21. APARTEMEN SEUNG-HWAN

1.6K 151 10
                                    

Sebuah hunian dengan harga yang bisa dibilang tidak murah dan terletak di lantai yang dapat melihat suasana dibawah sana yang tak lain milik seorang aktor, Seung-hwan. Keadaan apartemen saat ini jauh dari kata damai, pasalnya ada banyak kamera yang terpasang di setiap sudut ruangan yang mengamati setiap pergerakannya. Salah satu stasiun televisi yang ingin meliput keseharian dari sang aktor itu sendiri, aktor yang terkenal akan sifat cuek dan coolnya.

Ia sedang menikmati siaran televisi ditemani sebuah keripik kentang dan ice lemon water, cocok untuk cuaca hari ini yang begitu panas.

Dahinya berkerut saat mendengar bel apartemenya berbunyi. Segera ia bangkit dan membuka pintu saat ia tau siapa yang mendatanginya

"Kenapa tak kabari oppa jika mau kesini. Oppa bisa menjemputmu. Kesini dengan siapa? Sudah ijin Daddy mu?" ujar Seung-hwan mencerca Ara dengan berbagai pertanyaan. Ia mengambil alih kantong berisi makanan ringan dan tas yang dibawa Ara.

"Aku udah kirim pesan loh ya, oppa aja yang gak buka ponsel" ujar Ara memberikan pembelaan pada dirinya sendiri. "Kenapa ada banyak kamera disini?" Tanyanya polos pada seung

"Abaikan babe" ujar Seung-hwan sambil mengotak-atik ponselnya.

"Hyung, Your daughter in my apartment And here a lot of cameras " ujarnya lalu tak lama kemudian menutup panggilannya.

"You have eaten babe?" Tanyanya pada Ara yang sedang duduk setengah merebahkan diri di depan tv Dan mendapat balasan gelengan dari gadis itu.

"what do you want for lunch today?" Tanyanya pada Ara.

"Hemmm I want Ossobuco or carbonara" ujarnya pada Seung-hwan.

Seung-hwan ikut merebahkan diri setengah duduk di sebelah Ara, lalu menariknya hingga Ara bersandar di dada Seung-hwan.

"Babe, ujianmu sudah selesai?" Tanyanya pada Ara.

"Sudah" jawabnya sambil memakan keripik kentang di depannya.

"Habiskan" perintahnya saat pesanan mereka telah tiba. Keduanya larut dalam kenikmatan makan siang mereka.

"Mau bermain game babe?" Tanyanya pada Ara dan langsung diiyakan oleh Ara tanpa pikir panjang.

"Enough. Only 2 hours babe" perintah Seung-hwan pada Ara.

"Come hare" ujar Seung-hwan menepuk sisi sofa yang ia duduki, menyuruh Aruna bersandar didada Seung-hwan, matanya sayu lelah yang bercampur dengan mengantuk menatap layar tv, elusan tangan Seung-hwan semakin menambah kantuknya.
"Tidurlah" suara samar yang Ara dengar sebelum kegelapan menyerangnya.

Seung-hwan tersenyum melihat keponakannya tertidur di dekapanya. Sungguh dadanya bergemuruh, hatinya berdebar dan perutnya seraya banyak kupu yang berterbangan. Ini bukan pertama kalinya ia merasakan ini. Sungguh, iya tau ini salah perempuan yang harusnya ia anggap sebagai keponakannya kenapa ia justru memandang sebagai wanita seutuhnya. Ia sadar ini salah, dan ia tidak sanggup dijauhkan darinya.

Ia menggendong Ara lalu menaruhnya di tempat tidur miliknya, menyelimuti lalu mencium keningnya.
"Ya mom. How's your day?" Tanyanya pada seseorang disebrang telfon.

"I'm fine." Jawabnya

"In apart with my baby Ara. Whay mom?" Tanyanya

"I know, but I Will try" ujarnya lalu menutup panggilannya.

Ia menghela nafas berat, sungguh rasa ini begitu menyiksanya.

2 jam berlalu, pintu apart terbuka mengejutkan sang pemilik yang sedang menikmati siaran televisi.
"Where my daughter?" Tanyanya tanpa basa-basi

"sleep in my room" ujarnya sambil membuka pintu kamarnya.

"You want to wake him up Hyung?" Tanyanya pada Xavi.

Tak lama Aruna bergabung bersama Daddy dan unclenya di ruang tv dengan muka bantalnya.

"Masih mengantuk?" Tanya Xavi pada anaknya.

"Hemmm" ujarnya sambil menenggelamkan wajahnya di dada Xavi.

"But We have to go back home baby" ujarnya pada sang anak.

"Uncle I can go home now. Papay" ujar Ara pada Seung-hwan.

"Take care babe" jawabnya sambil mencium kening Ara.

"Back home" ujar Xavi pada Seung-hwan berpamitan dan dibalas "Hati-hati" olehnya.

Seung-hwan menghela nafas, kenapa ia bisa jatuh hati pada keponakannya sendiri. Dia benar-benar tak waras sekarang entah cinta atau obsesi semua itu salah, salah untuknya.

***

Give me feedback for this part!!
Happy reading and stay healthy guys.

DANDELION - ARUNA ADHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang