Aroma semerbak coffee yang begitu manis di penjuru ruangan begitu dinikmati Ara, di depannya ada secangkir Coffee, sepiring kentang goreng dan satu buah wafle. Namun perhatiannya tertuju pada sebuah tablet digital yang menampilkan jam terbangnya yang begitu padat.
Sejak terakhir perbincangan dengan ayahnya itu, Ara menyibukkan diri dengan rutinitasnya. Ditambah ia mengambil kelas bisnis di salah satu universitas di negara ini.
"Oh my God, I Miss you so much dear" ujar seorang lelaki sambil memeluknya tiba-tiba.
"Oppa..." Rengek ara pada lelaki tersebut yang tak lain pamanya itu.
"Hey kenapa tak pulang. Kata grandma kau tak pulang 2 Minggu ini" tanya Seung-hwan padanya.
"Malas" jawab Ara.
"Because your dad?" Tanyanya memastikan.
"Heum" jawab Ara.
Seung-hwan bersiap pergi saat ponselnya berdering dan raut kesal setelahnya.
"Oppa harus pergi sayang, jaga kesehatan dan sepertinya daddymu begitu kacau karna mu" ujar Seung-hwan dan berlalu pergi setelah memberikan satu kecup di dahi Ara.
"Kacau?... I don't care" monolognya sendiri.
Tak lama kemudian seorang lelaki menyapanya.
"Hay..." Sapa seseorang pada Ara."Yaa?" Jawab Ara. Dia tau siapa lelaki di depannya ini, wajahnya wara Wiri di televisi dan medsos.
"Kita bertemu lagi. Salam kenal aku moon taeil" ujarnya memperkenalkan diri.
"Aruna Adhara, salam kenal" jawabnya berusaha dengan ramah.
"Kau sendirian?" Tanyanya.
"Ya, yang seperti anda lihat" jawabnya.
"Anjir buta mata Lo." Batinya
"Kamu asli warga sini?" Tanyanya memecah keheningan.
"Heum aku berwarganegara sini. Ayahku asli orang sini ibuku di Indonesia. divorced" ujar Ara padanya.
"Sorry" ujarnya pada Ara.
"Tak apa itu sudah lama" jawab Ara.
"Indonesia, fans kami banyak yang dari Indonesia. Aku pernah kesana sekali." Ujarnya pada Ara.
"Benarkah?" Tanya Ara.
"Heem. Mau kesana bersama, rasanya tak bosan jika bermain ke negara itu" tawarnya pada Ara.
"Boleh, kabari saja" jawab Ara.
"Berikan we chat mu" ujarnya sambil menyodorkan ponselnya.
"Thanks Aruna. Aku pergi dulu kau tau manajer ku cerewet sekali" ujarnya dan hanya dibalas senyum oleh Ara.
°°°
Ara berjalan dengan lesu menuju apartemen Seung-hwan sambil berdoa agar uncle tampanya itu dirumah, ingatkan dia untuk membawa power Bank lain kali setiap bepergian.
Pintu apart terbuka menampilkan Seung-hwan yang terkejut dengan kedatangannya.
"Oppa..." Panggilannya"Aku mau ikut istirahat sebentar" ujarnya lalu menerobos masuk meninggalkan koper dinasnya di depan pintu.
Ara kaget terdiam melihat apartemen Seung-hwan yang terdapat banyak kamera.
Seung-hwan datang sambil menarik koper milik gadis itu.
"Abaikan saja" ujarnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION - ARUNA ADHARA
Random"gini nih gue jelasin sini,khusus buat yang diselingkuhin" ucap nana sambil maju menuju papan tulis "ibaratnya gue 80% dan si selingkuhan 20%. Cowok gue udah dapet 80% tapi dia nyari seseorang yang bisa melengkapi kekosongan itu" "berarti bener do...