Aruna berjalan santai menuju kelasnya Sesekali membalas sapaan dari murid lainya.
Langkahnya terhenti saat menabrak dada bidang milik seseorang."Maaf kak" ucap Nana sambil menatapnya.
"Hati-hati" ucapnya sambil menatap Nana.
"Yaudah kak gue kekelas dulu" ucap Nana sambil tersenyum.
"Gue anter" ucap alga, lelaki itu adalah alga. Kemudian mereka menuju kelas Nana sambil tanganya digandeng oleh alga.
Hal itupun tak luput jadi perhatian seluruh murid yang melihatnya.
Sesampainya di depan kelas Nana langsung masuk setelah diantara oleh Alga.
"Tumben bener alga nganter Lo" ujar Eca saat Nana sudah duduk dikursinya.
"Mana gue tau. Gue mah oke2 aja mau dianter siapa" ucap Nana.
"Iyain deh" ucap Eca acuh.
Bel istirahat berbunyi, beberapa siswa telah menuju kekantin atau ketempat lainya. Begitupun dengan Rivan yang sudah stay didepan kelas menunggu kedua perempuan itu.
"Let's go babi" ucap Eca sambil menepuk lengan dan berlalu diikuti Nana."Babi matamu, baby woy baby bukan babi Eca!!" Teriak Rivan menyusul Eca dan Nana.
"Sana pan pesen" Ucap Nana setibanya di meja kantin.
"Anjir lah kalian bedua, hobi bener ngebabuin gue" ucapnya kemudian berlalu memesan makanan mereka.
"Abang Lo mana na, tumben gak ngerusuh" tanya Eca.
"Ada rapat katanya, ga tau juga gue" ucap Nana acuh dan dibalas anggukan oleh Eca.
Tak lama kemudian datanglah Rivan membawa makanan mereka diikuti salah satu siswa yang membantu.
"Silahkan paduka ratu dan permaisuri." Ucapnya pada Nana dan Eca."Thanks bro" ucapnya pula pada teman yang membantunya.
"Gue tadi dipanggil Bu Rita" ucap Rivan disela ².
"Wee??" tanya Nana dengan logat koreanya, maklum dia pencinta KPop dan Kdrama.
"Mesti soal lomba lagi ya kan" tebak Eca.
"Heem, gue Suruh jadi tutor gitu si buat kelas 10 yang lomba nanti." Ucap Rivan
"Gak heran sih gue, manusia kek Lo itu emang human yang gemar merepotkan otak" ucap Eca.
"Kek Lo gak aja si, bedanya Lo gemar merepotkan otot Yee" balas Rivan tak mau kalah.
"Ribut Mulu, heran. Gua kawinin Lo pada" ucap Nana setelah melihat perdebatan kedua orang itu.
Ponsel Nana berbunyi menandakan pemberitahuan pesan dari ponselnya. Nana menghembuskan nafasnya setelah melihat isi pesan tersebut. Kemudian menyimpan kembali ponselnya.
"Boleh gabung" tanya seorang lelaki pada mereka.
"Gabung aja. Tumben bener nih ketos satu ini keluar kandang" ucap Rivan.l985
"Hehe bisa aja nih burok satu ini" ucap lelaki itu.
"Lo Aruna ya, salam kenal gue arvi" ucap lelaki itu.
"Ah iya, salam kenal juga" ucap Nana sambil membalas uluran tangan arvi.
"Lo kenal Aruna Vi?" Tanya Eca. Sedangkan Nana dan Rivan menatap arvi menunggu jawaban.
"Heheh gak kenal tapi gue tau. Thanks ya Lo udah buat Alfa kembali kerumah" ucap arvi sambil menatap Nana.
"Lo siapanya Alfa?" Tanya Nana pada arvi.
"Gue kembarannya. Dia banyak cerita tentang Lo" ucapnya sambil tersenyum sendu.
"Setelah putus dari Lo, dia sempet depresi sebulan dan dirawat di RS 2 minggu. Dia merasa bersalah banget sama lo setelah apa yang dia lakuin. Dia selalu liat foto Lo, bahkan dia punya file sendiri di laptop dan ponselnya tentang Lo. Setelah putus dari Lo dia kembali seperti dulu, dingin dan cuek. Bedanya dia sekarang dirumah meski kerap mengurung diri." Ucap arvi.
Deg
Jantung Nana seakan berhenti berdetak, kata kata yang dilontarkan nenek dan saudara ibunya seakan terngiang terus menerus.
"Kau anak pembawa sial, karenamu anaku harus kehilangan masa depanya"
"Maaf. Maaf karna gue Alfa kek begitu" ucap Nana sambil bergetar menahan tangis."Lo gak perlu minta maaf na. Itu bukan salah Lo" ucap arvi.
"Beberapa orang menyesali keputusan yang telah diambil dan itu yang sedang dirasakan Alfa sekarang.
Biarin dia menikmati itu karna bagaimanapun penyesalan dan kegagalan proses pendewasaan hidup kan." -arvi.***
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION - ARUNA ADHARA
Acak"gini nih gue jelasin sini,khusus buat yang diselingkuhin" ucap nana sambil maju menuju papan tulis "ibaratnya gue 80% dan si selingkuhan 20%. Cowok gue udah dapet 80% tapi dia nyari seseorang yang bisa melengkapi kekosongan itu" "berarti bener do...