Caramel lelah membujuk anaknya untuk makan malam. Sekarang sudah pukul 07.00 malam, tapi anaknya itu susah sekali di bujuk.
Anindita dan Renald meminta tolong kepada Caramel dan Mahendra untuk tergantian menjaga putrinya. Tentunya Caramel dan Mahendra mengiyakan untuk menjaga Aira karena mereka sudah menganggap Aira sebagai anaknya.
Jadi ya sekarang di ruangan ini ada Caramel Mahendra dan Algan. Mungkin sebentar lagi Anindita dan Renald sampai disini.
"Ayolah Algan, makan sedikit aja" bujuk Caramel lagi. Tidak ada jawaban dari sang anak. Membuat Mamahnya pusing sekaligus khawatir. Bagaimana tidak khawatir, anaknya ini tidak makan dari semalam hingga sekarang.
"Udahlah Mah, jangan paksa Algan makan, nanti juga makan sendiri" ucap Mahendra kepada Caramel.
"Tapi kan Pah..."
"Anak kita udah besar, Mah" harusnya dari tadi Caramel menyerah saja. Percuma di bujuk dengan berbagai cara Algan tetaplah Algan, keras kepala. Seorang ibu mana yang tega membiarkan anaknya tidak makan?
"Ya sudah Mamah taro di meja aja ya sayang, kalo kamu mau ganti baju udah Mamah siapin di tas" Caramel menaruh sebuah piring di meja dekat brankar Aira dan menunjuk tas yang berisi baju ganti anaknya di atas sofa panjang.
Caramel menghela nafas berat. Selalu seperti ini anaknya. Cuek dan cuek. Berbeda jika dengan Aira. Lemah lembut.
Caramel menarik tangan suaminya untuk keluar dari ruang rawat Aira sebentar. Dengan senang hati, Mahendra menerima ajakan istrinya.
Sudah tidak terlihat kedua orangtuanya. Algan masih tidak beranjak darimana pun. Sudah di bilang kan, Algan kalo udah dekat sama gadisnya tidak ingin kemana-mana. Nempel mulu. Walaupun gadisnya masih memejamkan matanya.
"Kamu kebauan ya sayang? Makanya gak bangun-bangun ya?" tanya Algan kepada gadisnya.
"Yaudah aku mandi dulu ya sayang, jangan kemana-mana! Ingat kamu cuman milik aku!" pamitnya untuk ke kamar mandi yang sudah ada di ruang rawat gadisnya. Tidak lupa juga ia mengambil baju ganti di sofa panjang yang tadi dikatakan sang Mamahnya.
Sebentar deh? Tadi Algan bilang 'jangan kemana-mana?' bukannya gadisnya masih setia tidur di atas brankar alias koma? Aneh. Tapi seterah Algan lah, suka-suka ia. Benar bukan?
***
"Sa-- Sayang?" ia habis keluar kamar mandi masih tidak percaya dengan ini. Gadisnya sadar? Benarkah?
Oh ayo lah, bangunkan Algan jika ini mimpi. Tapi dilihat-lihat ini nyata. Benaran nyata!!
"Al.. " Gadis itu merentangkan tangan berniat ingin memeluk tunangan. Rasanya sudah lama sekali tidak memeluk Algan. Gadis itu adalah Aira.
Algan berlari kearah gadisnya. Memeluknya sangat erat. Di pikir-pikir Algan dibuat bingung. Mengapa gadisnya sadar ia tidak tahu? Apa karena tidak terdengar dari dalam kamar mandi?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend
Teen FictionIni adalah kisah Algan Darrelio Dimitri yang super possessive dengan Aira Putri Alexandra. "Aku boleh minta sesuatu gak? "Ucap Aira. "Boleh dong sayang"ucap Algan dengan lembut Damn... Aira blushing saat Algan memanggil sebutan sayang. Ya walaupun...