part 17

8.5K 361 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Algan melihat temannya yang baru datang. Ia segera menghampiri Bara dan mengambil kunci motor milik Bara. Bara yang melihat tindakan Algan dibuat terkejut.

"Woy kunci gue!" teriak Bara.

"Motor lo gak ada harganya dibanding nyawa tunangan gue"

"Hah!"

"Jangan bilang kalo Aira ilang?" ucap seseorang yang baru datang. Bryan baru saja datang. Melihat raut wajah tegang Algan ia merasa ada yang tidak beres.

Algan hanya mampu mengangguk sekilas. Ia menaiki motor milik Bara.

Sejenak kaum hawa yang terpesona dengan aura Algan terdiam sesaat karena mendengar ucapan Algan dan Bryan.

Jadi Aira dan Algan itu tunangan? Batin mereka semua.

Sebelum itu Algan mengecek ponselnya untuk melihat keberadaan Aira lewat GPS yang ia pasang. Ternyata cukup jauh dari sekolahnya.

Disisi lain Bryan dan Gionino dihampiri oleh pacar mereka yang menangis. Sedangkan Bara menghubungi orangtuanya Algan maupun Aira.

***

Algan mengendarai motor di atas kecepatan rata-rata. Ia tidak peduli menerobos lampu merah yang ia pikirkan Algan hanya gadisnya. Bahkan Algan hampir tertabrak truk.

Algan tidak akan pernah mengingkari janjinya bahwa ia akan menghabisi orang yang menyakiti gadisnya.

Ketika sampai tempat dimana Aira diculik. Tempat ini cukup besar tapi tempatnya sepi dan gelap. Aira pasti sangat ketakutan disana. Algan terus merutuki si penculik.

Saat ia masuk ke tempat itu ada yang memegang pundaknya. Ternyata Papa dan Daddy. Algan menatap Papa dan Daddy dengan datar karena tidak suka ada yang menghalanginya untuk menyelamatin gadisnya. Ia juga tidak ambil pusing dari mana mereka tau kalo gadisnya diculik.

"Apa yang terjadi Al?" tanya Daddy Aira dengan raut wajah cemas. Gimana tidak cemas putrinya diculik dan berada ditempat kotor seperti ini.

Algan tidak menjawab. Ia akan masuk kembali tapi lagi-lagi dicegah membuat Algan berdecak tidak suka.

"Lebih baik kamu masuk bawa bodyguard. Papah yakin didalam banyak penjaganya"ucap Papahnya mencoba berbicara pelan.

Algan mengangguk lalu berlari dan diikuti para bodyguard suruhan papanya.

Sampai seketika ada musuh didepan mereka. Bisa dibilang cukup banyak tapi hal itu tidak membuat gentar seorang Algan.

Tidak mau berbasa basi Algan langsung melawan musuh dengan sangat mudah. Para bodyguard pun tak diam saja. Mereka membantu tuan muda.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang