part 16

8.1K 359 9
                                        

Drtt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drtt... Drttt

Papa is calling

Jarang sekali Papa menelpon Algan. Sekalinya nelpon pasti ada hal penting yang ingin dibicarakan. Bisa jadi menyangkut Aira, gadisnya.

"......."

"Iya"

Algan mematikan telpon dari Papahnya. Ia pulang sekolah harus segara cepat. Ada hal penting yang harus mereka bicarakan.

"Dari siapa Gan?" tanya Bryan.

"Papa" jawab algan singkat.

"Ayo lah mau sampai kapan lo berdiri, lapar nih kita"ucap Bara.

Algan hanya menatap tajam kepada temannya. Karena membuat ia tidak fokus untuk mengawasi gadisnya disana.

"Piiss"menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya pertanda damai.

Algan hanya melihatnya dengan tampang datar lalu ia pergi ke tempat meja yang sering ditempati.

Bryan dan Gionino mengikuti dan meninggalkan Bara sendirian.

Sabar kalo gak sabar gak dapat jodoh batin Bara mengusap dadanya.

***

Kring kring

Waktu istirahat sudah habis. lalu semua murid meninggalkan kantin dengan paksa karena males masuk kelas.

Ketika Aira dan teman-temannya berjalan menuju kelasnya, mereka bertemu dengan Randy ketua osis. Randy tersenyum ke arah Aira. Aira pun tersenyum.

Algan yang mengikuti Aira dari belakang melihat Randy dengan tatapan yang sulit di artikan. Aneh batinnya. Algan mulai merasa curiga dengan Randy.

Sudah sampai dikelas mereka duduk seperti biasa. Algan pun sama tapi matanya masih menatap gadisnya.

Tak lama kemudian guru datang dan pelajaran segera di mulai. Sebenarnya Algan penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan Papanya. Ia takut terjadi sesuatu dengan gadisnya. Tidak akan yang boleh menyakiti Airanya batin Algan.

***

Akhirnya waktu pulang yang Algan tunggu sedari tadi datang juga. Seperti biasa Algan mengikuti Aira dari belakang.

Saat di mobil Algan langsung menyuruh James untuk jalan. Aira yang melihatnya bingung.

"Kamu kenapa sih Al, kayak buru-buru gitu?"tanya Aira.

"Gapapa sayang, nanti ke rumah aku yuk ada Mommy sama Daddy juga disana"jawab Algan lembut.

"Serius?"tanyanya lagi.

"Dua serius sayang"jawabnya.

Aira mengangguk kepalanya seperti anak kecil dan itu membuat Algan terkekeh.

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang