Algan kira itu suara gadisnya ternyata tidak, suara Rendra saat membuka pintu tangannya terjepit pintu, ada-ada saja. Padahal Algan udah senang jika gadisnya bangun, kecewa.
Rendra melihat Algan menatap tajam ke arahnya, Rendra sih santai saja gak kenal takut. Kalo menurut Rendra tinggal sentil kening aja si Algan langsung minta ampun padanya.
Adiknya, Aira pernah cerita pada Rendra. Waktu masa SMP ada cowo yang tidak sengaja menyenggol pundaknya, dibilang sakit si lumayan. Aira tau cowo itu tidak sengaja karena terburu-terburu. Cowo itu sudah meminta maaf kepada Aira, dan Aira memaafkan lagian kan cowo itu tidak sengaja. Tapi bagi Algan meminta maaf tidak cukup. Cowo itu harus merasakan apa yang dirasakan gadisnya.
Apalagi melihat gadisnya meringis. Itu yang namanya tidak apa apa?
Algan tidak berhenti memukul cowo itu, sampai mengeluarkan darah. Seluruh murid melihat aksinya, Aira sangat malu diliat seperti itu. Tanpa berfikir panjang Aira memeluk Algan dari belakang. Sontak Algan berhenti.
Rendra yang mengingat cerita adiknya itu tersenyum.
Algan melihat calon kakak iparnya tersenyum seperti itu ingin muntah. Algan dan Rendra tidak pernah akur dari kecil sampai sekarang, entah kalo sudah tua masih seperti ini atau tidak.
"Ngaku aja kalo gue ganteng kan" pede Rendra saat ia melihat Algan sedang melihat kearahnya. Algan menatap malas.
"Nih yaa gue gak mau basa basi, malas gue debat sama orang kaya patung! Gue kesini cuman kasih tau, yang lain mau liat keadaan Aira, emang lo doang yang mau liat!" ucap Rendra.
"masuk" singkat dan jelas.
Anjir gue ngomong panjang lebar jawabnya masuk doang? Sabar Ren sabarr batinnya mendengus.
Rendra langsung keluar memberi tau jika boleh masuk oleh Algan. Kenapa harus izin dulu? Pusing Rendra.
Suara pintu berbunyi, Algan sama sekali tidak menengok, ia sudah tau kalo mereka yang masuk.
Mereka sakit melihat Aira seperti ini. Apalagi Mommy dan Daddy Aira. Tidak tega melihat putrinya seperti ini.
Disela waktu pergerakan tangan Aira yang di genggam Algan bergerak. Algan senang bukan main. Lama tak lama mata indah Aira terbuka perlahan. Awal Aira buka mata melihat sosok lelaki yang selalu disebut saat diculik, Algan. Aira memang yakin Algan pasti menyelamatkan dirinya. Ia tidak menyangka ketua osis menyulik dirinya, Randy. Apa salah dirinya sampai diculik.
"A.. Al" ucapnya sangat lirih karena sudut bibirnya terluka.
"Apa sayang? Ada yang sakit hem" lembut Algan.
Aira menggeleng.
"Syukur kamu udah sadar sayang" ucap Mommya
"Ai mau pulang!" bukannya ngejawab Mommynya malah ingin pulang, ia mencium aroma tidak enak di hidung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boyfriend
Teen FictionIni adalah kisah Algan Darrelio Dimitri yang super possessive dengan Aira Putri Alexandra. "Aku boleh minta sesuatu gak? "Ucap Aira. "Boleh dong sayang"ucap Algan dengan lembut Damn... Aira blushing saat Algan memanggil sebutan sayang. Ya walaupun...