"Kenapa? Apakah pertemuan mu dengannya tak sesuai dengan ekspetasi mu?"
______
Jenny kini tengah meminum segelas Dalgona Coffe sambil memandang jalanan yang kini sedang diguyur hujan. Jenny tengah berada disalah satu Caffe yang sering ia kunjungi kemari ketika ia bosana tau pun ada masalah, sudah malam namun Jenny masih betah berada disini.
Jenny menghembuskan nafasnya gusar, melirik jam yang berada diponsel. Baru jam 18.00 dan Jenny menunggu seseorang dijam 20.00 dan harus menunggu 1 jam lamanya lagi. Bosan? Tentu saja tidak, kesepian dan kesendirian adalah hal yang paling disukainya apalagi dengan huja yang mengguyur bumi. Jenny paling benci dengan kata 'ramai' yang membuatnya risih akan kebisingan itu.
Jenny mendesah pelan, lalu membuka layar chatnya melihat pukul berapa seseorang itu meninggalkan chat dan ternyata sedang online dan mengetik. Senyum Jenny seketika timbul tatkala sebuah notif dari orang yang ia tunggu-tunggu muncul.
A.
Aku akan tiba dalan sepuluh menit lagi, sudah tidak jauh tunggu aku, ku tau pasti kau sudah berada dicaffe itu bukan? Meski kita berjanji datang dijam 20.00 tapi aku akan tiba lebih awal.
Jenny.
Ya! Aku menunggumu cepatlah datang!
A.
Aku sudah didepan hahaha.
Jenny.
Kau berbohong?!!
Read.
Seketika senyum Jenny mengembang kala melihat wajah pria yang sudah tersenyum lebar kearahnya, pria itu melambaikan tanga lalu berjalan menuju tempat Jenny.
Jenny bangkit seketika pria itu memeluk tubuh Jenny dengan erat, Jenny tersenyum lebar bisa dilihat bahwa gadis ini tersenyum bahagia. Lalu Jenny menyuruh duduk pria dengan setelan hoddie berwarna abu-abu serta jeans hitam, tak lupakan juga rambutnya yang sedikit berantakan membuat ketampanannya semakin berkesima.
"Bagaimana kabarmu Jane?" Tanya pria itu sambil menyeruput minuman yang sudah dipesankan oleg Jenny.
"Baik, aku sangat baik. Oh ya! Bagaimana kabarmu? Apakah enak tinggal di China? Bagaimana sekolahmu? Apa kau melanjutkan kuliah?" Tanya Jenny bertubi-tubi.
"Baik, enak sekali jika dibilang. Ya aku melanjutkan kuliah tapi disini." Kekeh pria itu.
"Jane kudengar dengar kau sudah menikah?" Jenny menganggukan kepalanya dengan kaku lalu tertawa pelan.
"Ya, sudah menikah dengan salah satu pemilik perusahan terkenal," ucap Jenny menyombongkan diri.
"Halah, kau ini palingan juga si CEO, CEO itu tidak menyukaimu." Celutuk pria itu.
"Tidaklah aku kan cantik!"
"Kau jelek Jane,"
"Tidak aku cantik."
"Ck. Jane kau sungguh Jelekk."
![](https://img.wattpad.com/cover/274146098-288-k567645.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate
Romance(FOLOW AKUN TERLEBIH DAHULU, KARNA SEBAGIAN PART DIPRIVATE SECARA ACAK.) ( Adult Romance ) Bagaimana rasanya menjadi Jennyta Agiana Geynor saat pulang dari Prancis usai menuntaskan pendidikannya, dan pulang kepada kedua orang tuanya malah dijodohkan...