Huffttttttttt gak tau lagi mau mikir aja semoga part ini gefeall ya!
___________
"Ingin bermain-main he? Istri ku yang mungil," seringai kecil tercetak jelas dibibir tebal itu. Mata menajam serta rahang yang mengeras membuat siapa saja yang melihat mungkin akan takut.
"Jenny is mine!" Suara mendalam, aura mencekam, dan semua kegelapan kini mendominasikan pada diri Sergio. Mungkin Jenny tidak tau siapa sebenarnya Sergio, namun Sergio masih menahan diri karna cintanya pada Jenny.
Sergio dengan cepat melangkahkan kakinya menuju mobil, rasanya dadanya panas menahan amarah. Jenny saja yang tidak tau lebih tepatnya belum tau jika suaminya itu sangat tempramental.
_______________
Jenny masih terlelap tanpa terganggu akan suara pintu yang terbuka secara kasar, mungkin karena sangking cemburunya? Jenny sampai menangis beberapa jam dan membuat gadis cantik itu kelelahan sendiri.
Sergio datang dengan wajah sangarnya, melihat kesekeliling kamar bernuansa pink itu. Mata tajamnya melihat sebuah gundukan selimut siapa lagi jika bukan istri mungilnya yang tidur dengan memakai selimut menutupi kepala dan kakinya.
Sergio dengan cepat berjalan tanpa mengeluarkan suara sedikit pun bahkan saat dirinya menaiki kasur Queen size milik Jenny.
Perlahan tapi pasti Sergio menyibak selimut yang menutupi kepala dan wajah cantik gadisnya, Sergio yang tadinya sedang meluap-luap kini langsung diam seketika. Saat mendapati wajah cantik dan polos istrinya itu.
Menyibak helaian rambut yang menutupi sebagian wajah cantik Jenny, Sergio terdiam melihat wajah sembab Jenny. Pasti gadis ini habis menangis hidungnya saja masih memerah.
Sergio membelai wajah Jenny dari kening hingga dagu, naik kembali kebibir. Sergio terdiam, jika seperti ini Sergio tidak bisa marah Sergio langsung luluh ketika melihat wajah cantik Jenny yang sedang tertidur.
Sergio terkekeh pelan membayangkan bagaimana lucunya jika Jenny menangis didepannya karena cemburu, Sergio suka akan semua yang Jenny lakukan. Kecuali tiga hal, kabur, berselingkuh, dan menentangnya.
Sergio mengecup pelan bibir Jenny dengan mesra, melumatnya seakan bibir Jenny adalah santapan yang tidak pernah puas untuk dirinya sendiri.
Jenny menggerang kecil saat bibirnya digigit pelan oleh Sergio, perlahan mata belo-nya terbuka sedikit. Siapa yang tidak kaget jika ada seseorang yang sedang menikmati bibirnya padahal dirinya sendiri diapartemen miliknya. Tidak ada orang juga yang mengetahui bahwa dirinya memiliki apartemen sendiri.
Perlahan menyesuaikan pandangannya yang masih buram, Jenny melihat mata itu. Sedang menatapnya dengan pandangan tajam? Jenny seketika langsung menciut ketika menyadari jika itu Sergio dengan tatapan yang seoalah ingin memakannya itu. Padahal awalnya Jenny ingin memberontak.
Jenny diam dirinya hanya mengalungkan tangan keleher Sergio, entahlah kenapa tapi rasanya dirinya tidak bisa menolak. Jenny memejamkan mata saat lidah Sergio menyapu rata seisi mulutnya.
"Enghhh,"
Jenny mengeram saat tangan nakal Sergio meremas pelan buah dadanya. Jenny juga melihat Sergio masih menatapnya dengan kabut gairah terpancar dari matanya.
Jenny menepuk pundak Sergio karena oksigennya mulai tidak stabil, Sergio melepasnya dengan pandangan tidak ikhlas. Jenny menyeka saliva mereka yang sudah menyatu dibibirnya membuat Sergio terkekeh tipis.
"Kenapa hm?" Suara berat penuh gairah itu membuat bulu kuduk Jenny seketika berdiri.
Sial! Suaranya! Ya Tuhan!! Ciptaan apa yang kau buat ini?!!!
Jenny menggelengkan kepalanya, "Tidak. Pikir saja sendiri," ucap Jenny dan membalik badannya sangking gugupnya dia, bahkan jantung Jenny berdebar tak karuan.
"Dengar, You is mine! I am yours and you are mine, nothing can stand in the way of our love."
Tbc
SORY BANGET YAW!
SAYA SIBUK AKHIR-AKHIR INI SUMPAH!
JADI YA EMM GINIHAHAHA KASIAN DIGANTUNG.

KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate
Romance(FOLOW AKUN TERLEBIH DAHULU, KARNA SEBAGIAN PART DIPRIVATE SECARA ACAK.) ( Adult Romance ) Bagaimana rasanya menjadi Jennyta Agiana Geynor saat pulang dari Prancis usai menuntaskan pendidikannya, dan pulang kepada kedua orang tuanya malah dijodohkan...