Doain biar bisa up tiap hari dan namatin cerita ini, karena sesuai yang saya bilang waktu itu saya bakal hiatus setelah menamatkan dua cerita itu.
Dan diingatkan sekali lagi bahwa setelah cerita Passionte tamat nanti SAYA TIDAK MENGINZINKAN DAN TIDAK TERIMA JIKA ADA PENULIS YANG MENGCOPPY, MENYADUR, MENJIPLAK KARYA SAYA! GAK SAYA IZININ YA! KARENA INI CERITA MURNIE DARI IDE SAYA SENDIRI. RIGTH?
______________
Seorang pria dengan setelah jas berwarna merah itu nampak tersenyum memandangi wajah seorang gadis dilayar laptopnya. Hari ini dirinya akan pulang ke Indonesia setelah sekian lama berada di Prancis.
Namun ketika meningat kembali bagaimana gadisnya itu telah menikah dengan pria yang begitu terkenal disana, membuat wajah tampan pria itu yang semula tersenyum hangat kini berubah menjadi mengerikan dengan rahang yang menggeras seketika.
Pria itu seketika mengumpat dengan kencang dan membanting laptopnya hingga pecah berkeping-keping, "Ahh! Shit! Bisa gila aku padamu keparatt!!" Makinya menendang meja kerjanya hingga rubuh tak terdisa.
Nafas pria itu naik turun dengan seirama namun dengan nafas yang menggebu-gebu, wajah pria tampan itu yang bisa dibilang teramat putih kini berubah menjadi merah. Seram sekali jika ada orang yang memasuki ruangganya maka ya kalian akan tau seperti apa jadinya.
"AKHHH!! SHIT!! BISA GILA AKU!!"
"ARGH!"
Ceklek.
"Hei bung! Ada apa ini? Kenapa kau menggila seperti ini?" Tanya seorang pria jangkun itu dengan kernyitan didahinya.
"Diamlah Luke! Aku tidak ingin berbicara pada siapapun!!" Bentak pria itu membuat pria bernama Luke tadi mendengus malas.
"Sakit hati lagi heh? Sudah kubilang lupakan Jenny masih banyak gadis-gadis perawan yang mau denganmu untuk apa kau___"
"SHUT UP JERK!!"
"Woahh! Kau ini batu sekali!" Balas Luke tak kalah nyaringnya.
Hening sesaat.
"Bagaiama persiapan pulangku?" Tanya pria itu yang masih enggan menatap Luke.
"Sudah beres semua, tapi ada satu kendala."
"Apa lagi?"
Luke terdiam sesaat masih menimbang-nimbang apakah dirinya perlu mengatakan ini.
"Cepat katakan ada apa Luke!"
Luke mendengus kasar, "Hey! Berhenti menggeraktu terus ya! Jadi begini kau masih ingat tidak pada seorang wanita yang bernama Iren? Kau kan memintaku untuk mengawasi pergerakan Jenny ketika memasuki universitas itu. Iren membuat masalah dengan Jenny ya sejenis ingin membullynya, dengan menjambak rambut Jenny namun tenang. Kau tau sendiri jika Jenny sudah menduduki sabuk hitam didalam pencak silatnya."
"Itu bukan sejenis pembullyan bodoh! Itu memang jelas-jelas pembullyan. Jadi itu kejadian kapan? Hari ini?" Luke menggeleng dengan dirinya yang langsung menduduki sofa kosong disamping pria berjas merah tadi.
"Hari pertama Jenny memasuki kampusnya."
"Shit! Informasi mu telat bodoh! Sudah tiga hari yang lalu! Dan kau baru memberitahuku sekarang?!"
Luke menggaruk tengkuknya yang tak gatal pria itu juga lelah karena obsesi kawannya ini pada Jenny yang memang dia akui jika wajah Jenny itu sangat cantik.
"Bukannya aku tidak mau memberi tau. Saat aku menyuruh mata-mataku berada disana sebenarnya sangat sulit karena penjagaan dikampus itu sangat ketat. Bahka memasang kamera pengawa kami saja harus berhati-hati terlebih kami sangat susah mencari info ya dikarenakan universitas besar itu pemiliknya adalah Sergio Cristoper Scoot. Suami dari Jennyta Agiana Geynior." Jelas Luke panjang lebar dengan pria berjas hitam tersebut mendengarkan dengan tangan terkepal kuat.
"Lalu kau sudah pasti mendapatkan semua data-data wanita bernama Iren itu kan?" Luke mengangguk dan langsung menyerahkan map biru kearahnya.
Pria itu tersenyum simpul saat melihat bio data yang dipengangnya saat ini, "Iren anasyaka? Ck. Berani sekali wanita seperti mu menyakiti gadisku. Ck. Jika begini aku harus datang untuk memberikan pelajaran yang nantinya tidak akan kau lupakan," pria tersebut kembali tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya, membuat Luke yang melihat itu bergedik ngeri.
"Bukankah kita tinggal berangkat saja? Ayo mobilmu sudah datang," ucap Luke yang diangguki oleh pria itu.
"Wellcome to Indonesia, Wellcome to Jenny my lovely." Gumam pria itu yang masih bisa didengar oleh Luke.
"Kau ini gila ya? Bahkan kita sampai di Indonesia saja belum. Dasar bucin!"
"Berani memanggilku dengan sebutan itu akan kupotong lehermu Luke!" Luke hanya berjalan dengan mengedikkan bahunya tanda tidak perduli.
"Nyatanya begitu loh! Dasar bucinnn!!"
"LUKE!!" pria berjas merah tadi menggeram kesal ingin rasanya mengedorkan kepala Luke kedinding karena semua pasang mata karyawannya kini memandangnya.
Karena risih terus dipandangi pria itu akhirnya memberikan tatapan tajam kepada mereka semua yang membuat semuanya menunduk takut.
Pria itu kemudian tersenyum ketika sudah keluar dari gedung perusahaannya, dirinya mengambil kacamata hitam dari dalam saku dan mengenakannya membuat wibaanya terasa kental.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate
Romance(FOLOW AKUN TERLEBIH DAHULU, KARNA SEBAGIAN PART DIPRIVATE SECARA ACAK.) ( Adult Romance ) Bagaimana rasanya menjadi Jennyta Agiana Geynor saat pulang dari Prancis usai menuntaskan pendidikannya, dan pulang kepada kedua orang tuanya malah dijodohkan...