Passionate || Jenny's other side

5.6K 248 18
                                    


Jenny melangkahkan kakinya angkuh menelusuri lorong kampus, jika kalian tanya mengapa Jenny berada disini maka jawabannya kalian pasti sudah tau.

Ya. Jenny memilih melanjutkan kuliahnya, mengambil S1 terlebih dahulu. Sebenarnya Sergio tidak mengizinkan namun bukan Jennyta Agiana Geynor namanya jika tidak bisa membuat suaminya itu luluh seketika.

Jenny ingin berkuliah bukan karena takut dipandang rendah oleh orang-orang namun karena ini impiannya sejak kecil, sejak bersekolah di Prancis Jenny selalu berangan-angan bisa memasuki kampus yang ia inginkan di kota Jakarta ini. Kota kelahirannya yang penuh akan warna saat dirinya kecil.

Jenny itu tipikal wanita tangguh dan pekerja keras buktinya saat dirinya tidak tinggal bersama kedua orang tua Jenny, Jenny malah menolak kiriman dari Ayahnya karena gadis itu sudah bekerja sendiri sebagai kasir disebuah minimarket ya walaupun gajinya tidak seberapa besar namun bisa mencukupi kehidupannya. Namun yang membuat Jenny bingung sampai sekarang kenapa setiap bulan pada tanggal 5 selalu ada kiriman direkeningnya, tidak masalah jika uang itu berjumlah kecil bisa Jenny maklumi jika ada orang yang salah nomer.

Namun ini berbeda tiap bulan uang yang Jenny dapat selalu berjumlah besar, sekitar 500 juta berbulan. Jenny bertanya kepada Ayah dan Ibunya namun mereka tidak ada sangkut paut akan hal itu, jika Jenny meminta Ayahnya untuk tidak men-transfer maka Ayahnya tidak akan melakukan itu. Jenny sampai harus berhenti kerja karena uang yang didapat juga sudah melebihi apa pun, pikirnya untuk apa bekerja sedangkan tiap bulan memiliki pemasukan yang sangat banyak? Padahal setiap bulannya Jenny juga tidak boros.

Jangan tanya lagi bagaimana tabungan uang direkening Jenny selama tiga tahun ini, uang 500 juta setiap bulannya dikali kan 3 tahun. Tidak repot-repot Jenny menjadi orang kaya dalam sekejab. Namun Jenny beda dirinya malah menabung uang itu sampai sekarang, membeli apa yang dibutuhkan saja tidak lebih.

Jenny memasuki kelas yang sudah ramai, melirik jam yang melingkar ditanggannya sepertinya lima menit lagi Dosen akan datang. Jenny mendengus kesal saat dengan jelas telinganya mendengar bisik-bisik dari berbagi arah, jangan lupakan juga tatapan aneh dari mereka.

"Help! Apakah aku hantu sampai mereka melihatku seperti itu?!" Batin Jenny mendengus marah.

Baru saja Jenny akan mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, gebrakan dimejanya membuat Jenny seketika memejamkan matanya. Jenny mendongak menatap gadis berambut blonde didepannya dengan datar.

Gadis didepannya itu mengunyah permen karet dengan kekehan sinis yang bisa Jenny lihat dengan jelas. Ada apa ini? Baru juga hari pertama dirinya memasuki kampus sudah ada seperti ini? Oh lihat lah outfit yang dikenakan gadis berambut Blonde itu, sangat mengerikan. Berbibir merah, make up setebal apa itu dan baju berwarna merah ketat sekali sampai-sampai mencetak lekuk tubuhnya yang mengerikan. Menurut Jenny.

"Murid baru?" Tanya gadis itu menatap seisi manusia yang berada dikelas itu.

Semua sontak mengangguk, "Kau tau kursi siapa yang sedang kau duduki?" Tanya gadis itu dengan kekehan sinis diwajahnya, oh ayolah! Jenny jengah dengan wajah gadis dihadapannya ini rasanya ingin mencakar saja!

"Maaf aku tidak tau," ucap Jenny berusaha bersabar. Melirik kursi kosong dipojok kiri belakang.

Belum sempat dirinya beranjak gadis berambut blonde tadi sudah menarik kasar rambut Jenny dengan sangat kuat membuat Jenny merintih tertahan.

"APA YANG KAU LAKUKAN SIALA?!!" Pekik Jenny marah langsung saja memuntir tangan gadis gila itu kebelakang dan membuat tubuh gadis itu langsung mental mengenai lantai.

Jenny tidak tinggal diam dirinya menginjak tangan gadia itu dengan kakinya, melirik kedua temannya dengan pandangan mematikan. Jenny tertawa sinis melihat nyali mereka yang menciut, memundurkan langkahnya perlahan tidak mau menolong temannya yang sudah berteriak.

Passionate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang