30• Kelana Shanin

3.1K 519 110
                                    


she's proof that you can walk through hell and still be an angel.

she's proof that you can walk through hell and still be an angel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





[TIGA PULUH]

ADA banyak hal yang tidak bisa ditebak dari isi di dalam kepala mungil Shanin. Karna memang terkadang, gadis itu memiliki ide gila yang memang hanya dirinya yang mampu memikirkannya.

Seperti pada malam menjelang pagi ini contohnya, tanpa mengatakan apapun perihal kemana tujuan mereka akan pergi, Shanin dengan berbagai macam barang bawaannya sudah nampak menunggu di dalam sebuah mobil Ford Endeavour berwarna cokelat muda.

Dengan ditemani sebuah boneka beruang mungil dalam pelukannya, gadis berpiyama bunga-bunga dengan rambut tergerainya itu nampak menampilkan senyuman lebar.

Menunggu dengan sabar saat satu-persatu tamu yang dirinya tunggu tiba. Membiarkan ke-enam sosok tampan itu menatapnya dengan pandangan bertanya tanya.

"Lo mau nyulik kita kemana jam tiga pagi?" Raynzal dengan muka bantalnya bertanya tak suka atas ide ini.

Dengan malas membiarkan Al menarik ujung jaket jeans yang tengah cowok bertato itu kenakan, untuk membawanya turun dari dalam mobil yang baru selesai ia parkirkan dengan selamat di garasi rumah Shanin.

"Udah bawa perlengkapan yang Shanin tulis di grup line?" Dan bukan Shanin namanya jika memilih untuk menggubris gerutuan dari arah Raynzal.

Menjawab pertanyaan Shanin dengan anggukan samar, Arga terlihat mulai menurunkan satu-persatu kantung belanjaan dari dalam bagasi mobilnya, "Tadi kita mampir ke supermarket."

Semakin mengembangkan senyumannya, gadis itu terlihat beranjak turun sebelum membukakan pintu bagasi mobil besarnya,

"Langsung masukin sini aja, barang-barang Shanin udah Shanin susun duluan."

"Ini mobil siapa?" akhirnya, Derren membuka suaranya.

Membuat Richard dan Arkan ikut menautkan kening bingung. Memperhatikan mobil asing yang baru kali pertama ini mereka lihat.

"Mobil sewaan." Jawabnya santai tanpa beban, "Tadi Shanin pergi ke rental mobil."

"Sendiri?" Arkan bertanya tak suka

"Sama Leo."

Semakin tak menyukai jawaban yang gadis itu beri, Arkan nampak memutar kepalanya, mencari sosok yang baru saja gadis itu sebutkan.

"Leonya udah pulang, tadi sore Om Andres kesini."

Tanpa sadar, Arga yang baru saja selesai menata barang bawaannya, terlihat menutup pintu bagasi dengan senyuman. Sebelum dirinya berjalan ke arah kerumunan, menunggu perintah lanjutan.

"Jadi, kita mau kemana?" kini, giliran Richard yang menyuarakan isi dalam kepalanya.

Menunggu dengan sabar saat sebelum menjawab, gadis berwajah cantik itu menampilkan senyuman.

Shanin's Diary 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang