Menjadi seorang yang memiliki banyak teman di berbagai macam jenjang pendidikan dan hampir semuanya masih terjaga hubungannya dengan baik, membuat Ecan terkadang kewalahan sendiri mengatur waktu untuk bertemu dalam rangka update kehidupan atau hanya sekedar nongkrong sambil minum kopi dan menyesap batangan nikotin.
Ecan tergabung di dalam beberapa peer group dengan jumlah massa yang besar sejak SMP sampai kuliah saat ini. Dan ia selalu berusaha untuk ikut berkumpul ketika memang ia memiliki waktu dan tidak mengganggu jadwal kegiatannya yang lain.
Di hari Jum'at selepas maghrib, Ecan memiliki jadwal untuk berkumpul dengan anak-anak tongkrongan fakultasnya. Semacam peer group dengan jumlah massa yang lebih banyak, sekitar 20-25 orang, namun dari sekian banyak jumlahnya, yang rajin untuk menampakan batang hidungnya hanya sekitar 10-13 orang termasuk Ecan. Dan di dalamnya tidak hanya terdapat manusia dengan jenis kelamin yang sama seperti Ecan, namun terdapat para perempuan lainnya, termasuk Rania, salah satu sobat terdekat Ecan selain Dinar. Ketiganya tergabung di dalam tongkrongan tersebut, namun secara alamiah ketiganya dekat begitu saja karena ketiganya berada di kelas, organisasi dan arah rumah yang sama.
Sudah menjadi kebiasaan anak-anak tongkrongan untuk sesekali membawa pacarnya masing-masing ketika semuanya sedang berkumpul. Ecan menjadi satu-satunya orang yang tidak pernah membawa pacarnya kesana, ya karena memang Ecan belum pernah pacaran, hanya sekedar dekat, ujung-ujungnya tidak jadi.
Namun malam itu akan menjadi kali pertama Ecan membawa dan memperkenalkan Arin kepada teman-temannya. Termasuk Dinar dan Rania, Arin dan keduanya hanya baru saling memfollow saja di instagram, belum pernah bertemu atau bermain bersama. Pun ini menjadi kali pertama Arin untuk ikut berkumpul dengan teman-teman pacarnya, karena pacar Arin sebelumnya yaitu Ale merupakan teman satu peer groupnya sendiri.
Ada rasa cemas yang meliputi diri Arin saat Ecan memberitahu hal tersebut. Padahal Arin tahu, ini hanya acara kumpul biasa di 372 Kopi, Dago.
"Oh ini kayaknya yang Ecan rasain berbulan-bulan lalu waktu nemenin aku arisan." batin Arin sambil mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer.
Kemudian Arin mengambil handphonenya dan menghubungi Ecan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDIKA (Bejana Puspawarna) - Haechan & Ryujin
FanficTentang semua yang tidak terduga. Tentang makna kata "akhirnya". Tentang dua insan yang bertemu di tempat yang tak pernah mereka duga dan siap mengarungi asa bersama. **Cerita ini mengandung percakapan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda**