CHAPTER 15

1K 122 6
                                    

LANGIT merobohkan tubuhnya ke kursi meja belajar setelah beberapa detik yang lalu menyelesaikan aktivitas mengangkat barbelnya. Lelaki itu menyambar benda pipih yang sedari tadi berbunyi, mengusik pagi cerahnya.

Januardeka : Assalamualaikum Oppa, oppa!

Laksagilang : Waalaikumsalam, Kak Ros!

Januardeka : Gue Opa lah bukan kak Ros.

Ario : Knp?

Januardeka : Taman kuy!!

Laksagilang : Kuylah cuci tangan.

Ario : Hem..

Januardeka : @altairlangit ??

Altairlangit : Lo aja gue males.

Laksagilang : ahh payah lo, sekali-sekali knpa?

Januardeka : @altairlangit Serius lo?

Altairlangit : Hem.

Januardeka : Yuriva udh lama pergi sama twins katanya mau ke taman, ngajak Qila. Gimana? Kalo jadi kita gas sekarang.

Ario : Gue ngikut aja.

Laksagilang : Kalo gue mah pasti, kesempatan nyari kakak cantiknya Rain.

Ario : Langit jdi?

Laksagilang : @Altairlangit Woii ngikut nggak nih?? Etdah nih bocah ngilang.

Januardeka : Buru dah lo berdua langsung ke taman.

Laksagilang : Langit gimana?

Januardeka : Dia udah dirumah gue.

Laksagilang : Gila gercep!

Ario : 2

Setelah menyelesaikan percakapan kata-kata, ke-empat lelaki itu segera menancap gas menuju ke taman yang sekarang lumayan ramai.

Ario dan Gilang mengedarkan pandangannya mencari kedua lelaki yang terpisah.

"Woi!" Keduanya menoleh dan mendapati Langit juga Januar yang menghampiri mereka.

"Astaga lumutan gue disini nungguin lo berdua, lama amat ngapain? Pake skincare dulu?" tanya Januar.

"Bacot lo." Langit mulai berlari pelan mengelilingi setiap sudut taman diikuti oleh ketiga lelaki yang sedari tadi tak habis berkata-kata, lebih tepatnya Januar dan Gilang yang saling beradu mulut.

"Gila, nggak salah gue ikut, lihat noh pada cakep anjir!" ujar Gilang ketika melihat kumpulan para gadis yang sedang bersua foto.

"Tapi jujur gue, masih cantikkan Nayla." ucap Januar

"Idih, sejak kapan lo bucin sama Nayla?"

"Bukan bucin tapi kenyataan!"

Gilang beralih menyenggol lengan Ario. "Lo pilih yang mana Ar? Yang kiri, kanan atau tengah?"

Ario hanya menatap para gadis itu sekilas lalu kembali fokus ke depan. "Cantikkan dia juga." Gumam Ario namun tersampaikan pada telinga Gilang, Januar maupun Langit.

"Dia? Anjir, dia siapa?!" sahut Gilang terkejut.

"Gila! Siapa nih yang bisa-bisanya menaklukkan hati Ario?" tanya Januar sedangkan Ario hanya mekutar bola matanya malas.

"Eh, eh! Lihat noh tuh cewek dari belakang aja cakep apalagi di depan?" kata Januar

"Samperin kuy!"

You Are My Universe [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang