CHAPTER 29

819 95 5
                                    

SUASANA riuh itulah yang tengah terjadi pada kelas yang sedang menikmati jam kosong pada pelajaran terakhir.

Plak!!

“AUH! SIAPA YANG NGELEMPAR BOTOL DI KEPALA GUE?!” teriak Yuriva seraya mengusap kepalanya yang habis terkena botol air mineral yang sudah kosong.

“GUE! SORRY, KEPALA LO SIH KECIL AMAT JADI KAGAK KELIATAN!”

“SIALAN LO!” Yuriva melempar kembali botol itu dan hendak mengejar pelaku namun sayangnya sang pelaku sudah kabur duluan.

“Cantik, cantik gini juga!” ucap Yuriva seraya membenarkan cepol rambutnya, sedangkan Nayla dan Pelangi sedari tadi hanya tertawa melihat Yuriva yang terus menjadi korban kena lari.

“Eh btw, lo kemana kemarin sore, Pel? Gue dateng kerumah lo tapi nggak ada orang.” tanya Yuriva.

“Iya, kemarin aku ada di rumah sakit.”

“Lo sakit apaan?”

Pelangi menggeleng. “Nemenin, Clarissa yang habis kena kecelakaan ringan.”

“WHAT?!” pekik Yuriva dan Nayla bersamaan kecuali Kayla yang lagi dan lagi harus menyumpal kedua telinganya dengan headset.

“Mati nggak tuh?”

“Ih! Nggak boleh gitu Yuriva!” ujar Nayla setelah memberikan senggolan pada lengan Yuriva.

“Ya kan gue nanya, kalo nggak berarti selamat!”

“Dia nggak papa cuma luka ringan aja, lagi juga setelah kejadian itu kita baikkan.” kata Pelangi.

“Baikkan? Dia minta maaf ke lo?” tanya Yuriva yang dibalas anggukan oleh Pelangi.

“Baguslah!”

“Yang namanya Shandra dipanggil Bu Mona!” Seluruh kontak mata menoleh pada seorang gadis yang berdiri di ambang pintu.

“Gue! Ada apa?”

Reinda berdecak. “Ya mana gue tau, emang gue anaknya Bu Mona! Sana ke ruang guru!”

“Yee, gue kan nanya.”

Reinda memutar bola matanya malas lalu tatapannya jatuh pada Pelangi, Yuriva dan Nayla yang tengah menatapnya, tak bertahan lama ia membalas tatapan itu sinis lalu pergi dari sana.

“Elah, songong amat fasilitas ditahan juga!” cibir Yuriva.

Pelangi menoleh pada Yuriva. “Fasilitasnya ditahan? Kenapa?”

“Iya ditahan sama nyokapnya, karena udah gangguin lo waktu itu, sumpah seru banget kemarin di rumah Langit!”

Pelangi mengangguk-anggukkan kepalanya, “Terus, Zerra sama Erik gimana?”

“Ya masih di skros, palingan besok atau besoknya lagi masuk.” ujar Nayla

“Iya, tapi waktu masuk pasti ada hukuman yang mereka dapetin, nggak dari nilai ataupun hal lain.” timpal Yuriva

Pelangi berpikir sejenak, hal ini juga membuatnya heran, jika di sebuah cerita pasti yang seperti dirinya tidak akan di perhatikan sama sekali tapi kenapa disini seakan dia adalah hal penting. Yang pasti itu tidak jauh-jauh dari Langit.

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi yang membuat seluruh murid berbondong-bodong keluar dari kelas masing-masing. Pelangi, Yuriva, Kayla dan Nayla pun sama halnya, namun seperti biasa Kayla dan Nayla pulang duluan karena sudah ditunggu oleh supir mereka.

“Pelangi, gue pulang duluan ya! Baik-baik lo!” ucap Yuriva.

Pelangi terkekeh seraya mengangguk. “Kamu juga! Hati-hati.”

You Are My Universe [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang