“Jangan sampai lo baik sama orang yang salah, atau lo bakal ngerasain kata-kata, dikecewakan oleh kebaikkan.”
🌈🌈🌈
•
•
•GADIS itu celingak celinguk, mengedarkan pandangannya ke seluruh jalan. Ia menghela nafas, lalu mengangkat tangannya, menatap sebuah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah hampir satu jam ia berdiri disana mencari ojek atau taksi yang biasanya berlalu lalang namun entah mengapa satupun tidak ada yang terlihat oleh matanya.
Pelangi mendengus lalu ia melangkah, memilih untuk berjalan kaki siapa tahu ia bertemu dengan sebuah taksi atau tidak abang ojek yang sedang mangkal? Jika saja handphone-nya tidak mati karena dirinya lupa mengisi daya semalam, mungkin sekarang ia bisa memesan ojek online.
“Minumannya kak, ada tissue juga.”
Pelangi menoleh ketika ada seorang anak kecil yang berusia sekitar delapan tahun berdiri di dekatnya dengan sebuah dagangan yang berisi beberapa jenis minuman dan beberapa bungkus tissue.
Pelangi mengangguk, lalu mengambil sebotol air mineral dan sebungkus tissue “Kakak mau ini, ini uangnya.”
Pelangi memberikan selembar uang dua puluh ribuan kepadanya, anak kecil itu mengambil selembar uang itu namun ia menatap Pelangi bingung. “Maaf kak, uang kakak terlalu banyak.”
Pelangi tersenyum lalu mengelus lembut rambut anak kecil itu, “Nggak papa, itu bonus buat kamu.”
“Serius kak ini buat aku?” Pelangi hanya mengangguk seraya tersenyum membenarkan ucapan anam kecil itu.
Terlihat senyum sumringah dari wajahnya, “Terima kasih ya Kak!”
“Sama-sama.”
Anak kecil itu pun pergi dengan wajah yang tampak senang, ia berjalan dengan penuh semangat menawarkan dagangan-nya kepada orang-orang yang berlalu lalang.
Pelangi tersenyum, melihat anak itu membuatnya teringat, walaupun ia hidup bukan bersama orang tua kandung namun ia bersyukur sosok yang membesarkannya benar-benar mengurusnya dengan baik layaknya anak kandung. Maka sekarang, Pelangi tidak akan menyia-nyiakan jasa yang telah ibu angkatnya beri.
“JAMBRET!! TOLONG!”
Brukk..
Seseorang menabrak Pelangi, namun secara refleks tangan Pelangi menarik sebuah tas yang dibawa seseorang itu berlari, namun sepertinya seorang pencuri itu sudah tidak perduli lagi dengan tas-nya karena ia lebih memilih berlari menyelamatkan diri.
“Woi jangan lari!” teriakkan beberapa orang itu membuat Pelangi menoleh, terlihat beberapa orang laki-laki sedang mengejar penjambret itu sedangkan seorang wanita paruh baya dengan seorang anak kecil sedang berdiri di depan sebuah toko kue.
“Bawa, nona kecil masuk.”
Wanita paruh baya yang menjadi korban itu menghampiri Pelangi dengan tergesa-gesa, “Non, maaf tas itu punya Bibi.”
Pelangi mengangkat kedua alisnya, lalu segera memberikan tas itu kembali pada pemiliknya.
“Terima kasih, non udah nolongin saya.”Pelangi mengangguk, sebenarnya ia pun tidak sengaja mengambil tas itu dari pencuri namun jika itu sangat membantu, ia ikut senang. “Sama-sama Bi.”
“Kakak cantik! Makasih ya, udah nolongin Bibi dari orang jahat itu.”
Pelangi menunduk ketika mendengar suara menggemaskan dari seorang anak kecil, Pelangi tersenyum lalu sedikit berjongkok menyamai tingginya dengan tinggi seorang gadis kecil yang berbando berwarna merah muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Universe [ Completed ]
Fiksi RemajaSemesta selalu punya cara untuk menyatukan setiap makhluk bumi dan yang ditakdirkan bersama tidak akan pernah saling melewati. "Karena memang pada dasarnya Pelangi hanya ditakdirkan untuk Langit." Dia, bukan ketua geng ataupun anak nakal biasa, tapi...