CHAPTER 8

1.2K 136 26
                                    

KARENA memang pada dasarnya Pelangi hanya ditakdirkan untuk Langit.” ujar Langit yang mampu membuat Pelangi terdiam ketika sebuah suara menggelegar di ruangan UKS.

“MASYAALLAH SUBAEDAH!!”

Langit maupun Pelangi sama-sama terkejut melihat keberadaan Basgan di depan pintu yang ternyata sudah ada sedari tadi.

“Shit.” umpat Langit pelan takut terdengar oleh Pelangi namun nyatanya Pelangi mendengar jelas umpatan itu.

“Sialan lo Lang, dicariin kemana-mana eh malah disini berduaan sama cewek.” ujar Januar.

“Cewek-cewek gue.” ucap Langit santai.

“ASTAGFIRULLAH! UDAH JADIAN?!”

Pelangi berdiri dari duduknya dan hendak pergi namun tiba-tiba berbalik ketika Langit menahan tangannya.

“Makasih.” ucap Langit.

“CAELAH! AQUILA JAWAB UY! SAMA-SAMA ABANG LANGIT.”

Jujur saja Pelangi tidak bisa lagi menahan malunya ditambah keberadaan Basgan disini, Pelangi memberi kotak obat itu pada Gilang lalu ia segera pergi dari sana, jika saja ada jurus menghilang ia lebih baik langsung menghilang dari sana.

“Mulut lo lebar amat sampe tuh Cewek kabur.” ujar Ario pada Gilang.

“Lagian Langit pinter juga ngegombal tapi gue heran deh, cewek lain nggak diapa-apain sama Langit tergila-gila sedangkan Aquila? Sampe digombalin reaksinya biasa aja.” ucap Gilang

“Itu namanya dia cewek baik-baik goblok.” Sambung Januar.

Langit memutar bola malas, “Lo pada nggak bisa ya ngeliat gue bahagia dikit.”

“Ya lo nggak bilang kalo lo lagi berbahagia, ‘kan bisa tuh kita pura-pura nggak tau lo disini.” Kata Gilang yang langsung mendapat pukulan dari Ario

“Yakali dia bilang, bego!”

🌈🌈🌈

Seperti yang sudah direncanakan, sepulang sekolah keempat gadis itu berkumpul dirumahnya Yuriva dan Pelangi benar-benar dibuat terpukai oleh rumah mewah gadis itu walaupun entah kenapa Pelangi merasa biasa saja seperti sudah merasakan apa yang lebih dari ini.

“Selesai!” Sahut Yuriva dan Nayla seraya menutup kedua buku mereka kecuali Pelangi dan Kayla yang sedang mencari jawaban di soal yang lain.

Mereka berempat kini sedang berada di taman belakang Yuriva yang sengaja di sediakan sebuah meja panjang dan beberapa kursi untuk bersantai.

“Mau kemana Lo?” tanya Kayla yang melihat Nayla beranjak dari duduknya.

Nayla merapikan rambut dan pitanya. “Mau ketemu sama Abangnya Yuriva.”

“Abang gue belom pulang woi.” ujar Yuriva yang sedang asik dengan snake-snake nya.

“Yahh, masa sih?” ucap Nayla kecewa padahal ia sudah sangat rindu mengganggu laki-laki yang sudah ia sukai sejak pertama kali duduk di kelas sebelas.

“Lo kayak nggak tau aja, kerjaannya.” timpal Kayla.

Pelangi yang sedari tadi menyimak pun membuka suara. “Yuriva punya abang?”

“IYA! Ganteng, dan bucinnya gue.” Kata Nayla antusias.

Yuriva tertawa terbahak-bahak. “Bucinnya lo, bucinnya lo, Lo sendiri yang bucin dia mah nggak!”

Nayla mengerucutkan bibirnya. “Bukan nggak tapi belum!”

Pelangi hanya menggeleng seraya terkekeh pelan. “Emang Nayla suka sama Abangnya Yuriva?”

You Are My Universe [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang