Seokjin dan Tzuyu berjalan beriringan. Seokjin kini harus ekstra menjaga Tzuyu, karena gadis itu terus menatap sekelilingnya tanpa memerhatikan jalan di depannya. Seokjin takut jika adik sahabatnya itu tersenggol orang lain. Yang ada Minho akan memberikan pelajaran untuknya.
''Oppa,'' panggil Tzuyu
Seokjin mengerutkan keningnya, ''Oppa?'' ucapnya heran dengan panggilan Tzuyu barusan.
''Kau seumuran kakakku, tidak masalah kan aku memanggilmu dengan sebutan itu?''
Seokjin kemudian mengedikkan bahunya menanggapi ucapan Tzuyu barusan, lagipun jika ia tidak setuju pasti perempuan itu tetap akan merengek.
''Seokjin oppa, terima kasih.'' Tiba-tiba saja Tzuyu melompat ke dalam pelukan Seokjin yang sedang sibuk bekerja sebagai malaikat penjaga dadakannya, karena keadaan semakin malam semakin ramai.
''Hoho, kau ini. Ingin bermain apa lagi sekarang?'' alih Seokjin karena merasa malu menjadi pusat perhatian orang-orang yang mengantri di belakangnya. Tzuyu menoleh ke kanan dan kiri, ada satu booth yang menarik perhatiannya.
Tzuyu menarik tangan Seokjin masuk ke dalam sebuah photo booth yang kecil dan mungkin hanya cukup untuk satu orang dewasa saja. Walaupun Seokjin sudah berusaha meyakinkan Tzuyu untuk tidak masuk ke sana, tetap saja perempuan itu bersikeras untuk masuk.
Kini mereka di dalam photo booth dan saling berhimpitan, antara Seokjin, Tzuyu dan boneka beruang yang Tzuyu dapatkan dari booth sebelumnya. Hal itu membuat Seokjin malu sendiri.
''sebentar, aku akan mengaturnya.'' Tzuyu mengoperasikan jarinya di layar foto. Setelah terdengar bunyi timer, Tzuyu mundur dan berpose se-imut mungkin.
''Ayolah, Seokjin oppa. Kau harus berpose!'' seru Tzuyu yang membuat Seokjin terlonjak kaget.
Dan seperti kebanyakan pria, Seokjin mengeluarkan pose andalannya. Salam dua jari!
Cekrek! Cekrek! Tzuyu mengamati hasil foto berjumlah enam kolase itu. Gayanya sendiri sih keren, imut, dan berbeda-beda. Tetapi saat melihat gaya Seokjin, Tzuyu merasa geli sendiri. Enam foto dan pria itu terus saja bergaya dua jari.
Tzuyu seketika menoleh pada Seokjin. Yang ditatap hanya bisa menaikkan bahunya pertanda tidak mengerti. Tawa Tzuyu pecah sedetik kemudian.
''Apa kau memang tidak mempunyai gaya lain? Sini aku ajarin.'' Seokjin memperhatikan pembelajaran gaya foto dadakan itu.
''Kau siap?'' tanya Tzuyu memastikan. Bunyi timer terdengar, saat datang pada bunyi terakhir, mereka segera bergonta-ganti gaya. Tetapi, di foto terakhir, Seokjin bingung gaya apalagi yang harus ia perlihatkan. Kemudian ia mencium pipi kanan Tzuyu.
Cekrek! Foto terakhir yang berakhir dengan banyak gaya. Tzuyu menoleh dan menatap mata elang milik Seokjin.
''Aku tidak punya gaya lagi, jadi aku mencium mu. Jujur kau sangat menggemaskan saat mengajariku tadi,'' ucapan Seokjin disambut dengan kecupan Tzuyu pada salah satu pipinya.
''Jangan membuatku terlalu nyaman, nanti kau tidak akan bisa lepas dariku.'' Tzuyu mengambil hasil foto tersebut. Well, lumayan bagus.
Malam semakin larut, booth terakhir yang mereka kunjungi adalah bianglala raksasa. Rasa lelah dan pegal hinggap pada Tzuyu. Rasanya untuk sekedar berjalan ke arah mobil saja ia sudah tidak sanggup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Painful [SURENE ft. JINSOO]
RomanceIrene awalnya tidak pernah menyangka jika kepulangannya ke Korea akan mengubah banyak hal. Rencana pernikahan Jisoo dan mantan kekasihnya membuat Irene menemui babak baru dalam kehidupannya yang semakin rumit. Ia pikir waktu sudah membawanya berlaya...