Dua orang itu ambruk, seringaian muncul dengan jelas di bibir pria Kim itu kemudian menolehkan kepalanya menatap gadis yang baru saja ia selamatkan. Tzuyu bergidik ngeri saat mendapati tatapan tajam Seokjin yang kini mengarah kepadanya, bahkan matanya dengan jelas menangkap seringaian pada bibir seksinya.
Seokjin melangkah maju menghampiri Tzuyu dengan langkah limbung, kini dirinya benar-benar berada di bawah pengaruh wine, bahkan kepalanya terasa pening serta matanya berat untuk sekedar ia buka. Tzuyu yang melihat pergerakan dari pria di depannya kini refleks melangkah mundur.
Perasaan takut tiba-tiba menyerangnya, ditambah dengan figura pria itu yang aneh, walaupun ia diselamatkan oleh Seokjin namun bisa saja jika pria itu adalah iblis berwujud malaikat.
Baru beberapa langkah yang Seokjin ambil tiba-tiba tubuhnya ambruk karena tidak memiliki kesadaran lagi untuk bangkit. Tzuyu kaget melihat hal itu dan dengan hati-hati melangkah mendekati Seokjin.
''Tunggu, tuan..tuan kau baik-baik saja?'' Tanyanya sembari menepuk-nepuk wajah Seokjin.
Tidak ada jawaban, Seokjin terlihat masih betah menutup matanya.
''Tuan?'' Panggilnya sekali lagi namun tetap tidak ada jawaban.
Tzuyu merasa bingung, apa yang harus ia lakukan? Tidak mungkin dirinya membawa pria yang tidak dikenal pulang kerumahnya, itu akan memancing tanda tanya besar untuk setiap pihak. Namun tidak mungkin juga dirinya membiarkan pria yang baru saja menyelamatkannya pingsan di jalanan seperti ini, ia bisa dicap sebagai gadis tak berperasaan.
''Aishh menyebalkan.'' Gerutunya.
***
Tzuyu menatap dokter yang tengah menangani luka Seokjin dan memeriksanya, setelah berperang dengan batinnya ia akhirnya memutuskan untuk membawa Seokjin ke apartement miliknya.
''Bagaimana keadaannya dokter?'' Tanya Tzuyu ketika dokter itu selesai melakukan pemeriksaan dan pengobatan.
''Luka di tangannya sedikit lebar jadi kami memberi beberapa jahitan, ini beberapa obatnya untuk mempercepat proses pemulihan.'' Tzuyu mengangguk sembari menerima obat-obatan itu.
''Kalau begitu saya permisi dulu Nona Choi.'' Tzuyu kembali mengangguk dan mempersilahkan dokter itu pergi.
Kini hanya dirinya dan Seokjin yang berada di kamar itu. Mata Tzuyu tak pernah lepas dari wajah rupawan pria yang baru saja ditemuinya itu.
''Benar-benar tampan.'' Ucapnya tanpa sadar.
Tangannya kemudian meraih ponsel yang terletak di atas nakas tepat di samping tempat tidur, menghidupkannya dan membuka aplikasi kamera, ia kemudian membidikkan kamera ponsel itu tepat pada wajah Seokjin dan cekret , kini sebuah gambar wajah pria yang tertidur berada pada ponselnya.
Tzuyu meletakkan ponsel itu di tempatnya semula dan kembali menatap wajah Seokjin. Tanpa sadar tangannya bergerak mengelus wajah itu, menyentuh satu-persatu anggota wajahnya. Mulai dari dahi turun ke mata kemudian hidung dan berhenti pada bibir seksi yang berwarna merah mudah itu, matanya fokus, menggunakan ibu jarinya untuk menyapu bibir itu.
Sangat lembut, itu yang ia rasakan melalui jari tangannya. Kemudian kembali menggerakkan tangannya dan berakhir pada rahang tegas pria itu. ''Benar-benar sebuah mahakarya.'' Ucapnya penuh kekaguman.
Tzuyu menggelengkan kepalanya menghapus fantasi liar yang tiba-tiba menyerangnya. Ia kemudian berdiri dan berniat meninggalkan kamar itu, bahaya jika ia berlama-lama tinggal dengan pria itu, namun tiba-tiba seseorang memegang tangannya hingga membuatnya berbalik dan menatap Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Painful [SURENE ft. JINSOO]
RomanceIrene awalnya tidak pernah menyangka jika kepulangannya ke Korea akan mengubah banyak hal. Rencana pernikahan Jisoo dan mantan kekasihnya membuat Irene menemui babak baru dalam kehidupannya yang semakin rumit. Ia pikir waktu sudah membawanya berlaya...