17. "Back Injured"

870 117 50
                                    

''Kau berbicara seolah-olah tidak ada Tuhan, Jisoo sangat beruntung. Tapi aku harap, aku bisa menggantikan posisinya.'' Tzuyu tersenyum.

Seokjin mengerutkan keningnya, tidak paham dengan maksud dari ucapan wanita di hadapannya ini.

''Aku menyukaimu, Kim Seokjin,'' ucap Tzuyu sembari memamerkan senyum manisnya.

Hela nafas Seokjin keluar, pria itu mengalihkan pandangannya dari Tzuyu. Merasa tak mendapat reaksi apapun, Tzuyu menatap Seokjin dengan bingung.

''Hei!,'' panggilnya.

Seokjin menoleh, menatap malas ke arah Tzuyu. ''Kau tidak dengar?'' tanya Tzuyu.

''Apa?'' Kalimat singkat keluar dari mulut Seokjin.

''Aku menyukaimu.''

''Lalu aku harus apa? Aku harus melompat kegirangan seperti anak kecil yang mendapat mainan baru? Atau harus berteriak di tengah jalan seperti orang yang memenangkan lotre? Pengakuanmu tadi tidak memberi efek apapun, jangan pikir hanya karena kau adik dari sahabatku maka aku akan langsung membalas perasaanmu.'' Tzuyu terdiam, ''Kau masih terlalu muda dan polos, Minho adalah sahabatku. Dia sudah seperti saudaraku, itu artinya kau adalah adikku.'' Seokjin tersenyum tipis, tangannya terangkat mengelus rambut Tzuyu.

Tzuyu mendelik tak suka mendengar ucapan Seokjin barusan, dia menepis tangan Seokjin dan menatap pria itu. ''Aku bukan adikmu, aku tidak mau.''

Seokjin mengedikkan bahunya, ''Kalau begitu kita teman.''

''Tidak mau!''

''Kalau begitu kita bermusuhan saja,'' ucap Seokjin, ia membalikkan badannya dan berjalan pergi. Tzuyu yang melihat itu langsung bergegas mengikuti langkah lebar Seokjin.

''Hei! Mana bisa begitu? Seharusnya kau senang disukai oleh wanita cantik dan pintar sepertiku.'' Tzuyu terus mengoceh mengikuti Seokjin, sementara pria itu masih meneruskan langkahnya.

''Yak! Bahkan atlet sepak bola dunia seperti Neymar sangat kagum dan menyukaiku, jika dibandingkan dengannya kau ini bukan siapa-siapa. Kau seharusnya bersyukur!''

''Kalau begitu katakan saja hal itu padanya, jangan padaku.'' Seokjin tak menghentikan langkahnya.

''DASAR PRIA ANEH!'' maki Tzuyu.

Seokjin memutar bola matanya malas, ia menghentikan langkahnya secara tiba-tiba hingga membuat Tzuyu menabrak punggungnya. Perempuan itu mengaduh kesakitan sembari menyentuh hidungnya. Seokjin berbalik dan mencondongkan tubuhnya dan menatap Tzuyu. ''Kau lebih aneh,'' bisiknya sembari tersenyum tipis.

Seokjin tidak tahu, tapi tingkah wanita itu mampu membuat mood-nya sedikit membaik. Walaupun awalnya dia merasa kalau Tzuyu sedikit menyebalkan dan terkesan ikut campur urusannya.

Ponselnya bergetar, Seokjin kemudian kembali menegapkan tubuhnya dan merogoh saku celananya.

From : Kim Jisoo

'Bisa kita bertemu? Aku menunggumu di Café samping pusat perbelanjaan SH Group'

Begitu isi pesan yang Jisoo kirimkan padanya, ia menghela nafasnya kasar dan menatap Tzuyu. ''Pulanglah, aku ada urusan lain,'' ucapnya kemudian melangkah pergi.

Tzuyu hendak protes, namun pria itu sudah masuk ke dalam rumahnya kembali. Ia mendengus kesal, padahal niatnya ke rumah ini ingin menghabiskan waktu dengan pria Kim itu.

***

Tak ada kegiatan lain, selain dalam mode bekerja. Irene memang tak berminat melakukan apa pun, ia bekerja saat ini hanya karena sebuah keharusan.

Love The Painful [SURENE ft. JINSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang