39. "Double Date"

1.7K 136 26
                                    




Rembulan telah menghilang, direngkuh sinar mentari yang perlahan naik untuk menyapa. Di dalam sebuah kamar tampak dua sosok manusia yang masih terlelap dalam tidurnya masing-masing. Tak lama, sinar mentari yang mengintip melalui cela jendela mampu menganggu tidur Jisoo, perempuan itu meringsek dari tempat tidur untuk meregangkan tubuhnya yang terasa kaku, ia kemudian mendapati dirinya masih berada dalam pelukan Seokjin, sepanjang malam tampaknya pria itu tidak merubah posisi tidurnya.


Seokjin menyadari pergerakan Jisoo sontak kembali mempererat pelukannya, kedua lengannya mengelilingi pinggang Jisoo yang tidak tertutupi apa-apa, menguncinya agar tidak pergi dari pelukannya yang hangat dan nyaman.


‘’Bangunnya nanti saja.’’


Seokjin berbisik di sela-sela rambut Jisoo dengan kedua mata yang masih setia untuk terpejam.


‘’Aku hanya ingin meluruskan posisiku.’’


‘’Apa kau lelah? Bersandarlah padaku.’’


Seokjin kembali berbisik, kini wajahnya telah berada di ceruk leher Jisoo, sedikit memberi cumbuan di sana dan membuat Jisoo bergidik.


‘’Kau mungkin akan kesusuahan menahan tubuhku yang berat ini.’’


Jisoo sedikit melonggarkan pelukan Seokjin dan mengambil jarak, namun lagi-lagi pria itu menahannya.


‘’Benarkah?’’


Seokjin bertanya bersamaan dengan tangan kanannya yang kembali menarik pinggang Jisoo untuk menempel pada tubuh polosnya, menghapus jarak di antara mereka.


‘’Kurasa tidak.’’


Jisoo bisa merasakan bibir Seokjin yang kini mulai mengecupi leher hingga mencumbu bahu polosnya. Perempuan itu tersenyum, pria dengan sejuta pesona itu terus saja menggodanya.


Tangan kanan Seokjin mulai menyapu punggung tangan kanan Jisoo yang terasa dingin, mengusapnya dengan lembut untuk menyalurkan kehangatan.


‘’Seokjin.’’
Jisoo tiba-tiba memanggil Seokjin dengan nada lembut.


‘’Hmm?’’


Seokjin hanya bergumam, kedua matanya masih tertutup rapat, namun bibirnya terus mengecup kecil bagian tubuh Jisoo, kini belakang leher perempuan itu.


‘’Aku ingin berlibur sebelum pernikahan kita,’’ ujarnya.


seokjin kini membuka matanya, berhenti mencumbu Jisoo dan mengecup pipinya sekilas dari samping. ‘’Kau ingin berlibur kemana, sayang?’’ tanyanya dengan lembut.


Jisoo menoleh menatap wajah Seokjin, ‘’Ke Jeju, bukankah kau punya villa di sana?’’ tanyanya.


Seokjin tampak memperbaiki posisinya sebentar, kemudian berlagak seolah sedang berpikir.


‘’Oh ayolah, kau pikir aku tidak tahu? Kita pernah menghabiskan malam bersama di sana,’’ ujar Jisoo spontan yang sontak membuat Seokjin terkekeh.


‘’Ternyata kau masih ingat?’’ goda Seokjin, pria itu mencubit pipi kanan Jisoo pelan.


Sementara Jisoo, wajah perempuan itu seketika memerah saat sadar dengan perkataannya. ‘’Bu-bukan begitu maksudku.’’


‘’Lalu?’’ tanya Seokjin lagi, pria itu tampaknya suka dengan ekspresi kesal Jisoo.


‘’Jangan membuatku kesal Kim Seokjin!’’ ucapnya dengan nada tinggi sembari memukul pelan dada polos Seokjin. Sontak pria itu memecah tawanya.


Love The Painful [SURENE ft. JINSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang