“Kenapa kau tidak meminum minumanmu?”
Chanyeol mendongak, menatap So Hee yang duduk bersebrangan di depannya. Kemudian ia mengambil secangkir coffe latte dan menyesapnya.
“Aku sangat merindukanmu, kau tahu? Beberapa hari yang lalu kita tidak bisa bertemu dan sekarang, aku sangat senang karena kita bisa berada didalam satu kantor. Itu artinya kita akan bertemu setiap hari.” So Hee tersenyum senang saat mengucapkan kalimat itu.
“Oya, bagaimana dengan… wanita itu?”
Chanyeol meletakkan kembali cangkir itu di meja, lalu menatap So Hee dengan kedua tangan yang ia lipat di depan dada. “Yoona?”
So Hee mengangguk. “Ya, Yoona.”
Chanyeol mendengus pelan. “Dia berisik. Banyak bicara dan susah di atur. Aku tidak yakin aku bisa bertahan lama bersamanya.”
So Hee tertawa kecil. “Ya, aku tahu, dia memang seperti itu. Itu sebabnya aku tidak khawatir saat menjalankan rencana ini.”
Kedua alis Chanyeol bertaut. “Maksudmu?”
So Hee menyesap coffe latte miliknya sejenak, lalu kembali menatap Chanyeol. “Karena aku tahu, kau tidak mungkin menyukai wanita sepertinya, iya ‘kan?”
Chanyeol masih diam saat So Hee kembali melanjutkan.
“Kau tenang saja Chanyeol, ini tidak akan lama. Setelah semuanya kembali normal, kau bisa melepasnya. Dan kita akan menikah.”
.
.
.
Kelopak mata Yoona terbuka perlahan. Ia merenggangkan otot sejenak sebelum khirnya duduk di atas ranjang. Yoona tengah menguap saat ekor matanya menangkap jam weaker berbentuk rilakkuma yang ada di meja nakas. Ia mengerjap pelan. “Sekarang jam…” mata Yoona menyipit.“Jam… 9.” ia diam sejenak, matanya membulat saat menyadari apa yang baru saja ia ucapkan.
“Apa?! Jam 9?! Tidak! Aku terlambat!”
Yoona langsung melompat dari atas ranjang. Membuat Yoongie terjatuh dan tergeletak tak berdaya di lantai karena Yoona tak sengaja menendangnya.
Yoona baru saja akan berlari saat ia menyadari apa yang baru saja ia lakukan pada Yoongie-nya. “Aigoo, Yoongie-ya!” Yoona segera mengambil Yoongie dan mengelus-elus kepalanya.
“Maafkan eonni eo?”ucapnya penuh sesal.
Yoona menatap Yoongie lekat-lekat. “Ya! Kenapa kau masih telanjang huh? Bukannya aku.. ah! Bajunya!” serunya, lalu melemparkan Yoongie di atas kasur.
Yoona segera mengambil baju Yoongie yang terletak di kursi riasnya. Lalu memasangkan pada Yoongie, kemudian mangangkat tubuh Yoongie tinggi-tinggi. “Woah! Kau tampak cantik sekarang. Ya, kita akan menjadi pasangan yang cantik.”
Yoona diam selama beberapa saat. “Omo! Ya! Aku harus mandi!” serunya panik dan langsung melempar Yoongie kesembarang arah. Hingga kini Yoongie yang malang kembali tergeletak tak berdaya di permukaan lantai.
.
.
.
Tangan kanan Yoona tengah sibuk mencari-cari daftar nama kontak di ponselnya, sementara satu tangannya lagi sibuk memasukkan heals berwarna hitam di kakinya. Setelah berhasil menemukan nama yang ia cari, Yoona segera menempelkan ponsel itu pada telinganya. Hingga tidak lama kemudian seseorang disebrang sana menjawab panggilannya.“Ha—”
“Ya!! Chanyeol-ah, kenapa kau tidak membangunkanku? Apa kau tidak tahu banyak yang harus ku kerjakan di butik?!”
“Yoona.”
“Aish! Gara-gara kau tidak membangunkanku pasti Naeun menunggu lama disana. Aku harus segera…” Yoona tidak melanjutkan kalimat saat kejadian kemarin tiba-tiba terputar dalam kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/269010642-288-k423635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
•What a Married?• [M] ✔️
Short StoryMature content (21+) 🔞 Im Yoona mempunyai keinginan untuk menjadi seorang desainer terkenal dunia. Mengejar karir hingga tidak memperdulikan dengan sebuah pernikahan. Baginya itu sesuatu hal yang sangat dia hindari. Jangankan pernikahan. Melihat an...