Ada part warning dikit dan isi part lumayan panjang yaa..
Jangan lupa votenya juga...
.
.
.Sejak kehamilan Yoona menginjak trimester ketiga, sebisa mungkin Chanyeol mengusahakan tidak pernah berlama-lama meninggalkan Yoona di rumah. Menugaskan sekretaris pribadinya mengirimkan semua data yang harus direview melalui surel setiap hari, agar Chanyeol bisa mengerjakannya di rumah. Yach! Pilihan yang sangat efektif menurut Chanyeol, setidaknya Chanyeol bisa melakukan dua hal sekaligus, menjaga Yoona dan menyelesaikan pekerjaannya.
Seperti yang kalian lihat, beginilah rutinitas Chanyeol setiap harinya, Chanyeol akan pergi ke kantor jika memang ada urusan yang sangat mendesak, itu pun tidak akan lama, bisa dikatakan kekhawatiran Chanyeol terhadap Yoona memang sangat berlebihan. Entah kenapa Chanyeol hanya takut terjadi sesuatu pada sang istri saat dirinya tidak ada di rumah, apalagi minggu-minggu ini sudah mendekati hari kelahiran bayi mereka.
Hari yang cukup melelahkan, melirik rolex yang bertengger manis di pergelangan tangannya, masih pukul 4 sore, kira-kira apa yang sedang Yoona lakukan saat ini? Dengan langkah dipenuhi rasa penasaran, Chanyeol berjalan mendekati pintu rumah, tidak sabar ingin memandang sosok wanita yang memenuhi fikirannya saat ini. Langkah kaki Chanyeol berayun santai, masuk ke dalam rumah, sepi, tidak ada siapapun yang Chanyeol temukan, mungkin saja Jung Ahjumma sedang berada di dapur, menyiapkan makan malam untuk nanti. Chanyeol terus berjalan melewati ruang tengah, tidak juga Chanyeol temukan Yoona di sana.
Sejenak berfikir, sepertinya Chanyeol tahu dimana tempat favorite Yoona saat menjelang sore seperti ini. Dengan penuh keyakinan, melangkahkan kaki semakin dalam. Chanyeol berjalan mendekati sayap kanan rumah, menuju ke sebuah pintu yang akan menghubungkan halaman samping dan juga terdapat kolam renang di sana. Pandangan Chanyeol menyapu ke sekeliling.
Binggo! Ternyata insting Chanyeol benar, dirinya menemukannya.Yoona ada di sana, merebahkan tubuhnya pada sofa hitam dengan posisi menyamping, kedua matanya terpejam, kepalanya menyandar pada lengan sofa.
Ya Tuhan! Apa istrinya itu tidak pegal tidur dengan posisi seperti itu? Kening Chanyeol mengernyit tidak suka. Langkah kaki Chanyeol berjalan cepat menghampiri Yoona."Kenapa kau tidur di sini sayang?"
Chanyeol menyelipkan tangan kirinya di belakang leher Yoona serta angan kanannya di bawah lutut Yoona."Baiklah, aku akan membawamu dan bayi kita tempat yang lebih nyaman." Kedua sudut bibir Chanyeol merekah sempurna. Chanyeol mengangkat tubuh Yoona dengan hati-hati, detik itu juga kelopak mata Yoona mengerjab dan perlahan terbuka.
"Kau sudah pulang Tuan Park?" Chanyeol mengangguk dengan senyuman, tanpa bisa dirinya tahan, mengecup kecil bibir ranumnya yang menggoda, langkah kaki Chanyeol membawa mereka, menuju kamar.
"Apa kau tidur sudah lama?" Yoona menggeleng.
"Aku sengaja memejamkan mataku, sebenarnya aku masih terjaga, dan memang sedang menunggumu pulang."
"Jadi sebegitu banyakkah little Park merindukanku?" tanya Chanyeol menggoda.
"Apa kau fikir aku juga tidak merindukanmu?"
"Tentu saja sayang, tanpa kau mengatakannya aku sudah tahu."
Chanyeol merebahkan tubuh Yoona perlahan ke atas tempat tidur."Aku tidak ingin tidur, ini sudah sore." Yoona bangun dari posisinya, menurunkan kakinya secara perlahan, menapaki lantai, kemudian berjalan dengan langkah kecilnya menghampiri Chanyeol.
Sang suami sedang berusaha melepas dasi sialan yang sejak tadi terasa mencekik lehernya ini.
"Biar aku saja." Yoona berdiri tepat di hadapan Chanyeol, tangan Chanyeol jatuh di kedua sisi tubuhnya lalu melingkari pinggang Yoona, membiarkan jemari terampil sang istri melepas benda sialan yang hampir mencekik lehernya ini, senyum Chanyeol kembali merekah saat dirinya merasakan perut buncit Yoona menempel pada perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•What a Married?• [M] ✔️
Short StoryMature content (21+) 🔞 Im Yoona mempunyai keinginan untuk menjadi seorang desainer terkenal dunia. Mengejar karir hingga tidak memperdulikan dengan sebuah pernikahan. Baginya itu sesuatu hal yang sangat dia hindari. Jangankan pernikahan. Melihat an...