Mature content (21+) 🔞
Im Yoona mempunyai keinginan untuk menjadi seorang desainer terkenal dunia. Mengejar karir hingga tidak memperdulikan dengan sebuah pernikahan. Baginya itu sesuatu hal yang sangat dia hindari. Jangankan pernikahan. Melihat an...
Partnya lebih panjang dari sebelumnya nih. Yuk jangan lupa 35+ vote buat next part♡ . . .
“Oppa.."
Chanyeol merasakan usapan lembut menjalari punggungnya. Bergerak naik turun secara berirama, Chanyeol mengeratkan lengannya pada benda empuk nan hangat dalam dekapannya. Usapan lembut seseorang terasa nyaman, menggelitik Chanyeol agar lebih tenggelam dalam mimpi indah, tapi sialnya sangat tidak nyaman untuk sesuatu di bawah sana.
Oh shit!! Ini sudah jelas ulah Yoona, apa dia sengaja ingin mengajakku olahraga dipagi hari?
"Bangun,.." kali ini Chanyeol merasakan tangan mungil yang memukul-mukul punggungnya.
Otak Chanyeol sudah mulai berproses mencari kesadaran, tapi tubuhnya yang tertelungkup diatas kasur masih enggan dia gerakkan.
"Hei! Kau tidak malu dilihat putramu? Liurmu tercecer dimana-mana!"
Chanyeol tidak peduli lagipula Yoo Joon juga sering meneteskan liurnya kemana-mana. Mata Chanyeol masih terpejam erat, namun telinganya dapat mendengar omelan-omelan Yoona yang menyuruhnya cepat bangun.
Oh ya! Seharusnya Chanyeol menyumpal bibir sang istri sekarang juga, apa Nyonya Park itu lupa ucapan-ucapan absurdnya itu didengar sang putra. Sayangnya Chanyeol masih terlalu malas beranjak dari posisi ini. Demi Tuhan! Ini hari minggu kapan lagi Chanyeol bisa bermesraan dengan bantal dan selimut lebih lama lagi.
"Uhh. .. uh pappa.." itu suara Yoo Joon yang seolah ingin ikut membangun Chanyeol.
Dengan terpaksa membuka perlahan kelopak matanya yang masih terasa berat, Chanyeol melihat samar-samar Yoona sedang membungkuk di samping ranjang dengan Yoo Joon yang berada digendongannya, Yoona sengaja mengarahkan tangan kecil Yoo Joon untuk memukul-mukul ringan punggung Chanyeol menggantikan usapan lembutnya beberapa saat lalu. Chanyeol mendengus tertahan, Yoona pasti menyadari usapannya tadi telah membangkitkan sesuatu yang tidak seharusnya terbangun, apalagi ada manusia kecil diantara mereka.
Chanyeol membalikkan tubuhnya hingga terlentang, kini Chanyeol dapat melihat jelas Yoona sudah berpakaian rapi dengan balutan Pullover rajut dengan celana denim biru selutut, juga slingbag berwarna senada, penampilan Yoona sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia seorang wanita yang sudah memiliki satu anak.
"Kau akan pergi kemana?" Chanyeol bertanya dengan suara parau.
"Kau lupa ya, kemarin aku sudah izin padamu jika minggu ini akan menemani Naeun belanja."
"Baiklah, berikan dia padaku." Chanyeol mengulurkan tangannya meminta Yoona memberikan Yoo Joon, bocah kecil itu nampak bersemangat ikut merentangkan tangannya bersiap menyambut sang ayah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mungkin Chanyeol bisa mengajak Yoo Joon menyambung tidur pagi indahnya ini setelah sang istri pergi, bibir Chanyeol menyeringai samar.
"Tidak! Kau harus mandi dulu, aku akan menunggumu sambil menyuapi Joonie." Kening Chanyeol mengernyit dalam mendengar perintah Yoona, oh! Sepertinya Chanyeol benar-benar harus mengucapkan selamat tinggal pada kasur empuk ini. Kasur ini tetap saja menggoda untuk ditiduri, meskipun lebih menggoda lagi saat Chanyeol meniduri Yoona.