Mau update cepet kayak biasanya kan? Yuk 40+ vote buat next part zeyeng..
.
.
.Malam ini Yoona masih saja terjaga dari tidurnya meski jam dinding di kamarnya sudah menunjukan pukul 12 tengah malam. Wanita itu sama sekali tidak merasakan kantuk apalagi berniat memejamkan mata. Sejak tadi raut wajahnya dipenuhi dengan kepanikan dan kekhawatiran yang menjadi-jadi saat menyadari bahwa demam suaminya tak kunjung reda.
Park Chanyeol tengah sakit malam ini, sepulang dari tugas luar negerinya di Prancis kondisi Chanyeol langsung drop. Yoona tak sempat membawa Chanyeol ke rumah sakit karena terlalu panik dan Chanyeol juga selalu mengelak tiap kali Yoona berniat menghubungi seseorang untuk membantunya membawa Chanyeol ke rumah sakit.
Yoona menatap baskom berisikan air hangat yang ada diatas nakas samping tempat tidur mereka. Air itu sudah tidak sehangat tadi, jadi Yoona memilih untuk mengganti air itu dengan air yang baru. Ini sudah kali ke empatnya mengganti air.
"Kenapa kau bangun? Kau ingin sesuatu?"
Yoona segera meletakan baskom airnya keatas nakas kemudian duduk ditepi tempat tidur. Chanyeol sudah duduk sambil menyandar pada punggung ranjang, wajah pucatnya benar-benar membuat Yoona khawatir bukan main. Terlebih saat ia lebih memilih diam dari pada mengucapkan sepatah katapun.
"Apa kau ingin minum?" Yoona menggenggam tangan Chanyeol, tatapannya sepenuhnya tertuju kearah suaminya tersebut.
"Tunggu sebentar, biar aku ambil..."
"Aku tidak haus." Chanyeol segera menahan lengan Yoona dan membalas genggamannya dengan begitu erat. Kepalanya menoleh kearah sang istri yang nampak cemas. Sial. Chanyeol benar-benar merasa tidak enak melihat Yoona yang begitu mencemaskannya.
Sejujurnya Chanyeol juga benci jika sakit seperti sekarang, ia tak suka merepotkan orang banyak terlebih jika harus merepotkan istrinya yang sudah seharian melakukan banyak hal.
"Kenapa kau belum tidur hmm?" Chanyeol kembali berusara. Kali ini namja itu menunjukan sedikit senyum yang dipaksakan. Karena sungguh, saat ini ia tengah menahan pening yang begitu parah di kepalanya.
Yoona tak lantas menjawab, wanita itu memilih untuk naik keatas ranjang dan duduk tepat disamping Chanyeol. "Aku belum mengantuk." Balasnya singkat.
"Kalau pusing, lebih baik kau berbaring saja." Yoona segera membantu Chanyeol untuk kembali pada posisi berbaringnya. Ia menadari bahwa Chanyeol seperti tersiksa jika harus duduk menyandar seperti tadi.
"Lebih baik kau istirahat sayang, demammu masih belum turun.”
Chanyeol meraih tangan Yoona yang berada diatas keningnya, membuat istrinya itu mengernyitkan kening namun kernyitan itu seketika hilang saat Chanyeol membawa tangan itu kedepan bibirnya untuk sekedar ia kecup barang sebentar.
"Terima kasih." Chanyeol terseyum kearah Yoona. Istrinya itu membalas senyuman Chanyeol sambil berbaring dan memeluk lengan suaminya. Sungguh, ia takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada Chanyeol.
"Kau juga butuh tidur sayang." sebuah kecupan kecil mendaratdi pucuk kepala Yoona yang masih memeluk lengannya.
"Sangat tidak lucu jika nantinya kau ikut sakit."
Yoona terkekeh sebentar begitu juga dengan Chanyeol, namun istrinya itu segera mengangkat kepalanya dari lengan Chanyeol dengan ekspresi cemas yang masih belum hilang diwajah cantiknya.
"Tapi demammu masih sangat tinggi."
"Gwaenchana," Chanyeol segera memotong ucapan sang istri dengan menarik wanita itu agar kembali berbaring. Bagaimanapun juga Yoona juga harus menjaga kesehatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•What a Married?• [M] ✔️
ContoMature content (21+) 🔞 Im Yoona mempunyai keinginan untuk menjadi seorang desainer terkenal dunia. Mengejar karir hingga tidak memperdulikan dengan sebuah pernikahan. Baginya itu sesuatu hal yang sangat dia hindari. Jangankan pernikahan. Melihat an...