Balik lagi kan aku. Walaupun vote mendekati 40. Yuk ramaikan lagi guys...
.
.
.Yoona menggeliat pelan dalam tidurnya, mulai merasa risih di kedua pipinya yang terasa sedang di sentuh entah oleh siapa. Wanita itu mulai merasa kesal kala sentuhan-sentuhan itu mengganggu tidur nyenyaknya. Ia ingin sekali meneriaki siapa pelaku itu, namun kedua matanya masih sangat sulit untuk sekedar terbuka. Rasa kantuk itu lebih mendominasi dirinya, namun gangguan di wajahnya juga semakin membuat ia tak dapat menikmati tidur nyenyaknya.
Ck! decaknya dengan kedua mata yang masih tertutup rapat. Dan setelah decakan itu, gangguan dari wajahnya tak lagi terasa, membuat ia tersenyum kecil dan mulai berlari kembali dalam mimpi indahnya. Sayangnya, itu sama sekali tidak lama terjadi karena sesudah itu, Yoona mendapatkan teriakan kuat di kedua telinganya.
"Nyonya Park!"
Wanita itu terduduk dengan cepat kala suara itu hampir saja berhasil memekakkan telinganya. "Ada apa?" tanya terkejut dan masih tampak linglung.
Terang saja, ia terpaksa bangun dari tidur lelapnya karena suara yang memekakkan itu. Yoona menatap kedua pria yang berada di sebelah kanan dan kirinya. Tertawa terpingkal-pingkal sembari memegangi perut mereka masing-masing.
Yoona mengerutkan dahinya bingung dan menatap mereka dengan dahi berkerut."Ada apa?" ulangnya lagi dengan wajah bodoh.
Park Chanyeol dan Park Yoo Joon, membekap mulut mereka masing-masing yang masih saja tak ingin berhenti tertawa. Melihat bagaimana ekspresi bodohnya Yoona di pagi hari seakan membuat anak dan Ayah itu merasa terpuaskan. Selama ini, meraka berdualah yang selalu menjadi bahan keusilan Yoona sesukanya dan pagi ini mereka sangat senang dapat membalasnya.
Lama Yoona menatap mereka berdua hingga kesadarannya mulai membaik. Kedua matanya mulai menatap suami dan anaknya geram kala menyadari siapa yang telah mengganggu mimpinya yang tengah bermesraan bersama Edward Cullen, pria yang hingga detik ini masih selalu ia gilai dengan ketampanannya yang memukau.
"Ka-li-an!" geramnya penuh penekanan. "Ini masih teramat pagi dan kalian sudah membangunkanku?!" teriaknya murka.
Ia sudah bersiap mengambil guling di sampingnya untuk melempari siapa saja yang mengganggu mimpi indahnya. Namun gerakan itu segera terhenti kala Chanyeol dengan cepat mengambil sebuah Cake yang tadi ia letakkan di atas meja di samping ranjang. Membuat Yoona menghentikan kedua tangannya di udara dan menatap Cake itu dengan aneh.
"Cake?" gumamnya.
Yoo Joon mengelus dadanya lega, melirik Chanyeol yang juga mengeluarkan ekspresi yang sama. "Ibu, jangan salahkan kami yang harus memaksa ibu bangun dengan cara seperti itu. Ibu tidur persis seperti kerbau. Bahkan kami hampir lelah mencium pipi ibu agar ibu terbangun, hahhh merepotkan." Cibir Yoo Joon sinis.
Yoona melebarkan kedua matanya ngeri pada Yoo Joon, membuat bocah itu berpura-pura mengeluarkan senyuman manisnya.
"Heish, sudahlah! Seharusnya kau itu senang karena pagi ini kami sedang membuatkan pesta kejutan untukmu." Sela Chanyeol. Ia mendekati Yoona dengan kedua tangan yang masih membawa sebuah cake berukuran kecil.
"Kejutan? Untuk apa? Ulang tahunku bahkan masih beberapa bulan lagi." Ujar Yoona tak mengerti. Membuat Ayah dan Anak itu mendengus malas.
Chanyeol melirik Yoo Joon dan memberikan kode pada anak itu dengan menggedikkan kepalanya dan di sambut Yoo Joon dengan senyuman lebar.
"Ibu." Panggil Yoo Joon, "Selamat hari Ibu." Ujarnya tulus.
Yoona mengerjapkan kedua matanya menatap Yoo Joon dan Chanyeol bergantian. Baru saja bangun dari tidurnya, membuat proses kerja otaknya sangat lambat.
![](https://img.wattpad.com/cover/269010642-288-k423635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
•What a Married?• [M] ✔️
ContoMature content (21+) 🔞 Im Yoona mempunyai keinginan untuk menjadi seorang desainer terkenal dunia. Mengejar karir hingga tidak memperdulikan dengan sebuah pernikahan. Baginya itu sesuatu hal yang sangat dia hindari. Jangankan pernikahan. Melihat an...