Mature content (21+) 🔞
Im Yoona mempunyai keinginan untuk menjadi seorang desainer terkenal dunia. Mengejar karir hingga tidak memperdulikan dengan sebuah pernikahan. Baginya itu sesuatu hal yang sangat dia hindari. Jangankan pernikahan. Melihat an...
Sesuai target nih yaa. Jadi aku balik lagi huhuhuhuhu. Jangan lupa votenya lagi 35+ for next publishing. . . .
Di ruang televisi, Chanyeol dan Yoo Joon tengah duduk berdampingan di sofa, Chanyeol fokus pada acara berita di televisi sementara Yoo Joon tengah sibuk menikmati sebungkus snack kentang kesukaannya.
"Hm?" Chanyeol menyahut tanpa mengalihkan bola matanya dari layar televisi.
"Apa Ayah menyayangi Ibu?" Chanyeol diam sejenak, lalu menolehkan wajahnya ke arah Yoo Joon yang masih sibuk mengunyah snack sembari sesekali bocah itu melihat ke arah televisi.
"Tentu saja. Tentu saja Ayah menyayangi Ibu. Kenapa?" Jawab Chanyeol sekaligus bertanya.
Kali ini Yoo Joon menghadapkan wajah ke arah Ayahnya. "Jika Ayah menyayangi Ibu.. Ayah tidak boleh membuat Ibu sedih."
Chanyeol menelan samar salivanya. Berdeham pelan lalu menanggapi. "I-itu karena Ibumu yang terlalu cemburu!"
Chanyeol kembali menghadap televisi sembari melipat kedua tangan di depan dada. Wajahnya cemberut.
Yoo Joon menunduk, sembari merogoh snack dalam bungkus yang Ia pangku, bocah itu bergumam. "Tadi Ibu menangis."
Chanyeol mengerjap pelan. Ia menurunkan tangannya lalu kembali menatap Yoo Joon, mendengus dan berkata. "Sudah Ayah katakan padamu, Joon-ie sayang. Itu bukan salah Ayah, oke? Ibumu saja yang terlalu berlebihan menanggapinya!"
Yoo Joon kemudian membalas tatapan Ayahnya. Kali ini Yoo Joon tidak bersuara. Yoo Joon hanya memandang sang Ayah tak mengerti karena Yoo Joon benar-benar tak mengerti apa yang sedang dibicarakan Ayahnya. Niat Yoo Joon hanya ingin memberitahu Ayahnya bahwa tadi dia tak sengaja melihat Ibunya menangis. Yoo Joon tidak tahu apa masalah yang sebenarnya tapi mengapa sang Ayah malah membicarakan sesuatu yang membuat Yoo Joon kini menjadi semakin bingung?
Dan bagi Chanyeol, tatapan diam Yoo Joon yang seperti itu benar-benar memiliki sejuta makna untuknya. Chanyeol mendengus kesal.
"Baik! Baik! Ayah akan meminta maaf pada Ibu. Kau senang?"
Kelopak mata Yoo Joon mengerjap pelan. Lalu Yoo Joon menyaksikan Ayahnya yang kini bangkit dari kursi lalu pria itu berjalan cepat menuju dapur. Yoo Joon memandang jejak kepergian Ayahnya dengan tatapan yang masih tak mengerti. Namun perhatiannya kemudian teralih pada televisi yang saat ini mengganti acara menjadi acara anak-anak.
Yoo Joon bersorak kegirangan seraya satu tangannya merogoh snack di dalam bungkus. "Yeay! Porroro!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara itu di dalam dapur, Yoona tengah sibuk memasak untuk menyiapkan makan malam bagi keluarga kecilnya. Saat Yoona tengah sibuk mengaduk-aduk masakan di panci penggorengan, Chanyeol yang baru saja datang langsung memeluk pinggangnya dari belakang, meletakkan dagunya di atas pundak Yoona lalu berucap. "Sayang.. kau masih marah padaku, hm? Maafkan aku. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi."