Ini Nel. Daniella.Dari sekian banyak suara dan bunyi yang dapat kudengar, itu adalah suara paling familier dalam hidupku. Itu suaraku. Aku ambruk di lorong, telapak tanganku menyelusur lemah di dinding dan terjatuh begitu saja di sisi tubuhku. Nel? Bukankah aku Nel? Kenapa harus ada dua Daniella? Kenapa kita persis sama?
Aku menyentuh diriku. Tanganku. Wajahku. Aku benar-benar ada, eksistansiku terbukti secara fisis. Aku masih bernapas meski tidak seteratur biasanya, jantungku masih berdetak meski tidak dalam ritme yang normal. Aku hidup dan jelas-jelas aku ada, akulah Nel.
Suara-suara di bawah sana mengabur, entah apa, tapi instingku berkata, Mama dan Papa menangis, memeluk Nel yang itu dan mengatakan sesuatu dalam tangisannya. Kembali aku masuk ke kamar membawa seluruh diriku yang mulai kuragukan--pemikiranku, eksistansiku, kehidupanku. Aku mengunci pintu kamar dua kali kuncian dan berjalan ke sana kemari, menyurai rambutku yang berkeringat, menggigit kuku dengan mata yang mulai sakit dan berkaca-kaca. Ini mimpi. Aku meyakinkan diriku sendiri. Kutampar pipiku berkali-kali. Bukankah begini caranya untuk memastikan bahwa ini adalah mimpi atau bukan? Setidaknya menurut film. Sakit. Sepelan apa pun aku menamparnya, tetap saja reseptorku mengenali stimulus itu, begitu pula otakku yang sudah berkali-kali menafsirkan stimulus serupa--perasaan ditampar, ditepuk, disentuh. Pada intinya aku merasakannya. Menurut film-film yang entah benar atau tidak, ini menandakan bahwa apa yang kualami bukanlah mimpi.
Aku menjadi panik, dan entah mengapa alam bawah sadar membawaku ke kamar mandi, menyalakan pancuran, dan mengomando diriku untuk duduk di atas toilet tertutup. Roda bergerigi di otakku mulai berputar. Hal logis apa yang bisa menjelaskan semua ini?
Pertama, Julia. Mungkinkah aku mengalami apa yang Julia alami di novel Aiden Roberts? Mungkinkah Nel yang itu adalah Nel dari dunia paralel? Di sana, doppelganger* dijelaskan dengan begitu ilmiah, melibatkan teori kuantum mengenai kondisi superposisi dari benda makroskopik, hingga aku nyaris percaya bahwa menjelajahi multiverse bisa menjadi sesuatu yang mungkin. Tetapi, itu hanya fiksi ilmiah, sehingga, teori aku-sedang-bertemu-aku-dari-dunia-paralel sangatlah tidak mungkin.
Kedua, hal mistis. Yang datang itu mungkin makhluk halus atau jenis makhluk lain yang entah apa, otakku yang kacau ini kesulitan berpikir jernih. Pernah kubaca dari suatu artikel bahwa doppelganger itu mungkin saja ada, dan jika kau melihat doppelganger-mu sendiri, itu mungkin pertanda bahwa kau akan segera mati. Doppelganger tidak punya bayangan, tak peduli apakah itu bayangan di cermin, air, atau apa pun. Doppelganger pada dasarnya adalah sesuatu yang mengerikan. Meski yang ini tidak seliar teori pertamaku, tetap saja ini gila. Aku tidak begitu percaya akan hal-hal mistis.
Itu artinya maju ke kemungkinan terakhir, kemungkinan yang paling logis : aku gila. Yah. Mungkinkah aku gila dan mengalami halusinasi visual dan auditori, sehingga aku bisa melihat Nel palsu sialan itu dan mendengar suaranya? Tapi apa yang membuatku berhalusinasi? Aku tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan--tidak pernah didiagnosis mengalami skizofrenia, depresi berat, atau semacamnya. Aku tidak menderita gejala psikosis apa pun. Aku selalu sukses membedakan mana kenyataan dan mana yang bukan. Nel yang ini, Daniella yang asli, tidak mengkonsumsi alkohol atau pun obat-obatan terlarang. Tapi, halusinasi juga bisa diakibatkan gangguan saraf dan otak, kan? Ya, lalu apa? Apa aku menderita gangguan itu? Kurasa tidak. Atau apakah sebenarnya aku menderita skizofrenia tetapi aku tidak menyadarinya hingga sekarang? Memangnya seorang penderita yang sedang kambuh bisa menyadari hal ini?
Pada akhirnya, aku tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan apa yang terjadi, sebab apa sih yang dipahami gadis seusia 15 tahun sepertiku, yang tidak bersekolah dan hanya mengintip dunia luar lewat kertas dan layar? Aku tidak punya pemahaman yang cukup soal kuantum, soal hal mistis, soal gangguan mental. Tapi tetap saja, aku berharap kemungkinan kedua lah yang benar, sebab teori itu menyatakan bahwa aku tidak gila, bahwa Nel yang datang itu tidak benar-benar ada, dan satu-satunya Nel, Daniella-nya Mama dan Papa di dunia ini hanyalah aku. Ya. Aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Must Die [On Going]
Mystery / Thriller[Dark Fiction] Nel bertemu dengan orang yang persis sama seperti dirinya, nama dan begitu juga fisiknya. Lalu kehidupannya yang sepi dan tenang berubah gelap dan brutal. Karena ada sesuatu yang amat rahasia telah terjadi di masa lalunya. Nel tidak t...