SESUNGGUHNYA AKU BARU memercayai Danny sekitar sembilan puluh persen. Perempuan yang aku lihat di ponsel Danny membuat kepercayaanku sedemikian besar. Aku sempat mendebat bahwa itu adalah fotoku yang dia ambil sebelum aku koma, tapi rincian foto yang menunjukkan tanggal pengambilan membuatku bungkam.
Menurut yang Danny ceritakan, orang tuaku di dunia ini kehilangan diriku--tepatnya Nel yang kulihat di foto--sewaktu kecelakaan pesawat. Nel yang itu ditemukan oleh seorang lelaki yang Danny sendiri tidak tahu siapa. Lalu untuk mengobati rasa kehilangannya, orang tuaku mencari diriku yang lain, mencari aku dari dunia di mana orang tuaku membatalkan rencana penerbangannya. Aku dan Nel yang mencoba membunuhku itu adalah orang yang sama dan membelah menjadi dua orang berbeda di dunia yang berbeda ketika orang tuaku membatalkan penerbangan kami sementara orang tuanya tidak.
Danny bilang, orang tuaku juga gila karena aku tiba-tiba hilang di suatu malam. Barulah ketika orang tuaku tahu aku diambil ke semesta lain, ia meminta bantuan temannya yang bekerja di tim penelitian di laboratorium rahasia yang Danny juga tidak tahu namanya.
Ilmuwan yang bantu orang tua kamu adalah ilmuwan yang bantu orang tua Nel jahat itu untuk menculikmu. Begitu kata Danny.
Memikirkannya saja membuatku mual. Ilmuwan itu melawan dirinya sendiri. Yang satu membantu memberi akses untuk menculikku, sementara versi yang lain mencoba mengembalikanku. Ini membuatku teringat pada Nel. Nel Brengsek itu yang mencoba melenyapkan nyawaku dari dunianya. Dunia di mana tidak seharusnya aku tinggal. Mengerikan ketika aku sadar bahwa dua orang yang sama bisa saling melenyapkan satu sama lain. Walau demikian, keberadaanku di sini sama sekali bukan keinginanku. Dia tidak memiliki alasan untuk menyalahkan aku.
Omong-omong, alat antar-semesta itu tidak selalu berfungsi dengan baik. Danny bilang, dia tak sengaja terbawa ke duniaku ketika orang tuaku mencoba mendatangkanku kembali. Mendatangkan orang dari dunia lain dengan kriteria sangat spesifik seperti yang diinginkan sulit bukan main, kata Danny. Mungkin ia muncul karena kita berdua memiliki nama yang nyaris sama. Orang tuaku mencoba sekali lagi, tetapi yang terpanggil jauh lebih konyol. Jhody. Dia yang tidak ada mirip-miripnya denganku. Lelaki berumur yang berwajah kasar namun baik hati, penyelamat nyawa Danny, begitu Danny mendeskripsikan orang itu. Pada akhirnya terdorong oleh keputus asaannya, orang tuaku menyuruh Danny dan Jhody masuk ke alat antar semesta (yang katanya berbentuk tabung kaca hitam buram dengan tutup menyerupai kubah), bertahun-tahun mencari diriku di berbagai semesta, hingga akhirnya mereka menemukanku. Orang tuaku berjanji setelah Jhody dan Danny pulang membawaku, mereka akan diberi akses ke semesta mereka yang asli.
Kedatangan aku sama Jhody ke dunia kamu udah secara otomatis nyiptain portal ke dunia asal kita. Sementara kepergian kamu sama sekali nggak meninggalkan jejak di dunia kamu yang asli.
Kedatangan menciptakan portal ke tempat mereka datang, sementara kepergian tidak meninggalkan apa-apa.
Aku bertanya, berarti kedatangan aku ke sini juga nyiptain portal ke dunia tempat aku berasal?
Danny membenarkan pertanyaanku, yang lebih tepat disebut sebagai pemastian.
Ketika aku bertanya ada di mana portal itu, Danny menjawab ada di ruangan rahasia di rumahku, dan Nel Brengsek itu sudah menemukan pintunya!
.
Dengan bantuan taksi online, Danny membawaku ke sekolah Nel Brengsek. Kami tidak keluar, hanya mengamati dari luar gerbang ke lapangan depan sekolah. Aku sempat bosan menunggu kemunculan Nel. Aku tidak ingat kalau aku pernah bertemu dengannya jadi bagiku rasanya ini seperti menunggu orang untuk melihatnya pertama kali.
"Masih lama?"
"Sabar."
Kami masing-masing fokus menatap ke seberang jendela, menunggu diriku muncul. Saking fokusnya aku tidak lagi mau memedulikan cara si sopir memandang kami. Dia tampak kebingungan semenjak Danny menceritakan dirinya yang tinggal lama di atap rumahku--bahkan pernah tidur di kolong ranjangku--dan tentang rencana kriminal Nel Brengsek yang terbutakan oleh kedengkiannya terhadapku.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Must Die [On Going]
Mistério / Suspense[Dark Fiction] Nel bertemu dengan orang yang persis sama seperti dirinya, nama dan begitu juga fisiknya. Lalu kehidupannya yang sepi dan tenang berubah gelap dan brutal. Karena ada sesuatu yang amat rahasia telah terjadi di masa lalunya. Nel tidak t...