🔒13

290 100 32
                                    

a/n:

Maaf aku beberapa hari nggak update, padahal rencananya dua hari sekali. Abisan tiba-tiba kecanduan game, haha.

Oke ayo kita flashback dulu di part ini

Hope you guys enjoy !

.

.

.


TENTANG PEMBICARAAN YANG menyingkap sebagian rahasia itu ...

Saat itu Nel sedang bersenandung di koridor, menuruni tangga lantai tiga sambil menghubungkan ponselnya ke Wi-Fi rumah.

Kata sandi salah.

Salah lagi. Perasaan udah bener kayak yang dikasih tau Mama.

Ketika tiba di dekat pintu kamar Leonora, Nel mengalihkan pandangannya dari layar ponsel dan menggeleng. Pintu itu selalu tertutup rapat. Leonora tampaknya masih belum bisa menerima dirinya, lagipula ini baru hari ke tiga. Dan kalau boleh jujur, Nel juga sebal pada orang itu. Tapi, ia harus pura-pura ramah seperti biasa. Apalagi siang tadi dia menawari Leonora untuk menginap di kamarnya. Padahal sebenarnya Nel melakukan itu untuk cari muka di depan mamanya saja. Tapi Leonora mengiakan meskipun dengan tampang sok-jutek dan sok-terpaksa.

Tok! Tok! Tok!

Nel mengetuk pintu kamar.

Ceklek.

Pintu terbuka sedikit, menampilkan segaris wajah Leonora yang masam.

"Jadi nginep nggak?" Sempurna. Nada ramah itu kedengaran tulus.

Senyuman Nel dibalas dengan anggukan tanpa kata. Lalu, pintu pun tertutup.

"Tck!" Nel menyilangkan tangan, mengetuk pintu sekali lagi, dan sekali lagi juga pintu itu terbuka.

"Apa sih bentar lagi juga gue ke sana!"

"Iya aku cuma mau nanya password Wi-Fi rumah. Tau nggak?"

Pintu dibuka lebih lebar. Leonora mengulurkan tangan. "Sini HP-nya!"

"Kasih tau aja biar aku yang ketik."

Leonora mendesah. "Kata sandinya susah. Gue yang ganti tadi siang."

Sok berkuasa. Pantas saja kata sandi dari Elma salah. Padahal Leonora punya Wi-Fi sendiri di kamar. Meski sebal, Nel tetap tersenyum dan memberikan ponselnya. Ya bagaimana lagi, dia yang butuh.

Leonora mengetik dengan sangat cepat dan mengembalikan ponsel Nel tanpa bicara apa pun.

"Makasi, Ra. Aku ke bawah dulu. Kamu kalau mau masuk ke kamarku, masuk aja, nggak dikunci, kok."

"Gue nunggu lo aja."

"Ya udah lah terserah kamu." Nel melambaikan tangan seraya tersenyum menunjukkan gigi-giginya, lalu berbalik dan pergi menuruni tangga. Sesaat setelah itu senyumnya sirna. Nel mengetik di kolom pencarian Youtube sambil berpikir, apa yang bikin Leonora yang judes itu mau nginap di kamarnya? Lebih tepatnya lagi, kejadian apa yang dialami Leonora di kamarnya? Kenapa dia tadi siang nanyain kunci duplikat? Pikiran itu langsung enyah ketika hasil pencariannya keluar. SMA Indraguna. Sekolah favorit terdekat yang Elma pilihkan untuk Nel sore tadi. Diam-diam dia penasaran, kenapa siang tadi Elma bilang ke Leonora apakah dia pernah kepikiran untuk sekolah atau tidak. Karena kalimat itu menandakan bahwa, Leonora tidak pernah bersekolah atau setidaknya mungkin dia drop-out atau apa, Nel tidak tahu.

One Must Die [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang