RUMAH KECIL MILIK Jhody sudah lama tidak digunakan semenjak dia meninggal. Tapi, Danny punya kuncinya. Meski rumah ini jauh dari kompleks perumahan yang ditempati Nel, Danny tetap bela-belaan datang, sebab ia sudah tidak punya uang lagi untuk menyewa kamar di penginapan gara-gara si buncit Arthur. Sepertinya bagi Danny, tidak hanya 'Daniella' saja yang membawa sial, tetapi segala sesuatu yang terhubung dengan cewek itu, termasuk ayahnya. Memang kalau dipikir-pikir, pembawa sial yang sesungguhnya adalah Arthur dan istrinya, karena dari mereka berdua lah kekacauan di hidupnya bermula.
Pintu berkelotak disusul kertak dari gerendel dan rantai yang mengunci pintu depan. Danny membukanya, gelap di dalam. Ketika lampu dinyalakan, cowok berambut lurus dan berponi itu mengeluh. Sarang laba-laba menghiasi langit-langit. Lantainya berdebu. Serta yang terpenting, hawanya amat mencekam. Suasana semacam ini sudah biasa baginya. Danny bahkan pernah tidur di atap rumah Arthur dan kolong ranjang Daniella, kalau mau tahu.
"Halo?" Pintu menutup di belakang Danny. Ia hanya ingin memastikan bahwa rumah ini kosong sebagaimana mestinya.
Rupanya memang begitu, lagipula Danny tidak yakin ada orang mau menempati rumah butut yang terbengkalai ini. Kebanyakan penduduk daerah sini punya banyak uang, jika dilihat dari rumah-rumahnya yang bagus dan kendaraan-kendaraannya yang rata-rata pabrikan Eropa.
Meski sudah dua tahun ditinggalkan, tempat ini masih sangat terasa familier, masih terasa seperti rumah, walau bukan rumah yang diinginkan Danny di setiap milidetik yang ia lewati. Tidak ada yang beda di sini. Tata letak kursi rotan serta TV tabung tentu saja masih sama. Yang membedakan hanyalah, tempat ini menjadi lebih kotor.
Setelah berjalan belasan kilometer dengan diperhatikan banyak orang karena ketidakcocokannya antara wajah dan penampilannya yang lusuh, Danny amat kelelahan. Ia sedikit pun tidak berselera untuk bersih-bersih rumah. Nanti saja besok. Sekarang ia hanya ingin beristirahat. Mandi pun ia lupakan. Dannya masuk ke kamar yang tak berpintu, melompat ke kasur dan memejamkan mata. Tumbukan tubuhnya di permukaan kasur itu membuat debu-debu melayang di udara. Ia bahkan sampai bersin dua kali gara-gara itu. Kasur ini kotornya bukan main, tapi Danny tidak peduli. Dia ingin tidur. Dalam perjalanan menuju lelapnya, ia berterima kasih kepada Jhody untuk segala hal, dan terutana untuk rumah ini. Orang itu, meski sudah tiada, masih bisa meneruskan perannya sebagai pahlawan bagi Danny.
.
"Kloning manusia," Nel menggumamkan apa yang ia ketik di kolom pencarian Google, sembari menguap. Dia pasti sudah mengantuk. Sambil berbaring di kasur dan mengemil makanan ringan, ia membaca sekilas judul-judul artikel yang muncul di layar ponselnya.
Kloning Manusia, Benarkah Bisa Dilakukan? Simak 5 Fakta Unik Seputar Kloning
Nel menekan judul dari website helosehat.com. Deretan paragraf pun muncul.
"Dolly si Domba bukan hewan hasil kloning pertama di dunia. Hah?"
Setahunya, hewan yang pertama kali dikloning adalah Dolly, yang katanya tidak bertahan hidup lama. Meski terkejut dan penasaran, Nel merasa malas membaca pemaparannya, sehingga ia hanya membaca sub-sub judulnya saja.
"Jeruk adalah buah hasil kloning. Wah ...."
Nel menggulir layar lagi.
"Hasil kloning tak selalu mirip layaknya kembar."
Nel terdiam sesaat. Inikah yang menjelaskan mengapa dia dan Daniella kloningannya tidak memiliki karakter yang sama? Tapi, bahkan kalimat itu hanyalah subjudul yang sifatnya cuma memberitahu. Sejujurnya, Nel tertarik membaca lebih jauh lagi tentang kloning ini. Tetapi, matanya sudah memerah dan lelah. Sedari tadi bahkan ia mengunyah sambil menahan kuap. Lagian, sebenarnya dia tidak percaya dengan kloning manusia yang diceritakan Danny. Oke lah kalau kloning manusia benar-benar ada dan berjalan sukses, oke Nel percaya. Tapi untuk percaya bahwa fenomena itu terjadi pada dirinya di antara tujuh miliar manusia di muka bumi ini? Tentu tidak semudah itu. Satu per tujuh miliar. Dari miliaran manusia yang bisa dijadikan objek kloning canggih ini, mengapa harus dirinya? Dan mengapa hasil kloningnya bisa sesempurna itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
One Must Die [On Going]
Mystery / Thriller[Dark Fiction] Nel bertemu dengan orang yang persis sama seperti dirinya, nama dan begitu juga fisiknya. Lalu kehidupannya yang sepi dan tenang berubah gelap dan brutal. Karena ada sesuatu yang amat rahasia telah terjadi di masa lalunya. Nel tidak t...