Hari yang cerah

156 12 6
                                    

Pagi hari yang sangat cerah diiringi kicauan burung yang sedang berada di pohon membuat suasana terasa sangat damai.

"Mb, Hafidzah mau ijin pergi beli cemilan ya"

"Jangan lama-lama ya dek, jgn ngebut jg naik motor nya"

"Siap mb, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam, hati-hati dek"

"I..ya" sambil berjalan keluar rumah dan segera mengambil motor.

Segera Hafidzah menyalakan motor dan menuju tempat penjual cemilan.

"Bu, saya mau beli ini ya"

"Mau beli berapa neng?"

"Satu bungkus aja bu, sekalian yg ini jg satu bungkus jg bu"

"Tunggu sebentar, saya ambilkan plastik"

"Baik bu"

"Total nya Rp.50.000 neng"

"Ini uang nya bu"

Setelah itu segera Hafidzah keluar dari toko dan segera pulang ke pondok. Hafidzah sangat menikmati suasana pagi ini karena sangat cerah dan udara nya sangat sejuk. Pohon- pohon yang berada di pinggir jalan terlihat berjejer rapi seakan memberi sambutan kepada Hafidzah yang melintasi.

Brakkkk........
Seketika Hafidzah terjatuh dari motor nya karena ada lubang di tengah jalan yang membuat Hafidzah terjatuh.

"Mba...mba...mari saya antar ke rumah sakit"

"Tidak perlu mas, saya baik-baik saja".

"Tapi ada darah di badan nya mba, saya antar saja ya bersama istri saya"

"Gausah mas dan mba, saya obati di rumah saja"

"Yasudah kami antar ya mba, pake mobil kami, kasian mba nya kalau pulang sendiri" ucap sepasang suami istri itu.

Ketika Hafidzah akan berdiri, tiba-tiba tubuh nya terjatuh. Dia pingsan dan tak berdaya. Segera Hafidzah dilarikan kerumah sakit.

Kringgg.......
Suara dering hp Harun terdengar. Segera diambil dari kantong dan diangkat.

"Selamat pagi, apakah benar ini dengan keluarga dari Hafidzah?"

"Selamat pagi, benar dengan saya sendiri kakak nya".

"Perkenalkan saya Naufal bersama istri saya sedang di rumah sakit mas, Hafidzah tadi kecelakaan karena ada lubang di tengah jalan".

"Astaghfirullah....lalu kondisi adik saya gimana?" dengan wajah panik dan sangat cemas.

"Sudah ditangani dokter mas"

"Rumah sakit mana? saya segera kesana"

"Rumah sakit Permata Indah, mas nya tidak perlu khawatir karena Hafidzah sudah mendapatkan perawatan"

"Saya segera kesana sekarang"

Harun yang panik dan segera memanggil Sarah istrinya.

"Dek....."

"Iya mas, kenapa kok panik begitu?"

"Hafidzah kecelakaan"

"Astagfirullah, terus gimana kondisi nya sekarang? tadi sudah adek bilang jangan lama-lama dan hati-hati, astaghfirullah Hafidzah" dengan wajah sangat cemas.

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang"

"Ayo mas, aku takut Hafidzah kenapa- kenapa".

Kebetulan anak Harun dan Sarah sedang dititipkan kepada pengajar di pondok nya, sehingga bisa ditinggal untuk kerumah sakit.

Sampai di rumah sakit segera Harun dan Sarah menuju ke ruangan dimana Hafidzah dirawat.

Ya, terlihat Hafidzah terbujur kaku dan lemas dengan luka-luka di badannya.

"Hafidzah, ya Allah dek, gimana keadaan nya, abang khawatir banget"

"Mb khawatir banget "

"Hafidzah gapapa kok, hehe"

Segera Harun melihat sepasang suami istri yang juga berdiri di dekat Hafidzah.

"Ini mas yang tadi telfon saya ya?"

"Iya betul mas".

"Terima kasih banyak sudah membawa Hafidzah kesini, semoga Allah membalas kebaikannya"

"Aamiin, sama-sama mas, mohon maaf karena ini ada jam meeting, saya dan istri saya tidak bisa menunggu Hafidzah".

"Iya mas, kami sudah sangat berterima kasih, Hafidzah saya yang nunggu mas, mohon maaf malah merepotkan "

"Tidak sama sekali mas, malah sudah seharusnya membantu sesama, kalau gitu saya ijin pamit ya, semoga Hafidzah cepat sembuh" ucap sepasang suami istri.

"Aamiin ya Allah, semoga selalu diberi kelancaran ya mas, doa kami terbaik untuk mas dan mba nya"

"Iya aamiin, assalamualaikum mas, mba, Hafidzah"

" Waalaikumussalam, hati-hati dijalan mas mba" ucap Harun, Sarah, dan Hafidzah.

" Yasudah kamu tidur aja Han"

"Iya bang "

"Mb tuh khawatir banget sm kamu"

"Hehe iya mba, maafin Hafidzah ya"

"Yasudah semua sudah takdir, sekarang kamu fokus penyembuhan kamu dulu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hafidzah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang