Tepat hari ini Haflan bersama umi dan juga Mila akan datang ke rumah Hafidzah. Mereka berniat silaturahmi.Umi nya sangat ingin bertemu dengan Hafidzah dan juga ingin bersilaturahmi.Haflan bersama umi dan adiknya itu bersiap-siap untuk ke sana.
"Haf,dah belum?" tanya uminya.
"Dia mah lama beut mi, satu botol parfum di kasih di baju" gumam adiknya yang menggoda.
"Apa sih dek"
"Maklum mau bertemu sang putri" dengan tertawa riang.
"Ayo,jadi gak nih" ajak Haflan itu.
Lalu mereka segera menaiki mobil dan melaju kerumah Hafidzah.
Haflan terlihat gagah mengenakan baju hem dan bercelana jeans dengan ketampanannya. Bisa dibilang idola kaum hawa.Setelah beberapa menit tibalah dia di pondok tempat Hafidzah tinggal. Lalu mereka segera turun dari mobil dan tak lupa umi nya membawa makanan yang dibawanya itu."Ayo Haf, buruan umi pengen ketemu sama yang namanya Hafi" ucap umi yang merasa senang itu.
"Maklum kak, calon mertua yang pingin ketemu mantu" ledek Mila adiknya itu.
"Serah" dengan datar Haflan menjawabnya.
Lalu mereka segera menuju rumah Hafidzah.
"Assalamuallaikum " ucap Haflan,umi,dan Mila.
Lalu,Hafidzah,Sarah,dan Harun segera keluar dan menyambut kedatangan Haflan.
"Waalaikumsalam"
Segera Hafidzah bersalaman dengan umi Haflan.
"Ini yang namanya Hafidzah? " tanya umi."Iya, bu" ucap Hafidzah malu.
"Jangan panggil ibu,panggil umi saja" lirihnya.
"Iya, mi"
"Cantik banget ya Hafidzah ini, kayaknya cocok deh sama Haflan"
Hafidzah hanya malu-malu.
"Mi, jangan gitu" ucap Haflan yang juga malu.
"Oiya Haf, ini kenalin adik abang,namanya Mila"
"Hai mba senang bertemu denganmu" ucap Mila segera berjabat tangan.
"Halo Mila,senang juga bertemu dengan kamu" dengan tersenyum membalas senyuman Mila kala itu.
"Ini bang Harun abang saya umi, kalau yang ini mba Sarah istri abang" sambil memperkenalkannya.
Lalu mereka segera masuk dan duduk di ruang tamu.
"Ini ada sedikit makanan buat kamu ya Hafi" ucap uminya.
"Malah ngerepotin mi" dengan menerima pemberian umi Haflan.
"Nggak kok Haf, malah umi seneng bisa ketemu kamu"
Haflan dan Syahlan kala itu tidak saling berbicara karena memang masih malu-malu.
"Kak, mba Hafi diajak bicara" dengan menggoda kakaknya itu.
"Apasih de, maafin adik saya ya, memang begitu orangnya" jelas Haflan yang tidak enak.
"Gak papa kok bang hehe" ucap Hafidzah.
Lalu segera Sarah dan Hafidzah pergi ke ruang makan untuk memepersiapkan makanan buat Haflan,umi,dan Mila.
Yang berada di ruang tamu hanya keluarga Haflan dan juga Harun.
Lalu Harun menanyakan kepada Haflan.
"Haflan selama ini kemana, kok baru kelihatan?""Habis tugas mas,kemarin jaga perbatasan selama 6 bulan" jelasnya.
"Owalah, pantesan gak main kesini"
"Iya mas, memang sewaktu-waktu bisa di tugaskan dimana saja"
"Tentara begitu ya memang ditugaskan kemana-mana? " tanya Harun.
"Iya mas, "
"Bapaknya gak ikut? " tanya Harun.
"Suami saya sedang dinas,jadi gak bisa ikut" jelas uminya.
"Kerja apa bu memangnya? "
"Tentara juga,jadi sibuk keluar kota "
"O.. iya-iya, keluarga hampir semua tentara ya bu? "
"Iya dek Harun,kami keluarga kolong atau tentara jadi sering ditinggal-tinggal tugas" jelasnya.
Lalu, Hafidzah pun segera pergi menuju ruang tamu.
"Umi, bang Haflan sama Mila, makan dulu ya, udah Hafidzah siapin" ajak Hafidzah.
"Walah, malah ngerepotin" ucap umi.
Lalu segera mereka menuju ruang makan. Hafidzah sudah menyiapkan makanan di sana,tampak melezatkan.
"Ini yang masak Hafi? " tanya umi.
"Iya,mi Hafidzah yang masak"
"Enak banget ini udah cocok jadi ibu" goda uminya.
"Iya mi, udah cocok ya,cuman tinggal nunggu calon aja" goda Sarah juga.
Hafidzah hanya tersipu malu.
"Belum punya calon? "tanya Mila.
"Belum dek" timpal Sarah.
"Cocok dong sama kak Haflan, dia juga jomblo" ucap Sarah dan semua tertawa melihat Haflan dan Hafidzah yang tersipu malu.
Setelah mereka selesai makan,mereka segera menuju ruang tamu.
"Makasih ya Haf,bang Harun, sama mba Sarah sudah memperkenakan kita datang sulaturahmi"
"Iya bang sama-sama" timpal Hafidzah.
Tiba-tiba saja Haflan kala itu mendapat telvon dari atasannya.
"Maaf saya angkat telvon dulu ya"Segera Haflan mengangkat nya.
Tetiba saja atasannya meminta untuk Haflan datang karena ada yang urgent dan harus pergi."Maaf,Haflan harus pergi sekarang, atasan tadi telvon kalau Haflan harus pergi sekarang" jelas Haflan.
"Iya gapapa bang, mungkin ada sesuatu yang penting" ucap Hafidzah.
"Iya dek, umi sama Mila nanti pulangnya naik taksi gimana? "
"Iya gapapa,kamu segera ke sana aja dulu,takutnya penting.
Lalu Haflan pamit dan segera menuju dimana dia diperintahkan.
"Maaf ya, memang sewaktu-waktu bisa di panggil karena ada yang urgent" jelas uminya.
"Iya gapapa mi" dengan tersenyum Hafidzah membalasnya.
Setelah beberapa lama mereka mengobrol,umi dan Mila akhirnya pamit untuk pulang.
"Haf, umi sama Mila mau pulang ya,makasih udah dimasakin makanan enak juga"
"Iya mi,trimakasih juga sudah bersilaturahmi ke sini" jelasnya.
"Oiya Haf, umi lagi cari guru ngaji,kalau kamu ngajar umi bisa?" tanya umi.
"InsyaAllah bisa mi"
"Nanti datang aja ke rumah umi ya"
"Ya mi,maaf saya bisa mengajar setiap hari Sabtu dan Minggu saja"
"Iya, Gapapa Haf, nanti biar Mila yang WA untuk kasih alamatnya"
"Iya boleh mi"
Lalu umi dan Mila segera pamit untuk pulang kerumahnya.
Umi dan Mila segera memesan taksi.
Tak butuh waktu lama, taksi yang mereka pesan akhirnya datang juga. Segera mereka masuk taksi dan menuju rumahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hafidzah
Teen FictionKisah seorang gadis berumur 19 tahun yang hobi traveler Hidup di keluarga pesantren Percintaan yang lika liku Akankah dia menemukan jodohnya? Baca aja biar tau kehidupan gadis cantik nan angun Ini❤ Mampir baca tinggalin vote yaa.. biar lebih semang...