~Hari keempat~

142 14 0
                                    

Hari ini merupakan hari keempat pelatihan kemiliteran.Kebetulan Rangga hari ini tidak dapat mendampingi selama kegiatan dikarenakan ada masalah yang urgent,sehingga Rafli sendiri yang akan turun mendampingi. Kala itu Rafli datang lebih awal sambil membawa bubur untuk diberikan kepada Hafidzah.

"Assalamuallaikum"

"Waalaikumsalam,Rangga nya gak ikut? " tanya Harun.

"Tidak mas, dikarenakan ada masalah yang urgent sehingga tidak bisa ikut kesini,oiya ini ada bubur untuk Hafidzah "

"Oyasudah,saya panggil Hafidzah dulu"

"Hafidzah..." panggil Harun.

"Iya bang? " segera Hafidzah menghampiri.

Hafidzah ketika melihat Rafli menjadi berbeda. Dia terlihat tidak seperti biasanya. Maklum saja,dia masih kepikiran.

"Ini, Rafli bawain bubur buat kamu dek"

"Trimakasih" dengan wajah yang datar.

Segera Harun meninggalkan mereka karena ada keperluan lain.

"Saya tinggal dulu ya"ucap Harun.

"Dimakan ya dek, Oiya kamu keadaannya gimana? "

"Alhamdulillah baik,"

"Dek, mas minta maaf ya kalau perkataan kemarin membuat kamu jadi sakit"

"Enggak kok mas, ini Hafidzah kecapekan aja"

"Tapi saya merasa tidak enak,mungkin saya terlalu cepat mengatakannya"

"Engga papa kok, perasaan memang fitrah"

"Niat saya juga baik kok dek, saya akan selalu tunggu sampai kamu siap dek"

"Maaf ya mas,saya masih pikir-pikir dulu,kita juga belum saling mengenal, untuk ke jenjang selanjutnya juga bukan main-main,jadi harus dipikirkan matang-matang" jelas Hafidzah.

"Iya dek, saya tunggu sampai kamu benar-benar sudah siap"

Segera mereka menuju ke para santri untuk memberikan materi kemiliteran hari ini. Jadwal hari ini adalah turun ke lapangan.Para santri akan dilatih untuk pergi berjelajah dan dilatih kekompakan.Mereka diberi arahan untuk mengikuti jalur yang telah disediakan.
Ustad dan Ustadzah dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menunggu pos yang telah diberikan.Di jalan akan diberikan tantangan untuk melaksanakan perintah dari pos yang nantinya para santri harus bisa melaksanakannya.

Kebetulan,Hafidzah dan Rafli satu pos dan hanya mereka berdua saja.Kala itu Hafidzah merasa tidak enak dan takut zina, namun Hafidzah tetap menjaga jarak karena bukan makhram nya. Di pos sambil menunggu para santri,Hafidzah hanya terdiam tak berbicara sepatah kata pun.

"Dek..." panggil Rafli.

"Eh iya" sambil kaget.

"Kamu nggak papa? "

"Ngga papa kok"

"Kalau kamu memang masih tidak enak badan, kamu saya antar pulang"

"Saya baik-baik saja"

"Yasudah,ini diminum dulu"

"Trimakasih" dengan datar nya.

"Dek, kamu jangan dibuat beban ya, kamu biasa saja tidak usah terlalu memikirkannya, saya juga tidak memaksa kok dek, semua tergantung kamu"

"Iya, saya hanya butuh waktu saja"

"Andaikan kamu sudah siap dek, Hari ini mas langsung mengkhitbah kamu" dalam hati sambil berdo'a supaya hati Hafidzah luluh dengannya.

Memang Rafli ini orang nya jika sudah suka dengan seseorang pasti akan memperjuangkannya. Namun,ini tergantung Hafidzah dalam mengambil keputusannya. Entahlah, Hafidzah akan menerima atau tidak.

Setelah kegiatan selesai segera Hafidzah dan Rafli mulai menuju ke pesantren.Di pesantren juga Hafidzah dan Rafli kebetulan dipanggil oleh Harun.Mereka berada di ruang tamu rumah Hafidzah.Disana juga ada Sarah.

"Rafli saya mau tanya sama kamu" ucap Harun yang serius.

"Iya mas, ada perihal apa ya? "

"Apa benar kamu suka sama Hafidzah "

"Iya,saya suka,saya juga sudah berniatan mengkhitbahnya jika dia mau,saya masih fakir ilmu agama, namun InsyaAllah saya bisa belajar dengannya, jika Hafidzah mau,nanti saya akan kirimkan cv saya kepada Hafidzah"

"Niat baik harus disegerakan,
Hafidzah gimana? "

"Maaf bang,untuk saat ini Hafidzah masih pikir-pikir dulu, karena ini akan menjadi perjalanan yang sangat panjang dan harus dipikirkan matang-matang"

"Saya juga tidak memaksa mas, semua tergantung Hafidzah saja, InsyaAllah saya siap menunggu jawabannya"

Setelah itu segera Rafli pulang karena tugas sudah selesai hari ini.
Hafidzah masih terduduk di ruang tamu.

"Dek, Rafli sepertinya orang nya baik dan bersungguh-sungguh dengan kamu dek"ucap Sarah

"Hafidzah masih pikir-pikir dulu mba"

"Yasudah,mba hanya bisa doain kamu yang terbaik ya"

"Iya mba, makasih, Hafidzah ke kamar dulu ya mba"

Di kamarnya, Hafidzah mulai membuka ponsel HP nya.Ada notif pesan masuk.

"Assalamuaikum "

"Waalaikumsalam,maaf dengan siapa ya? " send.

"Ini umi Haflan"

"Owalah Iya umi, Hafi pikir siapa, ada perihal apa ya umi?"

"Besok sabtu bisa kerumah?"

"InsyaAllah bisa umi memangnya ada perihal apa ya umi? "

"Ini umi mau buat pengajian,besok kamu bantuin masak ya"

"InsyaAllah umi"

Setelah beberapa saat, Ada notif pesan yang masuk lagi. Ternyata itu dari Rafli.

"Assalamuaikum dek, saya kirim cv saya ya dek

Nama : Rafli Ardyansyah Putra
Tgl lahir : 20 Maret 1996
Umur : 24 thn
Pendidikan : S1
Status :belum pernah menikah
Pekerjaan :polisi
Alamat : Jalan Anggrek nomor 30
Saya anak pertama dari tiga bersaudara.
InsyaAllah saya berniat untuk mengkhitbah untuk Niat beribadah kepada Allah SWT dan InsyaAllah saya bertanggung jawab.
Kurang lebih seperti itu ya dek"

Hafidzah yang membacanya dengan teliti.Namun,dia tetap masih pikir-pikir. Sebenarnya,niat Rafli juga baik dan Hafidzah menghargainya. Lagipula Rafli juga terlihat baik dan soleh.

Hafidzah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang