"Assalamuaikum"
"Waalaikumsalam" segera uminya Haflan menyuruh Haflan masuk rumah karena baru saja pulang.
"Haflan langsung mandi aja ya mi"
"Iya, nanti umi tunggu di ruang TV ya"
"Iya mi.. " segera pergi menuju kamar dan membersihkan dirinya.
Setelah beberapa saat,Haflan segera menuju uminya.
"Kenapa mi? " tanya Haflan.
"Gapapa kok"
"Oiya tadi Hafidzah jadi kesini? " tanya Haflan.
"Iya.. jadi, dia baik banget Haf"
"Iya" sambil tersenyum.
"Kenapa kamu nggak sama dia aja Haf? "
"umi... " dengan tersenyum malu.
"Dia kan anaknya baik,umi suka aja gitu sama dia, kamu juga kan belum ada pasangan".
"Haflan gak tau kapan jodohnya dateng, sabar aja ya umi,maaf Haflan belum bawain calon sama umi"
"Iya gapapa, ada Hafidzah yang belum ada calonnya juga" masih menggoda Haflan.
"Yasudah Haflan mau ke kamar dulu ya umi"
Segera Haflan masuk ke kamarnya itu.Tetiba saja ada notif yang masuk di HP nya.
"Assalamuaikum bang"
Haflan yang menerima pesan tersebut mendadak merasakan hal yang berbeda. Dia terlihat bahagia dan sedikit salah tingkah.
"Waalaikumsalam,ada apa Haf?" tanya Haflan kepada Hafidzah.
"Gini bang, besok saya ada acara bedah buku, untuk mengaji bersama umi kalau pagi aja gimana, tolong disampaikan ke umi ya bang"
"Oh...iya bentar saya sampaikan dulu ya"
"Ya bang"
Setelah beberapa saat kemudian Haflan kembali memberi kabar kepada Hafidzah.
"Haf.. kata umi pagi juga tidakpapa"
"Yasudah pagi saja ya bang,terimakasih"
"Iya, sama-sama Haf"
Hanya percakapan itu namun terdapat hati yang merasakan berbeda. Hafidzah yang kala itu sebenarnya ragu untuk memulai percakapan itu, namun dia beranikan diri. Sedangkan Haflan kala itu merasakan hati yang berbeda. Dia masih terngiang-ngiang tentang Hafidzah.
"Apa aku suka sama Hafidzah ya" batinnya dalam hati.
Masih diam di dalam kamarnya dan sesekali tersenyum mengingat Hafidzah. Haflan hanya berdo'a disepertiga malamnya agar dipertemukan kepada jodohnya.Begitupun Hafidzah yang juga berdo'a untuk nantinya didatangkan seseorang yang tepat dalam hidupnya.
Minggu pagi Hafidzah segera menuju pondok. Kegiatan di pondok untuk minggu pagi adalah senam pagi dan dilanjutkan menanam tumbuh-tumbuhan. Hafidzah kala itu senang melihat santri-santrinya sangat gembira. Sebab hari minggu setelah kegiatan itu para santri diberikan libur dari kegiatan sekolahnya.
Setelah selesai Hafidzah segera bersiap-siap untuk menuju rumah Haflan.
"Abang, Hafi mau ngajar uminya bang Haflan ya,habis itu juga lagsung mau pergi ke acara bedah buku di mall" ucap Hafidzah kepada Harun.
"Yaudah kamu mau dianter atau gimana? "
"Naik taksi aja bang"
"Yaudah kamu hati-hati dek"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hafidzah
Teen FictionKisah seorang gadis berumur 19 tahun yang hobi traveler Hidup di keluarga pesantren Percintaan yang lika liku Akankah dia menemukan jodohnya? Baca aja biar tau kehidupan gadis cantik nan angun Ini❤ Mampir baca tinggalin vote yaa.. biar lebih semang...