Loh.. loh.. ada apa sih dengan mereka?
Makanya baca terus sampai habisss:)Kala itu Hafidzah yang sedang berada di kamarnya sedang menulis agenda yang sudah dipenuhi atau akan dilakukan Hafidzah.Hafidzah sejak ibunya tiada sering menulis dan juga menulis pencapaian apa atau keinginan yang akan diwujudkannya.
List daftar pencapaian
1.Hafal Qur'an 30 juz✔️
2.Pergi ke pulau komodo✔️
3.Pergi ke Raja Ampat✔️
4.Pergi ke umroh✔️5.Buka usaha hijab online✔️
6.Baca surah Al-Kahfi setiap Jum'at✔️
7.Kuliah pakai beasiswa✔️
8.Pergi ke Lombok"Nomer 8 belum ya...besok tanggal 24 Agustus ini aku ada jadwal ke Lombok untuk refrensi"
gumam Hafidzah pelan, Hafidzah suka traveler dan mengeksplore wilayah-wilayah di dalam negri jadi sudah tidak heran kalau dia sering pergi megunjungi tempat-tempat."Assalamuallaikum..Haff.. " ucap Sarah kakak iparnya sambil mengetuk pintu kamar.
"Waalaikumussalam,masuk aja mb,enggak aku kunci kok pintunya"
jawab Hafidzah."lagi apa Haf,kok dari tadi nggak keluar kamar?" tanya Sarah.
"nggak papa kok mb,cuman pengen di kamar aja" jawab Hafidzah.
"Itu abah sama mas Harun manggil kamu di ruang tamu"ucap Sarah.
"Ada apa mb memangnya? tanya Hafidzah.
"Ada yang mau diobrolin sama kamu,mb ke ruang tamu ya"jawab Sarah.
"Ya mb,aku nyusul bentar lagi" jawab Hafidzah.
Lalu Hafidzah pun siap-siap dan segera menunju ke ruang tamu.
"Abah sama abang kenapa manggil Hafidzah? tanya Hafidzah
"Gini Haf, abang ada rencana mau njodohin kamu sama Zikir, kamu mau enggak? "tanya abang.
"Hah...kenapa mendadak sih bang, lagi pula aku nggak suka sama Zikir bang"jawab Hafidzah dengan sedikit kesal.
"Kamu nggak boleh egois gitu dong Haf.. kamu udah gede, abah juga udah tua, tanggung jawab kamu itu besok jadi tanggung jawab abang"ucap Harun.
"Loh.. yang egois itu abang, abang selalu ngatur hidup aku, aku udah gede bang,aku punya pilihan sendiri, aku bukan anak kecil yang bisa abang perintah terus"jawab Hafidzah kepada Harun dengan mengeluarkan air mata.
"Kamu nggak boleh durhaka ya sama abang,ini abang kamu,kamu udah diajarin dari kecil untuk sopan kenapa gedenya malah membantah" balas Harun sedikit dengan nada tinggi.
Seketika air mata Hafidzah sudah tidak bisa terbendung
"Abah,Hafidzah punya jalan hidup sendiri bah...Hafidzah udah gede bah, abah tau kan Hafidzah punya jalan sendiri yang nggak bisa diatur-atur bah"ucap Hafidzah kepada abahnya sambil menangis tersedu-sedu sambil ditenangkan oleh Sarah kakak iparnya."Iya Haf, abah tau, itu semua keputusan kamu, abah terserah kamu, karena abah tau kamu udah besar yang udah bisa mengambil keputusan dan jalan hidup kamu, jadi kalau kamu nggak mau sama Zikir tidak papa"ucap Abah kepada Hafidzah.
Sambil menenagkan hatinya Hafidzah pun seraya berkata kepada abangnya "Abang dengar sendiri kan apa kata Abah, Hafidzah sudah besar dan bisa menentuka pilihan sendiri".
"Tapi tanggal 24 Agustus orang tua Zikir akan datang untuk mengkhitbah kamu"ucap Harun kepada Hafidzah.
"Asthaghfirullah bang, Hafidzah akan pergi ke lombok dan pagi hari sudah harus berangkat"jawab Hafidzah sambil mejatuhkan tubuhnya di kursi.
"Ya terserah kamu, kamu lebih mentingin acara liburan kamu yang gak penting dan kamu nggak mentingin masa depan kamu"jawab Harun kepada Hafidzah.
"Kan bisa dibatalin bang, setidaknya ditunda dulu"jawab Hafidzah yang masih menangis.
"Nggak bisa, orang tua Zikir sudah pesan tiket pesawat"jawab Harun sedikit kesal dengan adiknya itu.
"Terserah abang.Intinya Hafidzah akan tetep pergi ke Lombok" jawab Hafidzah kepada Harun.
"Terserah" ucap Harun dan lalu meninggalkan Hafidzah.
"Abah,Hafidzah tetep akan pergi ke Lombok kan? tanya Hafidzah kepada abahnya sambil menangis tersedu-sedu.
"Iya, kamu tetep akan pergi nanti biar abah yang selesaikan,kamu punya pilihan sendiri dan kamu punya impian sendiri, kejar impian itu nak jika kamu sudah menekuninya. InsyaAllah abah ridha dengan pilihan kamu, abah hanya bisa mendoakan semua yang terbaik untuk kamu"ucap abah kepada Hafidzah.
"Hafidzah sayang abah, terimakasih bah" ucap Haura yang kala itu sambil merasakan perasaan yang campur antara senang dan sedih.
Hafidzah pun langsung memeluk abah kesayangannya yang sudah tua itu karena di dunia ini orang kesayangannya Hafidzah hanya tinggal abah dan Harun kakaknya itu dan juga karena ibu dan adiknya sudah dulu pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Itu sebabnya Hafidzah sangat menyayangi abah dan abangnya.Masih mau lanjut Baca yang Nggak Kalah seru dari Ini..
Nanti aku lanjutin lagi nulisnya...
Intinya Masih Banyak lagi cerita tentang kehidupan Hafidzah Nih.. Yang tentunya makin Seru.. Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Hafidzah
Teen FictionKisah seorang gadis berumur 19 tahun yang hobi traveler Hidup di keluarga pesantren Percintaan yang lika liku Akankah dia menemukan jodohnya? Baca aja biar tau kehidupan gadis cantik nan angun Ini❤ Mampir baca tinggalin vote yaa.. biar lebih semang...