~Ketenangan Dan kegelisahan~

269 15 0
                                    

Hafidzah yang kala itu langsung segera pergi ke kamar nya untuk bersih-bersih Dan beristirahat karena sudah lumayan kelelahan seharian pergi megunjungi tempat-tempat wisata.
Sementara Haflan dan Syahlan pun juga bergegas untuk menuju kamar karena ingin beristirahat dan besok nya akan kembali mengunjungi tempat-tempat yang indah di Lombok.
"Mmm.. kenapa aku jadi kepikiran dia ya, Asthaghfirullah..Hafiii.. gak boleh kayak gini,jagan sampai zina,hufftt" lirih Hafidzah pelan.

Hafidzah pun menatap jendela hotel yang kala itu terlihat jelas suasana malam hari di kota yang berada di Lombok.Sambil menatap jalanan yang banyak dilalui kendaraan dan juga banyaknya lampu penerangan yang terlihat.Tak lupa juga Hafidzah sambil menatap langit yang disana terdapat bulan yang berbentuk bulat dan bintang yang terlihat sangat terang.Hafidzah merasakan ketenangan jiwa dan merasakan kenyamanan.
"Andaikan aku entah besok,lusa,atau pun kapan itu,semoga Allah mendatangkan seseorang yang tepat dan bisa membimbingku ke jalan yang baik,yang akan membawaku ke surga dan bersama-sama disana"ucap hafidzah sambil terus menatap langit-langit dari jendela hotel.

Sementara Haflan yang kala itu juga duduk di depan jendela sambil menatap jalanan dari jendela kamarnya,Haflan juga sesekali menatap ke bintang dan bulan sambil berkata
"Andaikan kamu berada di sampingku dek,abang pasti bahagia banget, tapi mungkin Allah belum mendatangkan kamu, tapi mudah-mudahan Allah datangkan dengan orang yang tepat dan waktu yang tepat,bukan sekarang tapi entah kapan" ucap Haflan lirih

"Lu lagi mikirin Hafidzah,cewe yang tadi ya,,ngaku luuu" kata Syahlan yang tertawa dan menggoda Haflan.

"Apasih lu dateng2 gak jelas"

"Gak usah boong dah, bilang aja suka, suka juga boleh kok kan gak ada yang ngelarang"

"Gak usah ngada-ngada"

"Sapa juga yang ngada-ngada boskuuu.. dia juga jomblo kayaknya"

"Biarin,apa urusannya sama gue"

"Yaelah emang kalau lagi galau karna cinta ya kaya begitu, udah senior gue mah kalau masalah percintaan wkwk"

"Allah akan datengin seseorang yang tepat dan pada waktu yang tepat"

"Yekan sebagai manusia juga harus berusaha boskuuu"

"Yang kalau misalnya dia jodohku ataupun enggak kenapa"balas Haflan yang datar

"Ya bagus dong.. gue gak lihat lu jomblo terus dan gak diganguin cewe-cewe"

"Serah lu dah Syah yang penting lu seneng"

"Yakan maksud gue baik,gue pingin lu cepet-cepet dapet jodoh,lukan sahabat gue"

"Yaudah doakan aja"

Lalu Haflan dan Syahlan pun segera mengakhiri pembicaraan mereka dan segera tidur karena hari sudah malam.

Jam sudah menunjukkan pukul 02.00. Hafidzah yang kala itu tertidur pun langsung bergegas bangun untuk menjalankan solat tahajud.Ya memang Hafidzah selalu menjalankan sholat tahajud dan tidak pernah meninggalkannya.
Setelah Hafidzah solat Hafidzah merasakan hati yang tidak tenang dan mulai cemas.Entahlah..Hafidzah juga tidak tau apa yang terjadi.Hafidzah hanya terdiam dan sesekali ngelamun, tidak tau apa yang sedang terjadi.

"Asthaghfirullah,asthaghfirullah,asthaghfirullah"

Hanya itu yang terucap di mulut Hafidzah untuk menenangkan hatinya yang sedari tadi cemas dan tidak tenang.

Pukul 06.00 Hafidzah pun mulai keluar dari kamarnya untuk makan pagi,begitupun Haflan dan Syahlan.

"Assalamuallaikum,ayo bareng aja dengan kita makannya"ucap Haflan

"Waalaikumsalan Mm.. Gak papa mas? "Tanya Hafidzah yang gugup.

"Gak papa lah, kan kita berdua juga mau sarapan jadi barengan aja,kan lebih ramai malah bagus"balas Haflan.

"O..yaudah kalau gitu" balas Hafidzah yang sopan.

Setelah sampai di meja makan mereka berdua masih cangung untuk sekedar berbicara,namun Syahlan yang selalu mencairkan suasana yang bisa dibilang sunyi.

"Mm.. gak ada yang mau ngomong nih, Haflan,Hafidzah nya diajak ngobrol dong.. hehe"ucap Syahlan yang jail.

"Ih gak gitu Syah.. gak enak sama Hafi, maafin sahabatku ini ya, dia emang gitu orangnya,gak udah ditanggepin" balas Haflan kepada Syahlan.

"Ditanggepin juga gapapa kan Hafi" balas Syahlan yang terus menggoda Haflan.

"Udah deh Syah, kasian Hafi nya"

Hafidah sedari tadi hanya mendengkarkan mereka bercanda dan hanya tersenyum mendengarnya.

"Hehe"ucap Hafidzah yang tersipu malu.

Tetiba saja, ada telfon berbunyi dari hp yang ditaruh di atas meja makan mereka dengan bunyi nadanya lagu bahasa arab.
"Maaf ya saya angkat telfon disini"
"Iya nggak papa angkat aja"ucap Haflan dan Syahlan bersamaan.

"Assalamuallaikum abang, ada apa bang"balas Hafidzah ketika ditelfon Harun kakaknya itu.

"Abah Haf... "

"Iya abah kenapa bang" balas Hafidzah yang bingung.

"Mm...."sambil menangis ketika menelofon Hafidzah.

"Abang jawab Hafi.. ada apa,kenapa abang nangis,bilang sama Hafi abang"

"Abang.. Haf.. sebenernya abah koma sekarang"

"Asthaghfirullah,kenapa abang gak bilang bang, abang tega ya sama Hafi"
sambil meneteskan air mata yang sudah tidak tertahankan lagi.

Haflan dan Syahlan hanya bisa terdiam dan masih bingung tentang hal apa yang dialami Hafidzah.

"Abah habis telfon kamu kemarin sore,dia sebenernya gak mau bilang sama kamu, takut menganggu liburan kamu, abah nggak mau kamu kepikiran,malamnya tetiba pingsan, lalu abang bawa ke rumah sakit.

Hafidzah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang