Pukul 06.00 Hafidzah sudah rapi dan sambil sarapan karena tepat pukul tujuh dia sudah harus pergi ke bandara. Bandara dari rumah Hafidzah lumayan jauh karena bandara berada di kota sedangkan rumahnya jauh dari perkotaan.
"Wah.. sudah pukul tujuh pas nih"gumam Hafidzah lirih.
"Abah, abang, dan mb Sarah, Hafidzah mau pamit ya, doain Hafidzah supaya selamat sampai tujuan dan pulang juga selamat" ucap Hafidzah.
"Iya nak,hati-hati ya jaga diri baik-baik,disana kamu akan tau kehidupan di luar sana, kamu jadi tambah pengalaman dan wawasan, abah doain kamu setiap hari nak" ucap abah seraya mengelus kepala Hafidzah.
"Iya bah, Hafidzah akan selalu ingat pesan-pesan abah, lagian Hafidzah enggak lama kok bah cuman beberapa hari aja,hehe" jawab Hafidzah.
"Jangan kangen abang yaa"ucap Hasan sambil mengoda adik satu-satu nya itu.
"Ih.. abang apa-apa an sih" balas Hafidzah yang tersenyum malu.
"Mb cuman pesen sama kamu dek, jaga diri baik-baik ya, jangan lupa jaga kesehatan juga ya" pesan Sarah kepada adik iparnya itu.
"Iya mb,InsyaAllah Hafidzah baik-baik saja,mb juga jaga diri baik-baik, jaga bayi yang ada di dalam kandungan mb ya"balas Hafidzah.
"Iya dek"balas Sarah.
"Ya sudah, Hafidzah berangkat dulu ya soalnya pesawat jam 8 tepat sudah berangkat,Assalamuallaikum" ucap Hafidzah seraya mencium tangan abah, abang, dan mb Sarah.
Lalu hafidzah menaiki taksi yang sudah dipesan di hp dan memasukkan kopernya di bagasi mobil.
Selang beberapa menit..
"Maaf pak,apakah ada jalan alternatif lain tidak ya pak, soalnya 25 menit lagi saya sudah harus check-in barang" ucap Hafidzah kepada pak supir."Maaf mbak, jalan menuju bandara hanya ada jalan utama ini saja, jadi bersabar saja mbak,semoga segera tidak macet" balas pak supir.
"Ya pak" balas Hafidzah dengan wajah yang kebingungan dan cemas.
Hampir setiap detik Hafidzah selalu melihat jam ditangannya karena dia takut tertinggal pesawat.
"Ya Allah, tolong bantu Hafi,jangan sampai Hafi tertinggal pesawat" gumam Hafidzah lirih.
Hafidzah selalu beristighfar berkali-kali."Mbak, sudah sampai bandara" ucap pak supir kepada Hafidzah yang sedari tadi sibuk beristighfar.
"Eh iya pak, ini uang nya ya pak, ambil saja kembaliannya" ucap Hafidzah kepada pak supir.
Hafidzah segera mengambil koper dan berlari menuju bandara karena 10 menit lagi pesawat akan terbang.
Ketika di dalam bandara Hafidzah berlari terburu-buru dan berharap dia tidak tertinggal pesawat dan pada akhirnya..
brukk...
"Maaf mbak, saya tidak sengaja" ucap lelaki muda yang tampan,berseragam tni,dan terlihat gagah."Iya mas, gak papa,maaf saya buru-buru, Assalamuallaikum " sambil menatap wajah pria tersebut dan segera menundukkan pandangannya.
Mau tau kelanjutannya??
Baca terus jangan lupa comment
Makasih❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hafidzah
Teen FictionKisah seorang gadis berumur 19 tahun yang hobi traveler Hidup di keluarga pesantren Percintaan yang lika liku Akankah dia menemukan jodohnya? Baca aja biar tau kehidupan gadis cantik nan angun Ini❤ Mampir baca tinggalin vote yaa.. biar lebih semang...