~Online shop~

185 11 0
                                    

Setelah Hafidzah kuliah, sementara waktu dia kembali mengurus usaha online nya. Dia memiliki usaha baju-baju syari yang kebetulan pesanan kali ini lumayan banyak.
Ribuan pesanan membludak dan lumayan kesusahan juga dalam mengurusnya.
Memang usaha yang Hafidzah rintis selama ini sudah sangat berkembang dan banyak dikenal orang. Tak heran lagi bukan jika diserbu banyak orang.

"Mba..tolong dicarikan yang ini"
"Yang ini tolong kamu packing"
"Iya.. masih ada kloter 2 pengiriman"

Seperti itu kurang lebih kegiatan Hafidzah dalam mengurus usahanya itu.Dia sangat pekerja keras dan jika menginginkan sesuatu akan terus berusaha hingga dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Atas kerja keras semua itu jadilah Hafidzah yang sekarang.Wanita yang baru berumur 19 tahun namun sudah menjadi penulis hebat dan sudah mempunyai usaha online yang sukses.Ditambah lagi seorang penghafal Al-Qur'an 30 juz, MasyaAllah.

Sementara Haflan yang lama tak ada kabar itu sedang bertugas sebagai abdi negara.Kala itu dia diberikan waktu untuk bermain hp.Dia segera membuka instagram nya. Tepat sekali, dia segera mencari nama Hafidzah.

@Hafidzah_25

Segera dia membuka instagram itu.
Terdapat 64k pengikut namun instagram diprivasi.
Segera dia mulai follow instagramnya.

"Mm..." dia masih bingung untuk mengirimkan dm untuk menyuruh Hafidzah agar pertemanan dengannya diterima.

"Assalamuallaikum Hafi,ini Haflan, Follback ya" segera mengirimkan dm tersebut namun masih canggung.

Kala itu HP Hafidzah berbunyi dan segera dia membuka HP nya. Ternyata Ada notif pertemanan masuk di instagramnya.
@M.HaflanArdyansyah_ mulai mengikuti

Segera Hafidzah melihatnya.

"Apa ini bang Haflan? " dengan penasaran.

Segera Hafidzah melihat foto yang Ada ternyata benar dia Haflan.  Instagram Haflan isinya foto dia yang memakai baju tentara dan isinya kebanyakan traveler seperti instagram Hafidzah. Karena mereka berdua ternyata sama-sama suka pergi berjelajah.

Hafidzah menerima pertemanan dan ada dm yang masuk segera dia membuka juga.

"Waalaikumsalam,sudah di follback"

Haflan yang melihat dm nya dibalas Hafidzah merasa senang.

"Terimakasih"

Cuman percakapan singkat itu yang terjadi. Hafidzah dan Haflan masih canggung untuk berkomunikasi,meskipun waktu itu sudah lumayan akrab namun tetap saja masih suka malu.

Semenjak percakapan itu,tak ada lagi pesan dari mereka lagi. Haflan juga waktu untuk berkomunikasi hanya diberikan beberapa menit saja, setelah itu kembali bertugas lagi.  Oiya Haflan juga sudah memberi kabar kepada keluarganya juga. Uminya sangat merindukan anaknya itu.Memang tugas seorang tentara tidak mudah ya, nyawa juga jadi taruhannya,hebat memang sudah memberikan seluruhnya untuk negara.

Hafidzah menjalani kegiatan lain juga seperti mengajar di pondok tentunya.  Semenjak buku ke-5 nya terbit,banyak acara bedah buku yang dia lakukan.  Jadwal padat sudah memenuhi setiap jadwal kegiatan.Bahkan hari libur pun sudah tidak ada lagi untuknya.  Memang gadis yang pekerja keras dan tidak mau menyusahkan abangnya.

Untuk Rafli, dia ditugaskan di kota,jadi tidak bisa bersilaturahmi ke rumah Hafidzah. Tak ada pesan juga yang diberikan semenjak waktu itu.  Dia sebenarnya masih menunggu jawaban Hafidzah.Maklum saja, mungkin terlalu cepat mengungkapkannya.

Hafidzah sementara waktu libur dalam mengajar umi Haflan dikarenakan jadwal padat. Sebenarnya dia tidak enak,namun mau bagaimana lagi. Lain waktu mungkin dia akan mengajar lagi.

Usaha semakin besar sehingga Hafidzah memutuskan untuk mencari tempat khusus untuk usahanya itu.
Tempat yang dipilih Hafidzah lumayan besar dikarenakan banyaknya barang dan karyawan.  Meskipun begitu, Hafidzah tidak pernah tinggi hati.  Dia selalu membantu orang yang kesusahan. Bahkan, dia sering membagikan barang jualannya kepada orang yang membutuhkan.

Dalam menjalani kehidupan,tentu Hafidzah sebelumnya mengalami kesulitan juga sebelum dirinya sekarang ini.Hinaan cacian sudah masuk keluar telinga. Semua tak menyurutkan semangatnya.  Bahkan sebelumnya, dia membuat karya ceritanya sering ditolak,namun dia tetap berusaha. Gadis lain seumuran dirinya mungkin masih menikmati masa muda. Namun berbeda dengan dirinya, dia berusaha untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.  Salah satu motivasi yang berada di dalam diri Hafidzah yaitu sering menuliskan kata-kata lalu dia tempelkan di tembok kamar. Disaat down selalu dia melihat tulisan tersebut.

"Jika kamu tak mampu menahan penderitaan,kamu tak akan pernah merasakan kesuksesaan"

"Jutaan orang berlatih untuk mengalahkanmu pada saat kamu berdiam diri di tempat Dan tak bergerak sedikitpun"

"Semakin kamu tidak berubah, semakin sengsara kamu dikemudian hari"

"Jika kamu tak dapat menahan perihnya berjuang, maka kamu akan menahan perihnya penderitaan"

"Sekeras-kerasnya kamu berjuang,jika kamu tidak melibatkan Allah maka perjuangan kamu tak akan ada harganya"

Kurang lebih motivasi tersebut yang menyemangati kegiatan Hafidzah dalam berjuang. Tak akan ada usaha yang mengkhianati hasil. Semakin kita berusaha, maka semakin banyak peluang kita untuk berhasil, sedangkan semakin kita malas-malasan, semakin dekat kita dalam kesengsaraan.

Oiya,untuk yang sedang berjuang juga, terutama yang sedang menghafal Al-Quran semangat ya, yakin kamu pasti bisa, kamu hebat,  Gak Ada yang sulit selama kamu mau berusaha, Allah akan mudahkan setiap urusan hambanya selama itu dalam Jalan yang baik.

"Jangan jadikan Al-Quran sebagai beban,tapi Jadikanlah Al-Quran sebagai pedoman dalam setiap urusan"

Hafidzah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang