Hari-hari setelah itu Hafidzah jalani seperti biasa.Sebenarnya Hafidzah dan Haflan sudah merasakan hal yang berbeda, meskipun mereka belum berani mengungkapkannya.
Haflan kali ini ditugaskan untuk ke Makassar karena memang perintah dari atasannya dan harus dilaksanankan. Haflan tugas selama 3 bulan. Beruntunglah dia boleh membawa hp namun hanya saat-saat tertentu saja.
Hafidzah yang berada di kamarnya itu hanya terduduk di atas kasurnya sambil melihat gadget nya."Haf... " panggil Harun abangnya yang berada di ruang tamu.
"Iya..." segera Hafidzah menghampiri abangnya.
"Hari ini sampai 5 hari kedepan akan ada anggota polisi yang akan melihat kegiatan siswa selama di pondok"
"Memang ada apa bang? "
"Ya katanya disuruh lihat aja kegiatan siswa itu apa aja, Sekalian diberi pelatihan kemiliteran juga"
"O.. Ya bang"
Setelah beberapa waktu,tibalah anggota polisi itu datang.
"Assalamuaikum" ucapnya.
"Waalaikumsalam,silahkan masuk" ucap Harun yang mempersilahkan masuk.
Anggota itu ada 2 orang yaitu bernama Rafli dan Rangga.
"Perkenalkan nama saya Rafli dan ini Rangga,kami ditugaskan untuk melihat kegiatan santri sambil memberikan pelajaran kemiliteran, kami berasal dari kesatuan *****"
jelas Rafli."O...iya tadi pak Bram sudah menjelaskan kepada saya tentang itu, saya Harun selaku pengajar dan anak pemilik pesantren ini dimana abah saya sudah meninggal,sedangkan ini Hafidzah adik saya yang juga pengajar di pondok ini" begitu penjelasan Harun.
"Ya mas,boleh kami melihat kegiatan sekarang? " tanya Rafli.
"Boleh, Hafidzah yang mengantarkan ya, soalnya saya ada keperluan"
"Siap" ucap mereka serentak.
"Mari pak saya antar" ucap Hafidzah.
"Maaf kami berdua belum bapak-bapak" jelas Rafli yang membuat Hafidzah tertawa.
"Oh.. Maaf tidak bermaksud"
"Panggil saja nama" jelas Rafli dan Rangga hanya tertawa.
"Oh...iya"
Segera Hafidzah mengumpulkan para siswa di masjid untuk memberikan pengumuman.Tak butuh lama waktu, para santri sudah tiba di masjid.
"Assamuallaikum" ucap Hafidzah dan disertai Rafli dan Rangga yang berada di sampingnya.
"Waalaikumsalam" Jawab serentak para santri.
"Hari ini sampai 5 hari kedepan akan dipantau Oleh kepolisian dalam belajar dan akan diberikan latihan kemiliteran" jelas Hafidzah.
Segera Rafli yang mulai menjelasakan perihal kedatangannya bersama Rangga.
"Assalamuallaikum adik-adik" ucap Rafli.
Serentak mereka pun menjawab semua.
"Perkenalkan nama kaka Rafli dan ini teman kaka namanya Rangga. Kami dari kesatuan***** yang ditugaskan untuk melihat kegiatan adik-adik selama di pondok dan juga akan diberikan latihan kemiliteran sejak dini".
Setelah dijelaskan para santri diijinkan bertanya.
"Apakah ada yang mau ditanyakan? " ucap Rangga.
"Maaf pak pelatihan kemiliteran seperti Polisi? "
"Pelatihan kemiliteran bisa berupa fisik maupun akademi juga ya, latihan yang kami berikan tentunya tidak seperti anggota Polisi,latihan yang kami berikan tidak Berat seperti polisi.Jadi kaka harap kalian tidak perlu cemas maupun takut akan kegiatan-kegiatan besok" jelasnya.
Setelah semua penjelasan itu, Hafidzah, Rafli dan juga Rangga segera meninggalkan masjid.
Oiya jadi, Rafli ini belum menikah ya. Dia memiliki postur tubuh yang lumayan tinggi,terlihat gagah dan memiliki kulit tidak putih,hidung mancung, potongan rambut layaknya polisi.Pokoknya Rafli ini bisa dibilang tampan.Sedangkan Rangga ini memiliki postur tubuh yang gagah juga dan terlihat tampan juga, namun dia sudah memiliki calon istri.
Segera Hafidzah mengantarkan Rafli dan Rangga untuk melihat sekeliling pesantren. Hafidzah menjelaskan perihal tempat-tempat yang berada di pesantren dengan jelas.
Kala itu,Rangga diberi tugas untuk memberikan penjelasan tentang teori kepada para siswa.Sedangkan jadwal Rafli nanti menjelaskannya.Rafli bersama Hafidzah menunggu Rangga yang menjelaskan itu di depan kelas.
"Oiya.. kamu kuliah atau gimana dek? " tanya Rafli.
"Iya saya kuliah"
"Jurusan apa? "
"Tahsin"
"Wah...berarti agamanya pinter banget ya"
"Alhamdulillah,masih harus banyak belajar"
Oiya jadi Rafli ini berumur 24 tahun ya,sedangkan Hafidzah 19 tahun mau ke 20 tahun.
"Kegiatan kamu sehari-hari berarti ngajar sama kuliah ya? "
"Iya mas, hehe"
Tak lama kemudian Rangga segera menghampiri mereka dan giliran Rafli memberikan penjelasan namun berbeda kelas tentunya.
Jangan tanya lagi soal Rangga ya, dia orangnya gak malu lagi.
"Hafidzah sudah punya calon? " tanya Rangga yang tiba-tiba saja menanyakan itu.
"Belum " dengan malu.
"Nah.. Rafli juga jomblo tu"
Hafidzah hanya malu mendengarnya.
"Dia tu banyak yang naksir tapi gak mau" jelasnya sambil tertawa.
Beberapa saat kemudian Rafli segera menghampiri Rangga dan Hafidzah.
"Ngomong apa kamu ngga?" tanya Rafli penasaran.
"Lu jomblo kan"
"Ya terus? "
"Gak papa,Hafidzah juga jomblo nih" dengan menggoda mereka berdua.
"Maafin Rangga ya Haf,emang orang nya gitu" balas Rafli.
Hafidzah hanya tersenyum melihatnya. Sebenarnya,Rafli sejak awal bertemu dengan Hafidzah sudah suka. Hafidzah terlihat sholehah dan juga baik orangnya.Baru satu hari bertemu namun Rafli sudah menggagumi Hafidzah.
Setelah selesai memberikan penjelasan, tugas mereka sudah selesai segera mereka berdua pamit untuk pulang karena besok akan ditugaskan lagi untuk memberikan penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hafidzah
Fiksi RemajaKisah seorang gadis berumur 19 tahun yang hobi traveler Hidup di keluarga pesantren Percintaan yang lika liku Akankah dia menemukan jodohnya? Baca aja biar tau kehidupan gadis cantik nan angun Ini❤ Mampir baca tinggalin vote yaa.. biar lebih semang...