~Hari ketiga~

158 17 0
                                    

Hari ini hari ketiga untuk pelatihan kemiliteran. Tentunya menurut Hafidzah menjadi lebih berbeda dari sebelumnya. Semenjak Rafli mengungkapakan, Hafidzah malah masih kepikiran dengan itu.
Sementara Rafli juga tidak enak untuk mengungkapkan perasaannya secepat itu, namun niat baik kenapa tidak disegerakan bukan.

Kegiatan kemiliteran hari ini tentang fisik,jadi para santri harus turun ke lapangan.Hafidzah kali ini tidak bisa ikut menemani kegiatan dikarenakan merasa tidak enak badan.

"Rafli.. " panggil Harun

"Iya mas? "

"Hafidzah hari ini tidak bisa ikut mendampingi,badannya baru kurang sehat"

"Owh, iya tidak papa, semoga Hafidzah lekas sembuh ya mas" ucap Rafli dengan Rangga yang berada di sampingnya.

"Iya.. Aamiin.."

Setelah mendengar itu, Rafli berpikir bahwa dia yang membuat Hafidzah sakit.

"Lu kenapa Raf? " tanya Rafli Rangga.

"Sebenarnya..gue suka sama Hafidzah"

"Ya terus? "

"Gue gak enak aja"

"Kan perasaan muncul tanpa kita meminta"

"Iya tau,masalahnya aku kemarin ngungkapin sama Hafidzah, apa karna itu dia sakit? "

"Mantapp kali,yang mungkin dia kecapekan Raf, gue salut lu berani ngungkpain sama seseorang bahkan baru 2 hari kenal"

"Ya gatau ini perasaan muncul tiba-tiba aja dari awal gue ketemu, niat gue juga baik "

"Iya, memang niat baik disegerakan"

Setelah itu mereka memberikan pelatihan sampai siang. Memang siang ini terasa lumayan panas. Rafli memberikan pelatihan namun masih kepikiran dengan Hafidzah. Dia merasa tidak enak dengan Hafidzah.

"Mba.. " panggil Hafidzah.

"Loh kamu gak ikut kegiatan dek? "

"Engga mba baru gak enak badan"

"Owalah, yaudah istirahat aja,mau mba ambilin apa gitu? "

"Engga usah mba.Gini mba Hafi mau cerita"

"Iya ada apa dek?"

"Kemarin,mas Rafli ngungkapin perasaan sama Hafi"

"Rafli polisi yang sekarang ngedampingi santri? "

"Iya mba, dia ada niatan khitbah kalau Hafi mau serius"

"Lha kamunya gimana dek? "

"Hafi masih bingung mba,karena memang baru kenal juga"

"Yaudah dek, coba kamu jalani aja seiring berjalannya waktu kalau hati kamu sudah mantap memberikan jawaban,nanti kamu sampaikan"

"Iya mba, "

"Solat Istikharah juga, minta petunjuk sama Allah"

"InsyaAllah mba"

Rafli ini orangnya baik dan juga dernawan.Meskipun masih terbilang muda pikirannya juga sudah dewasa.

"Cukup sekian ya adik-adik,besok akan ada latihan lagi,kaka harap jangan lupa jaga kesehatan dan tetap semangat" ucap Rafli.

Segera Rafli dan Rangga menuju ke ruang Hafidzah untuk menjenguk sekalian pamit karena tugas hari ketiga sudah selesai.

"Assalamuallaikum" ucap Rafli dan Rangga.

"Waalaikumsalam" segera Harun mempersilahkan masuk.

"Jadwal memberikan materi kemiliteran hari ini selesai ya mas,besok masih ada 2 hari lagi" ucap  Rangga.

"Iya, terimakasih sudah mau memberikan ilmunya"

"Hafidzah gimana keadaannya mas? " tanya Rafli.

"Alhamdulillah sudah membaik"

Segera Sarah keluar untuk menemui Raflin dan Rangga.

"Mba.. " sapa Rafli dan Rangga.

Sarah pun membalasnya dengan tersenyum.

"Hafidzsh sudah membaik kan? " tanya Harun.

"Iya mas,udah membaik kok,cuman kecapekan aja tadi"

"Syukurlah" balas Rafli.

Rafli terlihat sangat khawatir akan keadaan Hafidzah dan masih merasa bersalah. Padahal ini bukan kesalahan dia juga.
Setelah itu segera Rafli dan Rangga pamit untuk pulang.

Sekarang tinggal Sarah dan Harun yang berada di ruang tamu.

"Mas.. "

"Kenapa dek? "

"Kata Hafidzah,Rafli suka sama dia, kalau Hafidzah nya mau dia akan mengkhitbahnya"

"Yakalau niat nya baik gapapa dek, Kayaknya orangnya juga baik"

"Iya, Niat nya baik, cuman Hafidzah masih bingung aja"

"Ya tau sendiri Hafidzah kan gitu orangnya dek"

"Iya, mungkin Rafli terlalu cepat mengungkapkannya"

"Lebih cepat malah lebih baik "

"Ya terserah Hafidzah saja"

"Besok saya tanya aja sama orangnya,dia bener serius gak sama Hafidzah,karena ini tanggung jawab abang yang nantinya melepaskan Hafidzah kepada seseorang"

"Iya mas"

Hafidzah yang berada di kamarnya masih kepikiran akan itu semua. Mungkin Hafidzah akan mengikuti seiring berjalannya waktu. Hafidzah ingin menunggu orang yang benar-benar tepat untuk menjadi pendamping hidupnya. Memilih seseorang tidaklah mudah, karena memang selamanya dalam hidup. Jadi tidak bisa main-main dalam menentukan pilihan.

Seperti biasa,setelah maghrib Hafidzah murojaah sampai isya. Sambil berdo'a memohon petunjuk kepada Allah.
Setelah solat isya,Hafidzah langsung tidur karena agar segera sembuh dan besok bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Tak lupa juga pukul 02.00 Hafidzah menjalankan solat Istikharah dan dilanjutkan solat tahajud.Hafidzah selalu mengadu keluh kesahnya kepada Allah SWT. Tak henti-hentinya dia selalu berdo'a agar kelak dipertemukan kepada seseorang yang tepat.

Hafidzah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang