"Bu Sowon sama bayinya baik-baik aja kan, Kak?" Tanya Taehyun sembari duduk gelisah menunggu dokter keluar dari ruang operasi.
Istri Beomgyu itu menangis mengkhawatirkan wanita baik yang tengah dioperasi didalam sana.
"Kita berdoa aja sama Allah semoga Bu Sowon baik-baik aja sama bayinya ya?" Ucap Beomgyu sembari memeluk istrinya berusaha menenangkan.
Sejujurnya Beomgyu juga sama khawatirnya dengan Taehyun. Apalagi setelah mendengar ucapan dokter Yerin tadi yang mengatakan bahwa Bu Sowon harus di operasi karena bayinya terlilit tali pusar sementara ketubannya sudah pecah.
Ya Allah, demi apapun Beomgyu jadi semakin takut kalau saat istrinya melahirkan nanti terjadi hal serupa. Tidak bisa dibayangkan seberapa paniknya Beomgyu sedangkan melihat Bu Sowon berjuang hidup dan mati begitu saja sudah membuat Beomgyu mau menangis.
Oeee ooee...
"Alhamdulillah... I-itu suara bayinya Kak..." Gumam Taehyun sembari tersenyum haru menatap Beomgyu yang juga ikut tersenyum lega.
"Iya, alhamdulillah..."
Beberapa saat kemudian pintu ruang operasi terbuka, menampakkan dokter Yerin dan dua orang suster yang membawa bayi laki-laki yang baru selesai dibersihkan itu ke ruang bayi.
"Wahh itu bayi Bu Sowon, dok?" Tanya Taehyun dengan mata berbinar ketika dua suster yang membawa bayi itu melewatinya.
"Iya, bayinya laki-laki." Kata dokter Yerin dengan senyuman.
"Tapi ibunya baik-baik aja kan Dok?" Tanya Beomgyu yang tidak mendengar suara apapun lagi didalam operasi.
"Alhamdulillah ibunya juga selamat, cuma masih lemas karena efek bius."
Mendengar hal itu Beomgyu dan Taehyun dibuat lega dan bersyukur bukan kepalang.
Setidaknya dengan mendengar Bu Sowon yang berhasil selamat setelah melahirkan, Beomgyu dan Taehyun juga jadi lebih optimis kalau anak mereka akan lahir dengan selamat nantinya.
Kita berdoa saja semoga nanti saat hari-H Taehyun dan bayinya baik-baik saja ya.
🐻🐿️
"Mana sih, Kamal?"
"Jangan-jangan dia ke toilet pesantren lagi."
Sudah lebih dari setengah jam Hyunjin dan Soobin menunggu Kamal kembali dari toilet, tapi anak itu masih belum kembali keruang karoke.
Oleh karena itu Hyunjin dan Soobin memutuskan untuk mencari anak itu. Takut Kamal tersesat atau kenapa-napa. Meskipun sebenarnya karena waktu sewa room nya selesai sih.
"Bin, mataku gak salah lihat kan? Itu Kamal bukan?" Tanya Hyunjin sembari menunjuk Kamal yang duduk berseberangan dengan perempuan yang tak lain adalah Yuna.
"Astagfirullahaladzim iya itu Kamal... keluar pondok langsung nyari perempuan?"
Tanpa basa-basi kedua santri itu segera menghampiri Kamal yang terlihat asik bercerita dengan gadis berjaket pelangi itu.
"Astagfirullahaladzim, Kamal!" Soobin memicingkan mata sembari geleng-geleng kepala karena mengira Kamal cari mangsa.
"Kok astagfirullahaladzim, salam dong harusnya assalamualaikum gitu." Kata Kamal yang sama sekali tak merasa berdosa.
Mendengar hal itu Soobin dan Hyunjin pun mengucap salam dan dibalas oleh Kamal. Sementara Yuna hanya bisa mengamati mereka sampai Hyunjin sadar kalau gadis dihadapan Kamal adalah Yuna.
"Lah Yuna?"
"Eh, Hyunjin disini juga?" Tanya Yuna dengan nada senang. Bagaimanapun juga mereka pernah berteman.
"Kok kalian berdua malah nongki begini?" Tanya Hyunjin yang akhirnya join disana dengan duduk disebelah Kamal.
Soobin yang mau duduk juga akhirnya menarik satu kursi disebelah Yuna dan memindahkannya jadi kesebelah kiri Kamal yang kosong. Gak mau dia duduk sebelahan sama perempuan.
"Kenapa bisa berduaan sama dia? Aku sama Hyunjin nungguin kamu tau." Kata Soobin pada Kamal sembari menggigit sosis milik Kamal- (kok ambigu njir) pokoknya Soobin minta sosis bakar punya Kamal segigit gitu ah.
"Ceritanya panjang, kalau kuceritain ulang nanti ini book makin lama tamatnya. Kesihan tuh si Hainah depresot mau hiatus gak jadi-jadi. Ya kan bby? " Kata Kamal sembari melirik author yang salting dipojokan.
"Mal, muka mu kok babak belur gitu?!" Tanya Soobin panik ketika baru sadar beberapa bagian wajah Kamal memar.
"Itu... tadi karena dia tolongin gue." Kata Yuna dengan ekspresi tak enak.
"Yuna!"
Mendengar namanya dipanggil, Yuna menoleh dan mendapati Kakaknya datang menghampiri mereka dengan wajah dengki saat melihat Hyunjin ada disana.
"Tadi bilangnya sama Yeji, sekarang kenapa malah sama temen-temennya si brengsek dan anak buangan ini?" Tanya Jake dengan wajah yang kentara sekali tidak suka kalau adiknya berdekatan dengan tiga roomate Beomgyu itu.
"Astagfirullah, mulutmu dijaga sembarangan banget!" Ucap Kamal yang jadi mau mukul Jake. Dia masih kesal loh ya Jake waktu itu bilang dia sama teman-temannya cuma bisa doa dan gak bisa kelahi. Sekarang ngatain Beomgyu sama Hyunjin begitu.
"Apa? Emang bener kan? Tanya aja orangnya sendiri. Bener kan lo anak buangan?" Tanya Jake pada Hyunjin dengan senyum miring.
Hyunjin cuma bisa diam membalas tatapan merendahkan dari Jake. Kalau dulu dia pasti akan melawan, tapi sekarang rasanya tidak ada gunanya juga Hyunjin melakukan itu.
'Toh emang bener aku anak buangan.' pikir Hyunjin yang berusaha terlihat tidak overthinking karena ucapan Jake.
"Kalaupun iya masalah mu apa?" Tanya Soobin dengan mata memicing. Dia juga bisa marah kalau temannya diledek begitu.
"Ya gak apa-apa sih, cuma mau ingetin aja biar sadar diri. Gue denger Changbin sama Felix ngurus coffee shop atas nama lo ya? Pasti duitnya hasil morotin keluarga Beomgyu yang katanya mungut elu itu kan?"
"Astagfirullahaladzim ni anak kayaknya perlu diruqiyah." Ucap Kamal yang hampir meninju wajah Jake kalau saja Hyunjin tidak menahannya.
"Udah-udah kita kebawah aja-"
"Tumben lo ngehindar aja? Biasanya kalau ada yang bilang lo anak buangan langsung ngamuk. Haha udah hidup enak sih ya kan dipungut keluarga Beomgyu." Ucap Jake jang bajunya langsung ditarik Yuna.
"Kak Jake udah dong, jangan gitu ngomongnya."
"Daripada ngeladenin lo kelahi mending gue doa dimushola supaya dendam lo ke gue dan Beomgyu bisa hilang. Lagian gue juga sadar kok kalau gue anak buangan. Kalau gue mukul lo sampai mati pun tittle itu gak akan hilang dari diri gue kan? Jadi terserah lo mau ngatain gue apa, insyaallah itu jadi pahala buat gue."
Semua orang dimeja itu menatap Hyunjin dengan tatapan beragam. Seolah takjub dengan perkataan santai yang keluar dari mulut calon suami Jeongin Humairah itu.
Hyunjin berdiri menarik kedua temannya untuk beranjak dari sana. Ingin meninggalkan Jake dan Yuna namun sebelum itu ia berkata.
"Gue atas nama diri gue sendiri dan Beomgyu minta maaf atas semua sifat kita yang udah bikin lo naruh dendam. Entah karena gue pernah ganggu cewek lo, ngalahin lo di arena balap atau perkara Beomgyu lebih dipercaya Papa lo jagain Yuna ketimbang diri lo sendiri. Mungkin kata maaf aja gak bisa perbaikin semuanya, tapi seenggaknya gue udah mencoba baikan sama lo. Ass-."
"Eh tunggu aku juga mau ngomong." Ucap Kamal memotong salam Hyunjin.
"Situ Kakaknya Yuna kan? Tolong lebih percaya sama Yuna. Dia gak bohong kalau teman mu itu kurang ajar. Aku sendiri saksinya tadi, kalau gak percaya lihat aja tangannya pasti memar gara-gara dikasarin sama temanmu itu. Assalamualaikum!"
🐻🐿️
Makin membosankan ya... Iya sama akupun yg nulis bosan
29 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh - Beomtae ✔
Fanfiction[Book 2 dari Mahar 30 Juz] Masih kisah sederhana tentang Beomgyu dan rasa cintanya pada si cantik nan sholehah Taehyun Fajira Maryam yang telah menyandang status sebagai istrinya. GS⚠️ #1 in taehyun 25-06-2021 #1 in bamtyun 26-10-2021