46.Insiden

1.1K 179 67
                                    

Hujan mengguyur daerah tempat tinggal Beomtae dengan deras. Beomgyu yang baru pulang dari masjid untuk sholat jum'at segera mandi karena tubuhnya sempat terguyur hujan, harap-harap sih tidak demam.

Untungnya Beomgyu punya istri yang sangat pengertian, jadi sebelum dirinya sampai rumah Taehyun sudah menyiapkan air hangat untuk dirinya mandi.

Selesai membersihkan diri, Beomgyu keluar dari kamar mandi dengan anduk melilit dipinggang. Jika dulu Taehyun masih malu menatap Beomgyu yang seperti itu maka sekarang ia sudah mulai terbiasa.

"Keringin dulu rambutnya, Kak." Kata Taehyun saat melihat suaminya mau langsung pakai baju dengan rambut basah.

Beomgyu tersenyum manis, bukannya mengeringkan rambutnya sendiri pemuda itu malah meraih handuk kecil didekatnya dan menyodorkan benda itu ke Taehyun.

Taehyun yang paham apa mau Beomgyu hanya bisa tersenyum geli. Ia menarik suaminya untuk duduk bersisian dengan dirinya diranjang.

Beomgyu sedikit menunduk untuk memudahkan Taehyun mengeringkan rambutnya. Mereka duduk bersisian dengan tubuh saling condong kearah masing-masing.

Mata Beomgyu menatap lekat istrinya yang fokus mengusap rambutnya dengan handuk. Hal itu membuat Taehyun salah tingkah sendiri karena Beomgyu benar-benar tidak mengalihkan pandangan dari wajahnya.

"Kenapa? Mukaku ada yang aneh ya?" Tanya Taehyun polos dengan wajah yang merona.

"Iya aneh."

"Hah apa?" Taehyun meletakkan handuk yang ia pegang keatas kasur. Tangannya kemudian ia gunakan untuk meraba wajahnya sendiri.

"Ih kenapa?" Tanya Taehyun pada Beomgyu ketika tidak mendapati sesuatu diwajahnya. Sudah mau berdiri melihat cermin, tapi Beomgyu malah terkekeh dan memeluknya.

"Muka kamu aneh, kenapa bisa cantik banget kayak gini? Kakak sampai ngerasa gak ada perempuan didunia ini yang lebih cantik dari kamu."

Mendengar perkataan Beomgyu, Taehyun yang tadinya mengira wajahnya ada belek atau semacamnya jadi memberengut sambil menahan senyum malu.

"Aku kira beneran ada yang aneh." Cicitnya dengan suara menggemaskan dipelukan Beomgyu yang cuma pakai handuk dipinggang.

"Loh beneran kan Kakak kadang heran kok kamu cantik banget? Umi ngidam apa waktu hamil kamu? Cantik banget, paling cantik pokoknya."

"Kakak ngomong gitu pas lihat bidadari di surga nanti juga pasti kepincut." Celetuk Taehyun.

"Yaiyalah kepincut, kan bidadari surga Kakak ya kamu. Didunia aja kamu begini cantiknya apalagi disurga nanti kan perempuannya dibikin makin cantik sama Allah."

Beomgyu mengusap pipi gembul istrinya itu sambil mengerlingkan matanya untuk menggoda. Hal itu membuat Taehyun jadi makin malu kemudian mencari alasan agar bisa kabur.

"A-aku lupa lagi jemur bantal tadi ketumpahan susu. Aku ambil dulu ya?" Katanya dengan tergesa kabur dari hadapan Beomgyu yang terkekeh gemas karena ulahnya.

Tidak mau masuk angin, Beomgyu pun memakai pakaian yang sudah disiapkan Taehyun untuk dirinya. Ada hoodie juga diantara pakaiannya mungkin Taehyun menyelipkan benda itu agar Beomgyu tidak kedinginan karena diluar hujan.

Padahal kalau mau hangat tinggal cuddle juga bisa.

Baru saja selesai berpakaian, pintu rumahnya diketuk dengan diiringi suara salam yang samar karena teredam hujan.

Beomgyu pun membuka pintu perlahan dan mendapati mertuanya datang dengan menggunakan payung.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikum salam, masuk Umi." Kata Beomgyu yang langsung mengambil alih payung agar mertuanya bisa langsung masuk.

"Umi mau bikin sambal tapi terasinya habis, mau minta terasi boleh kan?" Kata Umi Seokjin yang langsung membuat Beomgyu yang baru menutup payung jadi tertawa ringan.

Cara bicara mertuanya meminta sesuatu mirip sekali dengan Taehyun. Boleh kan? Boleh gak? Boleh? Kan gemoy.

"Ya boleh, Umi mau makan disini juga gak apa-apa, perlu apa kek ambil aja didapur-"

"AKHHHHH...."

Mendengar teriakan yang tiba-tiba itu, Beomgyu dan Umi Seokjin seketika panik.

"Astagfirullahaladzim, itu suara Taehyun?!" Ucap Umi Seokjin yang langsung berlari mengikuti Beomgyu yang sudah lebih dulu lari kebelakang.

Beomgyu panik, ia berlari sekencang yang ia bisa. Taehyun tidak pernah berteriak sampai begitu bahkan ketika tangannya luka saat membersihkan ikan. Tentu saja mendengar teriakan itu membuat Beomgyu cemas bukan main.

Sesampainya ditempat menjemur pakaian, Beomgyu merasa jantungnya hampir jatuh, tubuhnya seketika gemetar melihat istrinya duduk didekat bantal yang basah dengan darah berceceran keluar dari bagian bawahnya.

"K-kak sakit..." Adu Taehyun sambil menangis ketika Beomgyu tanpa bicara apa-apa langsung mengangkat tubuhnya.

"Astagfirullahaladzim Taehyun kamu kenapa nak, ya Allah..." Umi Seokjin yang melihat kondisi putri satu-satunya dibuat menangis detik itu juga.

Wanita itu menatap lantai menjemur yang basah karena hujan dan ada sabut cuci yang tumpah.

Taehyun tergelincir...

Wajah Beomgyu mengeras sementara seluruh tubuhnya gemetar ketakutan. Ia tidak bicara apapun dan langsung membawa istrinya masuk kedalam mobil.

Ia lari kedalam kamar dengan kelimpungan mengambil kunci mobil sampai lupa memasang sendal sementara Umi Seokjin mengambil tas perlengkapan melahirkan yang sudah disiapkan dan memasukkannya kemobil.

"Beomgyu kamu bawa Taehyun langsung kerumah sakit, Umi harus kepondok panggil Ayah mertuamu sekalian kabarin orangtua kamu."

Beomgyu tidak bisa berkata-kata, ia hanya bisa mengangguk dan masuk kedalam mobil.

"Taehyun, anak Umi dengar Umi sayang. Taehyun harus kuat ya? Umi langsung kerumah sakit habis panggil Ayah, ya sayang?" Ucap Umi Seokjin dengan air mata lalu menciumi permukaan wajah putrinya yang basah karena menangis.

Taehyun tidak bisa menjawab. Tubuh bagian bawahnya sakit sekali. Terlalu sakit sampai ia tidak bisa merasakan apapun lagi kecuali rasa sakitnya.

Setelah Beomgyu dan Umi Seokjin saling mengucap salam mereka pun melaksanakan tugas masing-masing.

Umi Seokjin segera lari ke pesantren tanpa ingat menggunakan payung. Sementara Beomgyu mengendarai mobil seperti orang kesetanan. Bahkan kakinya sampai lecet karena menginjak pedal dengan kuat tanpa alas kaki.

"K-kak Gyu..." Panggil Taehyun lemah yang membuat pertahanan yang sejak tadi Beomgyu ciptakan akhirnya runtuh.

Pemuda itu menangis sambil menyetir, tidak sanggup menatap Taehyun yang wajahnya begitu kesakitan ditambah darah yang masih merembes hingga menetes dijok mobil.

Beomgyu takut, takut sekali.

"M-maafin Kakak, Hyunie..." Gumam Beomgyu yang sesegukan sambil berusaha tetap menyetir dengan baik.

"K-kakak gak salah..."

"Kakak gak becus jagain kamu, Kakak egois udah minta anak sama kamu tanpa mikirin resikonya... Taehyunie janji jangan tinggalin Kakak ya?"

Pikiran Beomgyu sudah melayang kemana-mana. Ia tidak bisa memikirkan hal positif lagi. Segala kemungkinan buruk yang ada dipikirannya membludak dikepala begitu saja.

Dia takut Taehyun-nya kenapa-napa.

"Kak... aku ikhlas lakuin semua ini. Kakak udah jagain aku dengan baik. A-aku sayang Kakak... kakak harus sayang sama anak kita seperti Kakak sayang aku ya?"

Belum sempat Beomgyu menjawab ucapannya, Taehyun sudah lebih dulu memejamkan mata kehulangan kesadaran membuat Beomgyu meraung meminta istrinya untuk kembali bangun.

🐻🐿️

Hehehe....

3 Juli 2021

Jodoh - Beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang