17.Tentang Hati

1.2K 224 116
                                    

Dengan hati yang tidak karuan, Beomgyu mengusap wajahnya kasar. Dirinya sudah bilang tidak mau bertemu Yuna dulu tapi Pak Yuta bersikeras untuk menahannya.

Akhirnya dengan perasaan terpaksa, Beomgyu meminta izin untuk menemui Yuna ditempat yang lebih jauh dari para santri lain. Tak lupa dirinya membawa Hyunjin agar tidak ada adegan berduaan antara dirinya dan Yuna.

Pak Yuta dengan senang hati memperbolehkan Beomgyu karena ia pikir Beomgyu dan Yuna perlu privasi untuk saling melepas rindu meski mengajak Hyunjin juga. Padahal aslinya Beomgyu tidak ingin santri lain dan ustadz Hoseok tau tentang Yuna. Takut sampai ketelinga Taehyun.

"Beomgyu!"

Bagai disambar petir, Beomgyu yang tadinya diam dengan rasa gelisah disebelah Hyunjin dibuat terbelalak kala seorang gadis yang menjadi penyebab dirinya overthinking tiba-tiba datang memeluknya dari belakang.

Sontak saja Beomgyu yang sadar jika dirinya sudah menjadi milik Taehyun melepaskan pelukan Yuna dengan kasar sampai gadis itu terkejut bukan main.

"Gyu, kenapa?" Tanya Yuna yang memasang ekspresi sedih yang amat kentara.

Hey, dirinya cuma memeluk saja kenapa Beomgyu terlihat marah begitu?

"Astagfirullahaladzim jangan asal peluk gitu, Yuna." Ucap Hyunjin pada Yuna ketika Beomgyu terlihat kesal karena tubuhnya dipeluk perempuan selain Taehyun.

"Apasih Je, iri ya? Mau kupeluk juga? Sini-sini. Gyu aku izin peluk Haje ya?"

Yuna yang masih tidak mengerti apa-apa itupun berlari kecil ke Hyunjin bersiap untuk memeluk lelaki itu juga namun Hyunjin dengan cepat menghindar hingga Yuna dibuat bingung untuk kedua kalinya.

Apa-apaan dua anak itu. Bukannya dulu mereka suka sekali dipeluk wanita? Apalagi Beomgyu yang sering sekali meminta Yuna memeluknya.

"Pada kenapa sih?"

"Bukan mahrom, Yuna." Jawab Hyunjin dengan tangan bersidekap.

Mendengar alasan Hyunjin, Yuna yang tadinya kebingungan dibuat tertawa sampai sudut matanya berair. Bukan muhrim katanya, astaga yang benar saja.

"Becanda lo, gaya banget bilang bukan mahrom padahal sehari bisa sampai empat cewek yang lo ajak ciuman." Ucap Yuna yang membuat Hyunjin jadi mengingat kembali dosa-dosa lamanya.

"Gyu kangen~"

Yuna menekuk bibirnya dan perlahan mendekat kearah Beomgyu. Namun jauh dari dugaannya, Beomgyu malah menghindar sebelum Yuna sempat menyentuhnya lagi. Bahkan lelaki itu menundukkan kepalanya tak mau menatap Yuna.

"Kamu kenapa sih? Gak kangen apa sama aku? Atau kamu masih marah karena aku tiba-tiba ngilang? Ya maaf, aku gak bilang mau nemenin Mama sementara berobat di Jepang. Tapi kan aku tepatin janji kalau perasaan aku tetap sama ke kamu selama kita break. Nih buktinya aku balik lagi kan? Jadi kita bisa lanjutin kisah kita deh." Ucap Yuna dengan senyum manis yang malah membuat Beomgyu ingin menangis.

Bahkan bukan cuma Beomgyu yang mau menangis, tapi Hyunjin yang mendengar hal itupun jadi ikut-ikutan mau menangis karena merasa kasihan dengan adiknya yang terjebak seperti ini.

"Beomgyu kok gak ngomong apa-apa dari tadi? Gak kangen sama Yuna?" Tanyanya dengan mata berkaca-kaca. Masih bingung kenapa reaksi Beomgyu saat melihatnya malah seperti ini. Tidak seperti dulu.

"Yuna..." Panggil Beomgyu dengan suara yang dibuat setenang mungkin dengan kepala yang masih menunduk kebawah.

"Beomgyu, kalau mau ngomong lihat mata aku. Kamu sendiri loh yang bilang kalau kita ngomong berdua harus tatapan." Ucap Yuna dengan nada yang sedikit bergetar. Dia takut tiba-tiba karena Beomgyu jadi aneh begini.

Jodoh - Beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang