Jodoh - Beomtae ✔

Ekstra Chapter III

Beomgyu berdiri ditengah taman yang sangat indah. Kepalanya sedikit memutar bersamaan dengan kedua bolamatanya yang berpendar. Tidak tau dirinya ada dimana.

Belum habis keterkejutan Beomgyu, dirinya dibuat hampir terjengkang ketika seseorang memeluk tubuhnya erat dari belakang.

Beomgyu menatap tangan yang melingkar dipinggangnya lalu melirik kebelakang.

Beomgyu tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut dan bahagianya ketika mendapati Taehyun lah orang yang memeluknya dengan senyum manis yang sangat Beomgyu rindukan.

Beomgyu tersenyum semakin lebar kala Taehyun bergeser jadi memeluknya dari depan dan mendusel manja didadanya.

Beomgyu yang sangat merindukan istrinya itupun balas memeluk istrinya sembari mengelus kepala Taehyun dengan sayang.

Ini apa? Beomgyu sudah mati juga atau dia bermimpi lagi? Tapi kenapa mimpi kali ini dirinya merasa begitu dekat dengan Taehyun?

Taehyun melepas pelukan mereka perlahan namun kedua tangannya menggenggam kedua tangan Beomgyu. Mereka bertatapan lama, Beomgyu merasa bahagia sekali.

Belum sempat Beomgyu membuka mulut untuk bicara, wajah Taehyun tiba-tiba menjadi buram. Beomgyu mengucek matanya dan saat dirinya membuka mata ia justru mendapati wanita lain yang tak kalah cantik dengan istrinya tengah menoel pipinya.

"Pagi Abi..."

"Astagfirullahaladzim! Taera ngagetin Abi ih!" Ucap Beomgyu kaget sembari mengelus dadanya ketika sudah duduk diatas kasur.

"Kok kaget, kan Taera cuma toel pipi Abi aja." Katanya dengan bibir memberengut. Remaja berumur 19 tahun itu tengah memakai mukena dengan wajah masih basah karena air wudhu.

"Abi kaget kirain dibangunin bidadari surga soalnya anak Abi ini cantik banget." Ucap Beomgyu jahil yang membuat pipi anak perempuannya bersemu merah.

"Aaaaa... Abi jangan ngomong gitu Taera malu!" Ucapnya sambil berlari keluar kamar Beomgyu dengan kedua tangan memegang pipinya sendiri.

Beomgyu yang melihat kelakuan anak perempuannya itu hanya bisa terkekeh. Ia kemudian melirik jam yang ternyata sudah menunjuk ke arah jam 5 subuh.

Pantas saja Taera membangunkannya, pasti anak itu dan yang lain menunggu Beomgyu bangun untuk sholat subuh bersama.

Dengan segera Beomgyu bangkit dari kasur dan mengambil air wudhu sebelum kemushola kecil dirumahnya.

Beomgyu masuk ke mushola rumahnya dan sempat terkejut mendapati mushola penuh dengan keluarganya.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikum salam..."

"Nah ini nih imamnya, ayo cepet imamin kami sholat Pak Haji." Ucap Hyunjin.

"Aduh lupa kalau kalian pada nginep."

"Lah gimana? Masa lupa kami pada nginep karena kamu mau berangkat haji lagi sama Taera sama Gyumin." Kata Kakak ipar Beomgyu, istri Jeno namanya Jaemin.

"Yaudah kalau gitu Gyumin sini imamin."

Gyumin yang dari tadi asik ngeghibah sama Hyujeong alias anak Hyunjin sama Ayen dibuat terbelalak mendengar ucapan Abinya.

"Gyumin, Bi?"

"Iya kamu, imamin sana."

"Tapi kan, ini banyak orang tua gak apa-apa Gyumin yang jadi imam?"

"Wah kamu ngatain Om tua?" Tanya Mark dengan nada tidak terima.

"H-hah eng-gak..." Kata Gyumin dengan wajah menahan tawa.