"Ya kenapa alasannya? Gyu, kamu kan tau vokalis utama cuma kita berdua, aku gak bisa kalau bawain sholawat sendiri."
Sudah setengah jam Beomgyu dan Hyunjin memutuskan untuk tetap diam dikamar asrama karena Kamal yang terus bertanya dan menahan mereka.
Beomgyu dan Hyunjin tidak kesal atau marah karena memang Kamal berhak mempertanyakan alasan mereka. Terutama alasan Beomgyu mengingat mereka berdua yang jadi vokalis utama.
"Gyu, Je... kita udah latihan bareng dari lama loh. Masa pas ada acara begini kalian malah gak mau ikut?" Tanya Kamal dengan raut wajah kecewa yang amat kentara.
Beomgyu sampai tidak sampai hati menatap Kamal yang biasanya ceria itu jadi kecewa seperti ini karena mereka.
"Mal... udah, mungkin mereka punya alasan yang gak bisa dikasih tau ke kamu." Ucap Soobin sambil mengelus pundak Kamal.
"Kalaupun ada alasannya, aku yakin apapun itu anak-anak lain gak akan setuju dan ustadz Hoseok akan kecewa. Dan kalau sampai hal itu terjadi Ustadz Hoseok gak akan segan-segan untuk nolak undangan Bupati. Aku gak mau ya karena kalian berdua tiba-tiba ambil keputusan kayak gini eskul kita jadi batal tampil."
Kamal yang sudah terlanjur kesal itu menatap Beomgyu dan Hyunjin dengan tatapan sengit. Tidak pernah mereka melihat Kamal yang biasanya berwajah cerah jadi kesal seperti itu.
"Okay aku akan tetap ikut, tapi Beomgyu... dia benar-benar gak bisa." Ucap Hyunjin yang membuat Kamal menghela nafas kasar.
"Masalahnya Vokalisnya cuma dua, aku sama Beomgyu. Menurut kalian aku bisa sendiri?"
"M-mungkin Bangchan bisa gantiin, dia backing vokal jadi mungkin bisa." Jawab Beomgyu yang langsung mendapat kerenyitan dahi dari Kamal.
"Astagfirullahaladzim, kalau backing vokal bisa aku gak akan maksa kamu, Gyu."
"Mal, Beomgyu gak bisa-"
"Terserah kalian ajalah. Kalau kalian tetap mau izin ke ustadz Hoseok dan bikin beliau sama yang lain kecewa terserah! Kalau sampai kalian tetep mau izin ke ustadz Hoseok yang berpotensi bikin beliau nolak undangannya, kalian jangan ngomong sama aku selama tiga hari!" Ancam Kamal.
"K-kenapa tiga hari?" Tanya Hyunjin.
"Soalnya batas marahan cuma tiga hari. Udahlah aku mau keluar aja, males aku sama kalian jadinya. Assalamualaikum!" Ucap Kamal sambil berjalan cepat kearah pintu keluar.
"Waalaikum salam."
Ketiga orang disana saling melempar pandang karena merasa tidak enak dengan Kamal. Terutama Beomgyu yang memang jadi faktor utama Kamal kecewa.
Namun baru satu menit mereka diam-diaman dikamar asrama, ketiganya serempak menatap kearah pintu yang menampakkan Kamal yang kembali masuk ke kamar asrama dengan tergesa.
"Kenapa balik lagi?" Tanya Soobin saat Kamal yang tadinya sudah ngacir duluan tiba-tiba kembali.
"Mie ku ketinggalan, sayang sisa setengah!"
🐻🐿️
Setelah kejadian itu, Kamal benar-benar tidak mau bicara dengan Beomgyu dan Hyunjin. Bahkan saat sholat di mushola, Kamal yang biasanya sebelahan sama Beomgyu jadi pindah ke pojok sebelah Soobin.
Waktu diajak bicara anak itu cuma diam aja. Benar-benar tidak seperti Kamal si cerewet yang biasanya.
"Mal... udah dong marahnya." Bujuk Hyunjin yang orangnya memang gak enakan itu.
Minta tolong ke Beomgyu pas panti butuh uang aja dia gak enak. Apalagi kalau membuat orang terdekatnya marah dan kecewa.
Sementara itu, Kamal yang duduk disab sebelah Soobin cuma selonjoran aja sambil megangin sarungnya yang hampir kebuka karena tertiup kipas angin.
Untung gak kebuka, soalnya Kamal gak pake apa-apa dalemnya. Bisa berabe urusannya kalau sarungnya kebuka. Nanti burungnya terbang kan kasihan masuk sarang aja belom pernah masa udah terbang duluan.
"Mal nanti ku beliin sprite satu dus deh." Kata Beomgyu ikut-ikutan membujuk Kamal.
Kamal yang mendengar hal itu sontak melirik kearah Beomgyu. Tapi bentar aja liriknya soalnya dia tetap kesal. Enak aja rasa kecewanya diganti dengan sprite satu dus.
Memangnya Kamal cowok apaan?
"Kamu mau apa deh?" Tanya Beomgyu yang masih belum menyerah juga membujuk roomate bulenya.
"Bin, tolong bilangin ke dua orang sebelah kamu kalau Kamal maunya mereka gak izin ke ustadz Hoseok." Bisik Kamal ke Soobin yang sebenarnya masih didengar jelas oleh Beomgyu dan Hyunjin.
"Kalian denger sendiri kan?" Kata Soobin yang dari tadi cuma bisa diam aja liatin roomatenya pada tengkar.
Akhirnya merekapun memilih untuk kembali diam dan mendengarkan dengan seksama ceramah ustadz Namjoon sampai mertua Beomgyu itu bingung karena mereka berempat yang biasanya ribut jadi diam-diaman begitu.
Selesai ustadz Namjoon ceramah, Beomgyu dan Hyunjin kembali membujuk Kamal, tapi anak itu tetap tidak mau bicara.
"Setelah kupikir-pikir, Kamal benar Je. Kalau kita izin ke Ustadz Hoseok pasti beliau kecewa." Ucap Beomgyu saat dirinya berjalan menuju ruang TU bersama Hyunjin.
Iya, kali ini Hyunjin yang antar karena Soobin menemani Kamal di kamar asrama.
Sebenarnya bukan menemani sih, tapi Kamal yang gelenjotan ditangan Soobin agar anak Om Minhyuk itu gak pergi kemana-mana dan berakhir ninggalin dia sama Hyunjin.
"Ya terus gimana?"
"Apa kita datang aja?"
"Gyu..."
"Meskipun yang punya acara Om Yuta, belum tentu anak-anaknya pada datang kan?"
Hyunjin menghela nafas sambil mengusap wajahnya kasar.
Perkara masa lalu mereka yang hidup seperti bajingan, mereka berdua harus menerima konsekuensinya disaat diri sedang berjalan menuju kebaikan.
"Masalah ku cuma sama Jake, lagipula dia gak mungkin panggil teman-temannya ke acara itu buat berantem sama kita. Tapi masalah kamu-"
"Ya kita berdoa aja semoga dia belum pulang."
"Aku gak mau nakutin ya, Gyu. Tapi aku lupa kasih tau kalau seminggu sebelum aku masuk pesantren Felix bilang kalau Yuna udah pulang dan nyariin kamu."
Langkah kaki Beomgyu terhenti bertepatan dengan Hyunjin yang juga melakukan hal yang sama.
"Y-ya kan sekarang aku udah nikah. Lagian dia sendiri yang minta putus sebelum ngilang."
"Iya Yuna minta putus, tapi kamu mohon-mohon sama dia dan akhirnya kalian cuma break sampai sekarang."
Pernyataan Hyunjin barusan seolah menampar Beomgyu pada kenyataan. Memaksa Beomgyu mengingat bagaimana dulu dirinya memaksa Yuna agar tidak mengakhiri hubungan mereka hingga keputusan finalnya adalah mereka hanya break.
Iya, Beomgyu yang menolak untuk putus dari Yuna waktu itu. Tanpa ia tau bahwa keesokan harinya dirinya sudah tidak mendapat kabar apapun dari Yuna.
Gadis itu menghilang tidak tau kemana sampai Beomgyu yang sudah menjadi kekasihnya selama dua tahun jadi uring-uringan.
Itulah alasan kenapa fotonya dengan Yuna masih terpajang rapi dikamar Beomgyu. Karena ya... mereka belum putus meski sejak Beomgyu mengenal Taehyun lelaki itu sudah menganggap Yuna hanya masa lalunya.
"Udahlah, lagian dia pasti udah move on juga kayak aku. Lagian Yuna... dia cewek baik. Aku yakin dia gak akan macam-macam." Kata Beomgyu berusaha meyakinkan Hyunjin dan dirinya sendiri.
"Iya cewek baik-baik. Tapi hampir kamu rusak."
27 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh - Beomtae ✔
Fanfic[Book 2 dari Mahar 30 Juz] Masih kisah sederhana tentang Beomgyu dan rasa cintanya pada si cantik nan sholehah Taehyun Fajira Maryam yang telah menyandang status sebagai istrinya. GS⚠️ #1 in taehyun 25-06-2021 #1 in bamtyun 26-10-2021