Chapter 23-Berjuang Lagi Katanya

23.9K 2.2K 349
                                    

Pagi yang cerah,cocok banget nih buat manas-manasin doi.

Dandan udah,pakai parfum udah,anak-anak juga udah siap. Gue melihat ke luar jendela dan ternyata disana masih ada Om Aaron dengan posisi yang sama seperti semalam bedanya hanya baju yang dia pakai sudah kering karna sinar matahari dan juga wajahnya terlihat pucat.

Apa dia sakit? Ah yaudahlah biarin aja. Gue membuka ponsel dan terpampanglah chat dari Kak Agra yang memberitahu kalau dia sudah di depan rumah.

Gue membuka pintu,berjalan keluar rumah melewati Om Aaron dan diikuti anak-anak.

Theo berhenti sebentar di depan Daddynya
"Percuma Paman berlutut disini. Mommy itu butuh di perjuangin bukan malah Paman giniin. Paman tau berapa banyak laki-laki yang di tolak Mommy?" tanya Theo

Aaron menggeleng tanda bahwa dia tidak tau

"Banyak! Malah yang di tolak Mommy ganteng-ganteng semua trus kaya-kaya juga lagi."

"Serius kamu?"tanya Aaron

Theo mengangguk "Iya Paman dan Paman tau nggak alasan Mommy nolak semua laki-laki itu?"

"Karna masih cinta sama saya ya?"

"Idih pede! Mommy tuh nolak semua laki-laki itu karna mereka belum cocok aja sama kriteria Mommy tapi kayaknya Paman Agra yang di depan itu masuk kriteria cowok yang di cari Mommy" Theo menunjuk ke arah dimana Villa dan Kak Agra sedang berbincang.

Aaron mengikuti arah pandang anaknya,dia mengepalkan tangannya kesal. Kenapa Villanya itu ramah sekali kepada manusia dingin seperti Agra sedangkan pada dirinya,Villa sangat jutek dan sarkas

"Udah Paman,jangan iri gitu ah liat Mommy sama calon Daddy barunya Theo."setelah itu Theo pergi meninggalkan Aaron

Sial,kenapa sekarang kedua anaknya juga malah mendukung hubungan Villa dengan Agra?

🌻🌻🌻

Sampai di depan sekolah anak-anak,gue turun dari mobil bersama Kak Agra. Awalnya gue hanya mau mengantar anak-anak sampai di depan sekolah tetapi Kak Agra memaksa agar mengantar mereka sampai ke dalam kelas. Duh Kak Agra kayaknya udah cocok nih jadi Bapaknya anak-anak,gimana readers setuju nggak?

Kak Agra menggendong Thea sementara tangan satunya digunakan untuk menggandeng Theo dan tangan gue nggak di biarkan terlunta-lunta sendirian kok

"Kamu gandeng tangan kiri Theo aja ya,kalau mau saya gandeng juga tunggu anak-anak masuk ke kelas."Kata Kak Agra

Gue tersenyum malu-malu"A-apaan sih Kak"

"Ciyeeee Mommyy"Thea yang ada di gendongan Kak Agra menunjuk-nunjuk ke arah gue sambil tertawa

Sambil berjalan ke kelas si kembar,Kak Agra bermonolog"Kita kayak keluarga ya sekarang."

"Lah kitakan emang keluarga Kak,mereka berdua juga-kan Ponakan Kak Agra"

"Bukan itu maksud saya"

"Trus?"

"Kita kayak keluarga,Aku,Kamu dan Anak-anak Kita"

Gue mencubit lengan Kak Agra "Siapa yang ngajarin gombal huh?"

"Saya nggak lagi gombal,saya cuman lagi perjuangin ka-" Omongan Kak Agra terjeda karna Om Aaron tiba-tiba lewat di tengah-tengah kita

"Ngobrol jangan di jalan"ucapnya

"Cemburu ya Paman?"tanya Thea

"IYAA!"setelah itu Om Aaron berjalan dengan cepat

DijodohinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang