Chapter 27-Semalam Kita?

28.6K 2.1K 157
                                    

Kringg…Kringg…

Alarm di ponsel gue berbunyi. Masih dengan mata terpejam,gue meraba-raba meja di samping kasur gue untuk mematikan alarm namun bukannya dapat meraih ponsel tersebut, gue malah terjatuh dari kasur.

Untungnya tubuh gue terlilit selimut tebal,jadinya punggung gue nggak terlalu sakit waktu bersentuhan dengan lantai.

Secepat kilat gue mematikan alarm di ponsel gue lalu bersiap untuk tidur kembali tapi saat melihat keadaan sekitar,gue dikagetkan dengan keadaan dekorasi ruangan yang sangat berbeda dengan kamar tidur gue. Oh jangan lupakan pakaian dalam gue yang sudah berserakan dimana-mana.

“Villaaa…” suara serak dari atas kasur membuat kesadaran gue sepenuhnya pulih

Gue dengan cepat berguling ke kolong tempat tidur

Apa yang terjadi sama gue si? Kenapa gue bisa tidur di sini?

Gue mulai mengingat rangkaian kejadian yang bisa membawa gue ke sini.

Oh shitt,gue akhirnya bisa mengingat semuanya. Awalnya gue disuruh minum vodka lalu gue di ajak dansa sama Kak Agra tapi gue menolaknya dan gue pergi ninggalin dia karna perut gue mules,setelah itu gue ketemu Om Aaron dan dia ngajak gue bikin adik buat si kembar.

Gue meremas rambut gue frustasi saat bayangan kejadian semalam terputar di otak gue.

Ah gilaaa! Gue beneran udah gila karna segelas vodka. Bisa-bisanya semalam malah gue yang memimpin permainan.

Siapapun tolong bunuh gue sekarang juga!!

“Villa,kamu dimana?” suara Om Aaron menggema di ruangan ini membuat gue semakin depresott

Rasanya gue pengen menghilang dari bumi aja,nggak tau lagi harus gimana nanti kalau gue berhadapan langsung sama Om Aaron.

Apa setelah ini gue gantung diri aja di pohon toge?

Gue memikirkan cara supaya bisa menghindar dari Om Aaron namun saat sedang asik berfikir tiba-tiba kaki gue di tarik keluar oleh Om Aaron dan gue otomatis langsung menutup wajah gue dengan kedua tangan gue. Malu cuy.

Ini semua salah dua setan itu,kalau seandainya dia nggak maksa gue minum,kejadiannya nggak bakal kayak gini.

“Hey kamu kenapa?”tanya Om Aaron

Gue menggeleng “Villa baik-baik aja kok”

“Kalau baik-baik aja,kenapa kamu nutupin wajah kayak gitu?”

Duh anjir, si Aaron laknat ini nggak tau apa ya kalau gue malu?

Tanpa banyak bicara,gue langsung memunguti pakaian gue setelah itu gue langsung lari ke kamar mandi.

Di kamar mandi,gue memakai pakaian gue lalu mencuci muka sambil berusaha mentralkan nafas gue.

Gue keluar dari kamar mandi dan terpampanglah wajah Om Aaron yang sedang berdiri di depan kamar mandi sambil melipat kedua tangannya di dada.

Gue melewati Om Aaron begitu saja,mengambil tas lalu bergegas pergi.

“Mau kemana kamu?”

“Pulang.” jawab gue seadanya

“Enak aja. Setelah semalam kamu perkaos saya sekarang kamu mau ninggalin saya gitu aja? Kamu fikir saya itu lelaki murahan?”

“Perkosa Om bukan perkaos.”

“Iya,itu maksud saya.”

“Trus Om Aaron maunya gimana?”

“Saya mau kamu tanggung jawab!”

Gue mengerutkan kening “Caranya?”

“Ya kamu harus kembali lagi bersama saya”

Gue menggeleng kuat “Gak bisa,sekarang udah ada Viola dan Lea di kehidupan Om Aaron jadi Villa nggak berhak ngerusuh di kehidupan Om Aaron yang sekarang.”

Tiba-tiba Om Aaron memberikan amplop coklat dan setelah gue buka ternyata isinya adalah surat pernyataan kalau Lea bukan anak kandung Om Aaron

“Jadi gimana? Kamu mau kan kembali bersama saya lagi?”tanya Om Aaron sambil menaik-turunkan alisnya.

“N-nanti Villa pikir-pikir dulu deh tapi sebelum itu Om Aaron harus nemuin siapa ayah kandung Lea kalau ayah kandung Lea belum ketemu jangan harap kita bisa balikan!” setelah itu gue keluar dari kamar tersebut sambil memegangi dada gue.

Om Aaron dan Kak Agra,dua bersaudara yang bikin ekosistem hati gue berubah-ubah mulu dan nggak pernah netep

🌻🌻🌻

Sampai dirumah,gue disambut oleh Thea yang sudah rapih dengan style casualnya sementara Theo masih memakai piyama tidurnya

“Mommy dari mana?” tanya Theo

Abis tidur sama Daddy kamu.

Nggaklah,nggak mungkin gue ngomong gitu ke anak gue

“Mommy semalam main dulu.”

“Main apa? Trus sama siapa mainnya?”kali ini Thea yang bertanya

Main kuda-kudaan sama Daddy kamu

“Main sama Onty Ana dan Onty Key”jawab gue bohong

Setelah itu gue memperhatikan penampilan Thea dari atas sampai bawah,tumben sekali anak ini pagi-pagi sudah berdandan rapih padahal biasanya dia yang paling malas mandi.

“Kamu mau kemana Thea,kok dandan rapih gitu?”

“Mau ke rumah Oma,nanti aku di jemput paman Agra.”

Gue mengerutkan kening “Ngapain kamu kerumah Oma?”

Thea mendecak “Ckk,mau ngapel Kak Rigel lah Mommy. Inikan malem minggu.”

“Kamu tega ninggalin Mommy sama Theo dirumah?”tanya gue dengan wajah memelas

“Yaelah Mom,malem minggu dirumah? Pliss deh,tai kucing aja diluar.” Setelah itu Thea berjalan keluar rumah dengan angkuh

Seriusan itu anak gue bukan sih? Pengen gue tuker tambah aja!

Seriusan itu anak gue bukan sih? Pengen gue tuker tambah aja!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duh gimana nih,si Lea bukan anak kandung Aaron. Jadi adakah yang oleng ke Aaron? Atau masih Stay sama Agra?

Sebenrnya mau up kemaren tapi tiba-tiba kemalasan melanda huhu

Oh iya karna sekarang banyak yang minat sama cerita ini jadi aku memutuskan buat up dua kali dalam seminggu.

Jadi jangan lupa Komen dan vote sebanyaknya.

Salam manis dari Thea yang mau ngapel ke  rumah Rigel Oppa😘
"Onty ada yang mau ikut Thea ngapel?"

DijodohinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang