Chapter 34-Positif

21.2K 1.9K 180
                                    

“Ngapain Om,kok bawa-bawa koper?”

Om Aaron tetap diam dan memasukkan kopernya

“Ish jawab dong!”

“Saya mau pindah lah kerumah anak,istri saya.”

“Emang Villa udah ngasih ijin?” tanya gue dan Om Aaron menggeleng lesu

“Yaudah sana pulang,bawa balik semua koper-koper ini.”

Om Aaron menggeleng lagi “Kemarin kamu-kan sudah pilih saya”

“Milih doang,belum menerima ya!”

“Vill,ayolahh…”

“Nggak Boleh,aduhh…” Tiba-tiba perut gue sakit,seolah isi perut gue mau keluar.

Dengan cepat gue mengambil tangan Om Aaron dan mengeluarkan semua isi perut gue di tangannya,habis itu gue menangis karna geli sama muntahan gue sendiri yang besarang manis di tangan Om Aaron

“Sttss udah jangan nangis,saya nggak marah kok.”Om Aaron menepuk-nepuk kepala gue dengan tangannya yang bersih

“Kamu mau kedokter?”

Gue menggeleng

“Yasudah,kamu masuk dulu sana. Ini biar saya yang bersihin.”

Gue mengangguk lalu masuk ke dalam rumah dan setelah membersihkan kekacauan yang gue buat,Om Aaron menyusul gue duduk di sofa.

Gue menaruh kepala gue di bahunya “Om kayaknya Villa pengen makan seblak deh.”

“Oke,ayo kita beli.”

“Tapi Villa maunya beli seblak yang tukang jualannya ganteng!”

“Saya-kan sudah ganteng Vill,masa kamu masih mau cari yang lain?”

“Eitss anda berbohong,masih gantengan Paman Agra tuhh.” Thea meledek Om Aaron

“Om tau nggak?” tanya gue

Om Aaron menggeleng

“Dulu waktu Om Aaron sama Viola,Villa selalu berdoa loh buat Om Aaron.”

“Berdoa apa?”

“Tuhan,jika dia tidak berada disisiku maka tempatkanlah dia disisi-Mu”

“Kamu nyumpahin saya biar cepet mati?”

Gue mengangguk cepat “Makanya jangan macam-macam sama istri!”

“Kita ke dokter kandungan yuk Vill.”

“Mau ngapain?”

“Priksa keadaan kamu. Kayaknya kamu lagi ngisi deh”

Apa-apaan woy! Ngisi apaan? Ngisi makanan?

“Kan kemarin udah cek pake Testpack.

“Kata yang punya apotek,testpacknya udah kadaluarsa.”

“Hah serius?”

Om Aaron mengangguk,lalu menarik tangan gue menuju tempat mobilnya di parkir

🌻🌻🌻

“Jadi gimana dok,keadaan istri saya?”

Dokter itu tersenyum secerah mentari pagi ditambah lagi kepalanya yang botak menambah kesan silau bagi siapapun yang melihatnya

“Selamat,istri bapak sekarang sedang mengandung.”

Gue langsung loncat dari brankar “Saya beneran hamil Dok???”

DijodohinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang