Chapter 37-Mbrojol

17.8K 1.7K 66
                                    

Tujuh bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tujuh bulan kemudian

Usia kandungan gue sudah memasuki usia sembilan bulan,usia dimana gue harus pakai daster kalau mau pergi-pergian dan kata dokter,gue bisa melahirkan dalam kurun waktu tiga minggu. Karna itu Om Aaron jadi overprotektif sama gue.

Mulai dari gue nggak boleh keluar sendirian dan harus selalu dalam pengawasan dia sampai kadang,dia nggak kerja seharian cuman buat nemenin gue dirumah.

Kayak sekarang ini, Om Aaron lagi duduk dikasur,mengenakan kacamatanya sementara tangan kanannya sibuk mengetik di laptopnya dan tangan kirinya mengelus perut buncit gue.

“Om,Villa mau keluar,mau jalan-jalan sekalian nyari baju-baju bayi.”

“Nggak boleh!”

“Kan jalan-jalannya sama Om Aaron masa tetep nggak boleh?”

“Yaudah,tapi kamu jalan-jalannya pakai kursi roda ya?”

Gue mengangguk.

iya-in aja dulu,sisanya mah gampang.

Setelah itu Om Aaron menyiapkan barang-barang yang diperlukan lalu menyisir rambut gue dan menggendong gue untuk turun dari tangga.

“Mom,mau kemanaa?” tanya Thea

“Jalan-jalan lah,”

“Oh,ikut dong…”

“Enak aja,kamu jagain rumah sekalian jangan lupa cucian piring di dapur,dicuci ya.”

Thea menggeleng kuat “Nggak mau ish,Theo aja sana!”

“Gak!” jawab Theo tegas

“Sudah-sudah jangan berantem,nanti Daddy aja yang cuci piringnya setelah pulang.”

Si kembar dan gue menjawab berbarengan “Nah gitu dong.”

🌻🌻🌻

Sampai di toko perlengkapan bayi yang lumayan besar, Om Aaron menurunkan kursi roda dari bagasi mobil. Gue buru-buru masuk ke toko itu supaya nggak disuruh naik kursi roda.

Om Aaron mengejar gue dari belakang

“Duduk sini!” perintah Om Aaron sambil menunjuk kursi roda tersebut

“Nggak mau..”

“Tadi kamu udah janji loh Vill,dirumah.”

Gue pura-pura berpikir padahal aslinya nggak punya pikiran “Villa nggak pernah janji tuh,Villa cuman ngangguk aja tadi. Lagian Om,Villa itu lagi hamil bukan lumpuh.”

“Duduk ya Vill” tawar Om Aaron lembut

“Nggak mau,mending Om Aaron aja yang duduk di kursi roda trus Villa yang dorongin. Cepetan, kalau nggak mau nanti Villa ngambek nih!” Om Aaron akhirnya pasrah dan duduk di kursi roda

DijodohinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang